Topswara.com -- Berbicara tentang generasi berarti berbicara tentang calon-calon penerus pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, generasi haruslah mendapatkan pendidikan yang terbaik untuk mempersiapkan diri menjadi penerus bangsa di masa depan.
Sebab setiap orang punya masanya, yang tua akan pensiun dari pekerjaan atau kepemimpinannya, sedangkan yang muda harus mengambil alih kepemimpinan atau jabatan mereka.
Namun, bagaimana jadinya kalah anak generasi muda yang diharapkan akan menjadi pemimpin masa depan justru menjadi bibit-bibit generasi jahat dan sadis terhadap orang lain.
Sebagaimana yang di lansir tvonenews.com (08/09/2024) bahwa telah terjadi pembunuhan dan pemerkosaan pada siswi SMP di Palembang, Sumatera Selatan. Korban tersebut berumur 13 tahun. Adapun pelaku, salah satunya seorang anak lelaki yang sebentar lagi berumur 17 tahun berinisial IS yang saat ini di yakini pola pikirnya agak berbeda dibandingkan anak seusianya tersebut.
Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan kepada IS sebagai tersangka utama pelaku pembunuhan dan Pemerkosaan terhadap gadis kecil itu. Kepolisian juga sempat mendatangkan psikolog untuk memeriksa kejiwaan pelaku.
Selain itu, pihak kepolisian juga sedang menyelidiki apakah ada hubungannya aksi kejam IS terhadap kebiasaanya yang sering menonton film dewasa. Saat ini IS sebagai pelaku kejahatan tersebut telah di tahan. Namun tiga tersangka yang lainnya di titipkan pada Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial karena undang-undang.
Dari fakta di atas menggambarkan kepada kita bahwa akhlak dan pola pikir generasi zaman sekarang sungguh jauh dari kata baik dan cemerlang. Bagaimana tidak, di usia mereka yang masih remaja bukannya belajar memperbaiki akhlak dan mendekatkan diri kepada Allah justru malah sibuk dengan tontonan yang tak pantas untuk mereka lihat.
Alhasil, bukannya umat mendapatkan calon generasi yang baik, malah mendapatkan bibit generasi bejat seperti kasus IS di atas yang dengan tega membunuh dan memperkosa seorang gadis kecil yang berumur 13 tahun.
Sungguh miris kondisi remaja masa kini, akibat dari penerapan sistem kapitalisme yang menjauhkan agama dari kehidupan maka lahirlah generasi bobrok yang tak berakhlak.
Ditambah lagi dalam sistem saat ini penggunaan sosial media begitu bebas di kalangan masyarakat tidak kenal tua mudah hampir semua memiliki handphone yang mampu mengakses sosial media ataupun YouTube.
Selain itu, dampak buruk dari sistem Kapitalisme yang memberi kebebasan kepada seluruh situs, maka tak ada lagi batasan tontonan yang ada di situs-situs YouTube. Tontonan apa pun yang hendak orang cari di YouTube maka akan di dapat dengan mudahnya, termasuk tontonan film dewasa tanpa sensor.
Berbeda halnya dalam kepemimpinan Islam yang sangat menjaga kehormatan wanita, serta menjaga akhlak dan tingkah laku para generasi mudah calon pemimpin masa depan. Dalam kepemimpinan Islam anak-anak akan diberi edukasi untuk menjauhi hal-hal buruk yang bisa merugikan diri dan orang lain, serta pemimpin akan memberi pendidikan untuk memperdalam ilmu agama mereka agar dapat memahami apa saja hal-hal yang Allah haramkan serta apa saja yang Allah perintahkan.
Dengan perlindungan yang baik untuk wanita dan generasi muda serta pendidikan yang benar pasti akan mampu menjadikan para wanita jauh dari kejahatan serta menjadikan generasi mudah dari perilaku bejat seperti yang banyak terjadi saat ini.
Tugas seorang pemimpin bukan hanya menyelesaikan masalah saat sudah terjadi, tetapi bertugas untuk mencabut dan membuang akar masalahnya. Oleh karena itu, tiadalah sistem yang lebih baik diterapkan kecuali sistem Islam. Sebab, sistem Islam menawarkan hukum yang di buat langsung oleh Allah sang maha adil dan zat yang sangat baik dalam melindungi manusia.
Selain itu, sistem Islam juga adalah sistem yang tegas memperingati seorang pemimpin dalam melaksanakan tanggung jawabnya.
Sebagaimana dalam hadis shahih Al-Bukhari dan Muslim yang mengatakan bahwa Allah kelak akan memintai pertanggungjawaban atas apa yang dia pimpinnya.
“Setiap kalian semua adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Wallahu alam bissawab.
Oleh: Rismawati Aisyacheng
Pegiat Literasi Bombana
0 Komentar