Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Niat Shalat

Topswara.com -- Niat adalah kehendak hati untuk melakukan sesuatu bersamaan dengan pelaksanaan sesuatu itu sendiri.
Niat tempatnya di hati. Boleh dilafalkan untuk membantu kemunculannya di dalam hati.

Niat hukumnya wajib, tanpanya ibadah mahdhah menjadi tidak sah. 
Niat shalat ada tiga macam:
Pertama, niat shalat fardhu, kedua, niat shalat sunnah yang memiliki sebab, ketiga, niat shalat sunnah mutlak (yang tidak memiliki sebab).

Dalam niat shalat fardhu yang wajib dimunculkan tiga perkara: 
Pertama, maksud melakukan shalat
Kedua, menentukan shalat apa
Ketiga, kefardhuan shalat tersebut

Jika dilafalkan berbunyi:
أُصَلّي فَرْضَ الصُّبحِ/أُصَلّي فَرْضَ الجُمُعَةِ/...

Dalam niat shalat sunnah yang memiliki sebab yang dimunculkan dua perkara: 
Pertama, maksud melakukan shalat
Kedua, menentukan shalat apa

Jika dilafalkan berbunyi:
أُصَلّي تَحِيّةَ المسجدِ/أصلي الوتر/...

Dalam niat shalat sunnah mutlak yang dimunculkan hanya 1 perkara: 
Yaitu maksud melakukan shalat, saja.
Jika dilafalkan berbunyi:
أُصَلّي صلاةً

Jika sebagai imam, tidak wajib menambahkan niat sebagai imam. Jika dilafalkan:
أُصَلّي فَرْضَ الصُّبحِ/أُصَلّي فَرْضَ الصُّبحِ إمامًا

Namun jika sebagai makmum, maka wajib menambahkan niat diri sebagai makmum. Jika dilafalkan:
أُصَلّي فَرْضَ الصُّبحِ مَأمُومًا

Jika shalatnya di-qashar, maka wajib menambahkan niat qashar di awal. Jika dilafalkan:
أُصَلّي فَرْضَ الظُهرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا

Jika shalatnya di-qashar dan sekaligus sebagai makmum, maka berbunyi:
أُصَلّي فَرْضَ الظُهرِ رَكْعَتَيْنِ قَصْرًا مَأمُومًا

Penyebutan jumlah rakaat selain shalat qashar, menghadap qiblat, ada'an atau qadha'an, dan juga tambahan "lillaahi ta'ala", hukumnya tidak wajib. 
Jika shalatnya dijamak (taqdim), tidak wajib berniat di awal. 

Boleh memunculkan niat jamak di tengah shalat pertama selama sebelum salam yang pertama, tanpa dilafalkan.
Waktu memunculkan niat adalah saat awal pelaksanaan suatu amal. 

Jika wudhu adalah saat membasuh bagian awal yang dibasuh dari wajah saat membasuh wajah. Jika shalat, adalah saat takbiratul ihram. 

Jika suatu amalan memiliki kesunnahan-kesunnahan di awal, misal wudhu, maka berniat dua kali. Pertama, saat awal melakukan kesunnahan yang pertama (membaca basmalah/membasuh kedua telapak tangan/berkumur); kedua, saat awal melakukan kefardhuan yang pertama (membasuh wajah). 

Boleh memunculkan niat di tengah-tengah takbiratul ihram, atau sebelum berakhirnya takbiratul ihram.

Jika "niat" muncul sebelum takbiratul ihram namun saat takbiratul ihram tidak menyadari perkara-perkara tadi, atau baru menyadarinya setelah takbiratul ihram, maka shalatnya belum sah sehingga takbiratul ihram wajib diulang lagi.

Dari penjelasan di atas, seseorang apalagi jika berperan sebagai imam, hendaknya tidak tergesa-gesa melakukan takbiratul ihram sebelum benar-benar mengumpulkan niat di dalam hatinya. 

Juga harus tenang agar terhindar dari apa yang biasa dilakukan sebagian orang yang mengalami keragu-raguan hati yang mengulang takbiratul ihram sampai berkali-kali. 

اللهم تقبل منا صلاتنا 


Oleh Ustaz Azizi Fathoni 
Ulama Aswaja 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar