Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Nestapa Anak Terjerat Prostitusi Online

Topswara.com -- Sejatinya seorang anak merupakan amanah bagi setiap orang tua di dunia ini, bagaimana kehadiran mereka begitu diidamkan oleh setiap pasangan dimuka bumi ini. 

Namun saat ini, begitu banyak anak-anak malang yang terjerumus kasus prostitusi online. Di saat anak anak lain merasakan kasih sayang, mereka menjadi kupu-kupu malam. 

Betapa hancur rasanya menjadi orang tua yang gagal. Senyatanya tugas orang tua mampu menjaga dan memelihara buah hati namun apalah daya keadaan yang menjadikan nestapa anak-anak terjerat prostitusi online

Sebagaimana yang terjadi di kabupaten banyumas, jawa tengah, seorang pengurus RW menjadi mucikari dan lebih dari 50 orang anak yg menjadi korbannya, ia pun mendapat fee sebesar 30 persen dari hasil prostitusi tersebut, seorang anak dibwah umur di tarif sebesar 600rb dalam menjalankan bisnis haram tersebut (cnn live, 23/11/2023)

Lebih mirisnya lagi, adanya andil orang tua dalam keterlibatan anak-anak ini dalam dunia prostitusi online. Sebagaimana dikutip harian inews.id (25/7/2024), dimana Kepala unit UPT P3A DKI Jakarta Ibu Tri Palupi Diah Handayani mengatakan "Sebetulnya orang tua itu kan ada yang tahu, bahwa anak tersebut itu misalnya kayak open BO gitu kan, itu ternyata tahu."

Maraknya bisnis protitusi anak online ini tidak lain didorong karena himpitan pertama, ekonomi yang sulit. Di zaman sekarang ini, semua kebutuhan pokok sangat mahal, untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari tidak jarang mereka gelap mata untuk melakukan prostitusi online.

Kedua, pengaruh gaya hidup. Adanya lifestyle yang hedon di masyarakat membuat orang berlomba-lomba tampil modis, serta banyaknya influencer yang sering flexing di sosial media membuat orang iri untuk menjadi kaya. Hingga akhirnya rela untuk menjual tubuhnya pada hidung belang demi cuan.

Pola pikir yang rendah akibat pemikiran sekularisme yang menjauhkan agama dalam kehidupan, menjadikan lemahnya keimanan seseorang sehingga mendorong mereka menghalalkan segala cara selama tujuan mereka tercapai. Keadaan ini membuat akal sehat kalah dalam menimbang mana yang benar dan mana yang salah. 

Dari sini jelas dengan penerapan sistem ekonomi kapitalisme yang diterapkan di negeri ini telah terbukti gagal dalam mensejahterakan rakyatnya. Mejadikan rakyat menderita dengan keadaan ekonomi yang tidak mampu dipenuhi kesejahteraannya oleh negara. 

Negara seolah berpangku tangan atas kesulitan rakyatnya yang akhirnya rakyat mencari solusi sendiri atas berbagai kesulitan yang di deritanya. 

Pemberantasan prostitusi online nampak tidak ada keseriusan negara dalam memberantasnya, inilah bukti lemahnya negara dalam mengatur kebijakan sanksi yang tidak mampu menjerakan pelakunya bahkan makin terus menjamur. 

Namun berbeda dengan sistem Islam dalam bingkai khilafah, dimana Islam menjadikan negara sebagai raa'in, pengurus yang wajib melindungi, menjaga, dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Islam memberikan sanksi yang tegas bagi setiap pelanggar sehingga memberikan efek jera sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya. 

Islam pun akan mampu mensejahterakan dan menjamin rakyatnya sehingga mereka tidak perlu berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan pokok, sandang, dan pangannya karena sudah diatur sedemikian rupa dalam tatanan perekonomiannya. 

Khulafah dengan sistem Islam akan mampu memberikan pendidikan yang sesuai dengan syariat, masuk kedalam sistem pendidikan yang ada sehingga para generasi akan terpupuk keimanannya sejak dini, yang memungkinkan mereka akan berpikir ribuan kali untuk melakukan segala sesuatunya karena sudah diberikan pemahaman mana yang benar dan mana yang salah, sehingga setidaknya mereka bisa menjaga dirinya sendiri dari perbuatan keji dan munkar. 

Sistem khilafahlah yang mampu memberikan solusi, sebagai periayahan yang mampu melindungi dan menjaga rakyatnya secara menyeluruh.

Wallahu'alam bishawab.


Oleh: Ira Damayanti 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar