Topswara.com -- Disiplin adalah salah satu sikap positif yang hendaknya dimiliki dan dilakukan oleh setiap orang. Sikap/ perasaan/perbuatan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya ini sangat berguna bagi kelanjutan dan keberlangsungan hidup seseorang di masa mendatang.
Tetapi ternyata masih saja ada sebagian orang yang salah menyikapi tentang disiplin. Mereka menganggap sikap disiplin/kedisiplinan ini kolot, terlalu kaku dan mengekang.
Dianggap kolot atau terlalu kaku karena segala sesuatu teratur rapi, waktu terjadwal dengan ketat, sehingga kesannya monoton, tidak ada variasi, tidak ada warna warni kehidupan.
Disiplin juga dianggap mengekang. Harus melakukan segala sesuatu tepat pada waktunya, secara teratur. Tidak boleh melakukan sesuatu yang diluar jadwal atau kesepakatan. Jadi kesannya tidak bisa bebas.
Padahal sejatinya ketika seseorang itu terbiasa disiplin terhadap apa pun, dalam hal apa pun, justru disiplin ini akan membebaskannya, kelak.
Sebagai contoh, orang yang disiplin bangun pagi, bangun sebelum subuh misalnya; dilakukan terus menerus sehingga menjadi habit baginya, maka kelak ia akan terbebas dari rasa malas. Dia akan terbebas dari menyia-nyiakan waktu efektif di pagi hari. Dia akan terbebas dari tergesa-gesa beraktivitas karena bangun kesiangan.
Kemudian orang yang disiplin berolahraga misalnya. Jalan kaki ribuan langkah setiap harinya di pagi hari. Hingga itu menjadi habit yang tak pernah dilewatkan. Maka kelak dia akan terbebas dari badan sakit di usia senjanya.
Dia akan terbebas dari penyakit tulang karena tulang-tulang kakinya kuat terbiasa bergerak. Dia juga akan terbebas dari gangguan jantung karena jantung sehatnya bekerja dengan baik sebab rutin berolahraga.
Orang yang terbiasa melakukan segala sesuatu secara terjadwal rapi, selalu tepat waktu, tidak pernah menunda-nunda aktivitasnya, maka ia akan terbebas dari meninggalkan satu tugas tertentu.
Dia akan terbebas dari membuang-buang waktu percuma. Dia akan terbebas dari menumpuknya banyak tugas di satu waktu yang bersamaan. Karena dia sangat menghargai waktu.
Apalagi sebagai seorang muslim, Allah swt sangat menaruh perhatian besar pada waktu, sebagaimana firmanNya:
وَا لْعَصْرِ
"Demi masa."
اِنَّ الْاِ نْسَا نَ لَفِيْ خُسْرٍ
"Sungguh, manusia berada dalam kerugian,"
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَا صَوْا بِا لْحَقِّ ۙ وَتَوَا صَوْا بِا لصَّبْرِ
"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."
(QS. Al-'Asr 103: 1-3)
Dan masih banyak sekali contoh yang bisa kita ambil bagaimana sejatinya disiplin itu. Bahwasanya disiplin itu sebenarnya tidak mengekang, tetapi justru memberikan kebebasan di masa mendatang.
Dan disiplin ini sangat diperlukan bagi seorang muslim. Apalagi saat ini, dimana gempuran pemikiran dan peradaban asing kufur menyerang. Kita harus disiplin mengkaji Islam kafah agar terbebas dari pemikiran kufur yang bertentangan dengan Islam.
Kita juga harus disiplin berdakwah, menyampaikan kebenaran kepada umat seluruhnya agar terbebas dari ketidakpahaman umat. Juga agar terbebas dari ketidak adaan dukungan untuk dakwah Islam kaffah.
Jadi, disiplin itu sejatinya akan memberikan kebebasan pada seseorang. Bukan mengekang.
Wallahu a'lam bishshawab.
Salma
Aktivis Muslimah
0 Komentar