Topswara.com -- Baity jannaty, rumahku adalah surgaku. Rumah menjadi tempat terindah, tempat melepas lelah di tengah hiruk-pikuk dunia. Ini harapan setiap orang. Namun, harapan itu hanya sekedar angan belaka. Semakin lama, semakin banyak kasus dalam rumah tangga terbongkar. Mulai dari KDRT sampai pembunuhan antar anggota keluarga.
Polisi mengungkap tewasnya VH (42) warga Kampung Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). VH tewas usai dianiaya suaminya sendiri berinisial AS (47), Sabtu (17/8/2024). Korban mengalami korban luka memar dan lebam sehingga meninggal dunia, Minggu (18/8/2024) meski sempat dirawat di rumah sakit.
Mengenai motif KDRT yang dilakukan oleh AS (47) kepada istrinya VH (42), dikatakannya, karena berkaitan dengan perselisihan akibat keuangan keluarga (SuaraSurakarta.id,26/8/2024).
Banyak juga berita tentang pembunuhan antar saudara kandung. Hampir semua kasus tersebut penyebabnya adalah kesulitan ekonomi, sehingga emosi mudah terpantik. Lemahnya iman dan mindset bahwa uang adalah segalanya menjadi faktor paling berpengaruh.
Penerapan sistem sekularisme kapitalisme membuat hubungan keluarga kalah dengan materi. Emosi juga membuat lupa hubungan keluarga. Sistem sekulerisme merupakan sistem kehidupan yang berasal dari negara barat.
Sistem tersebut berasaskan pemisahan agama dari kehidupan, sehingga manusia bebas membuat aturan sosial masyarakat. Akibat dari penerapan sekularisme, masyarakat cenderung kapitalistik.
Meraih materi sebanyaknya adalah tujuan hidup mereka. Sistem sekulerisme ini tidak hanya ada di negara barat, melainkan sudah ditiru oleh negara lain di seluruh dunia.
Negara juga berperan dalam menghilangkan hubungan antar anggota keluarga. Ini bukti kegagalan sistem pendidikan. Pendidikan yang seharusnya bisa mencetak pribadi muslim memiliki keimanan kuat, ternyata tidak dapat diandalkan.
Keimanan ini yang mencegah perilaku kemaksiatan seperti pembunuhan terjadi. Ini juga sebagai bukti kegagalan sistem ekonomi dan politik. Berbagai kebijakan pemerintah ternyata banyak yang hanya berpihak pada oligarki saja, mengabaikan kesejahteraan rakyat kecil.
Sumber daya alam yang seharusnya dikelola sendiri oleh negara untuk kesejahteraan rakyat, malah diserahkan pengelolaannya pada pihak swasta. Yang terkenal, tambang emas di Papua sampai sekarang masih dikelola oleh PT. Freeport milik Amerika. Rakyat Papua hanya mendapatkan limbah.
Kondisi ini membuat rakyat makin sulit ekonominya. Jumlah pengangguran bertambah, sementara biaya kehidupan semakin mahal. Masalah ini memicu maraknya tindakan kriminal, termasuk KDRT.
Kita sebagai seorang muslim, tentu menjadikan Islam sebagai pedoman kehidupan. Karena datang dari Allah SWT, aturan Islam sangat lengkap dan sempurna. Islam tidak hanya mengatur ibadah ritual, tapi juga mengatur hubungan sosial masyarakat, termasuk politik dan ekonomi.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa sekularisme kapitalisme barat sangat bertentangan dengan Islam.
Islam menjadikan negara sebagai raa'in yang akan menjaga fungsi dan peran keluarga. Sejarah telah membuktikan dimana dulu Khalifah Umar bin Khattab rela membawa sendiri sekarung gandum untuk rakyatnya.
Waktu itu, khalifah mendengar suara tangisan beberapa anak kecil di sebuah rumah. Ternyata mereka menangis karena kelaparan, ibunya tidak mempunyai makanan, sementara ayahnya sudah lama meninggal.
Demikianlah dalam Islam, khalifah bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan rakyatnya. Mereka memiliki keimanan yang luar biasa, sehingga takut akan datangnya hari pertanggung jawaban di hadapan Allah SWT.
Islam juga memiliki sistem pendidikan berkualitas, berasaskan aqidah sehingga menjaga hubungan keluarga tetap harmonis. Rasulullah SAW adalah guru terbaik sepanjang masa. Beliau memberikan contoh bahwa pendidikan harus dimulai dari penguatan akidah Islam sejak usia dini.
Sejak kecil mereka sudah paham bahwa tujuan hidup adalah untuk ibadah pada Allah SWT, dan nanti ketika kembali menghadap Allah SWT akan diminta pertanggungjawaban.
Sebelum baligh, anak harus dikenalkan dengan syari'at Islam, sehingga ketika mereka baligh sudah mampu terikat dengannya. Anak akan memahami bahwa KDRT sampai pembunuhan adalah dosa besar.
Dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 178 dijelaskan tentang haramnya membunuh orang tanpa alasan yang syar'i. Dengan pemahaman ini, maka terwujud keluarga sakinah mawadah warahmah, jauh dari tindakan KDRT.
Negara yang menerapkan Islam secara sempurna, akan terwujud sistem kehidupan yang baik, keluarga baik dan terjaga. Negara yang berpedoman pada Al-Qur'an dan Sunnah, akan mewujudkan kebaikan di dalam keluarga, masyarakat, dan negara.
Al-Qur'an menjelaskan dalam keluarga, tugas seorang suami adalah mencari nafkah, sedangkan tugas istri merawat anak dan rumahnya. Kebiasaan ta'awun atau saling menolong karena kasih sayang sangat ditekankan.
Dalam Islam menjelaskan bahwa kebutuhan pokok masyarakat harus dipenuhi oleh negara. Beragam fasilitas umum seperti pendidikan dan kesehatan harus digratiskan, dana untuk pengelolaannya diambil dari SDAE yang dikelola sendiri oleh pemerintah.
Rasulullah SAW mencontohkan negara yang menerapkan sistem Islam berhasil menjadi negara adidaya, mercusuar dunia. Sejarah telah membuktikannya.
Wallahualam bishawab.
Oleh: Tri Setiawati, S.Si
Aktivis Muslimah
0 Komentar