Topswara.com -- Mengenang Ibunda Fatmawati Seokarno
Sang penjahit merah putih yang berkibar di langit Indonesia
Kerudung yang terpakai jadi tanda baiknya
Kemuliaan wanita ketika menutup aurat sebagai syukur atas nikmat-Nya
Ibunda Fatmawati telah menjahit merdeka
Kini merah putih biasa dibawa paskibraka
Anak-anak muda pilihan dari penjuru Indonesia
Sikap tegap dan sigap tetap mengokohkan identitas sebagai hamba Allah semata
Menjahit merdeka akan membawa berkah
Bersamaan turun pertolongan Allah kepada manusia yang tegak di atas syariah-Nya
Merdeka dengan melepas belenggu aturan kapitalis liberal yang nakal
Merdeka dengan membuang sifat jahat dan khianat bagi pemangku urusan rakyatnya
Menjahit merdeka Ibunda Fatmawati dengan kerudungnya
Simbol mulia wanita Indonesia yang berlandas pada aqidah
Berbanggalah mengenakan mahkota mulia dari Allah Sang Pencipta
Berbahagialah mendapat perjamuan kudus akan keagungan busana wanita yang indah
Menjahitlah merdeka
Jangan menjahati merdeka
Negeri yang 79 tahun ini sudah banyak luka
Kenapa harus menambah duka?
Menjahati merdeka sama saja mengkhianati sejarah
Bumi Indonesia yang sejatinya dihamparluaskan Allah akan keelokannya
Bumi Indonesia yang mewarisi sumber daya alam rezeki dari Allah
Kenapa tidak pernah mengambil pelajaran untuk bersikap arif dalam setiap tindakan?
Menjahati merdeka sama saja tidak bersyukur pada nikmat-Nya
Tanda yang dipakai bukan simbol budaya, tapi itu simbol peradaban mulia
Norma yang terlaksana bukan simbol sopan santun semata, tetapi cara berjalan di peradaban unggul beradab
Hukum yang diambil bukan semau hawa nafsu manusia, tetapi jalan menuju ridha hidup di atas dunia
Menjahati merdeka
Memporak-porandakan tatanan kehidupan saat ini
Di kala cita menuju Indonesia Emas
Rakyat selalu dibuat cemas, was-was, dan tak jelas
Mari menjahit merdeka
Menyusun teka-teki dengan menyelesaikan persoalan bangsa
Memberi masukkan untuk keluar dari keterpurukan bangsa
Mengatur strategi agar tak selalu dianggap bangsa rendah diri
Mari menjahit merdeka
Merapikan diri dengan pakaian yang syar'i dan hukum Allah yang diridhai
Menganyam persatuan dengan kesadaran diri sebagai makhluk lemah yang butuh Tuhannya
Mengemas sikap bohong dan culas agar merdeka sejatinya merdeka dari ketiak penjajah
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar