Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KIT Batang, demi Kepentingan Siapa?

Topswara.com -- Pada hari Jumat tanggal 26 Juli 2024, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Kawasan Ekonomi Terpadu Batang (KITB) Jawa Tengah (Jateng). Ditargetkan sebanyak 250 ribu lapangan pekerjaan bisa terbuka. (CNBC Indonesia 27/7/24).

Proyek serupa sudah banyak di bangun di berbagai tempat, namun nyatanya hasilnya tidak sesuai yang dijanjikan. Ketersediaan lapangan pekerjaan nyatanya untukmu warga asing. Kesejahteraan masyarakat hanya ilusi.

Investasi adalah model pembangunan hari ini karena negara tidak memiliki modal untuk proyek pembangunan. Sesuai amanat UU Ciptaker, investasi adalah jalan untuk membangun negeri. Sayangnya realitanya jauh panggang dari api. Kesejahteraan tidak lagi dapat dinikmati rakyat. Jadi untuk siapa Kawasan Industri terpadu ini?

Tentunya bukan untuk rakyat tetapi jelas untuk para pemilik modal yaitu investor. Mereka diberi karpet merah dengan berbagai macam kemudahan perizinan serta pajak yang minim. 

Berbanding terbalik dengan rakyat yang justru makin tercekik dengan beban pajak, juga berbagai macam harga kebutuhan pokok yang kian meningkat, sedangkan pendapatan dari pabrik itupun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka. 

Kalaupun ada lapangan pekerjaan itupun hanya sedikit dan hanya mencakup buruh kasar. Bukan tenaga ahli. Juga terbatas pada gender tertentu saja. Karena kebanyakan lapangan pekerjaan yang tersedia hanya untuk perempuan, yang justru secara fitrah nya adalah menjadi ibu yang tugasnya mengatur rumah tangga dan meriayah anak-anaknya. 

Kemudian ketika ibu bekerja muncul masalah baru yaitu tidak adanya sosok ibu sebagai ummu warobatulbait menjadikan anak-anak lost generation yang sangat rapuh, baik dari akidah maupun dari perilakunya, karena kurangnya perhatian serta pengawasan orang tua.

Wajarlah apabila kemiskinan makin menghimpit sehingga rentan terjadi kenakalan remaja seperti seks bebas, miras, tauran dan berbagai kriminalitas lain yang tentunya akan merusak moral dan tatanan kehidupan dalam masyarakat. 

Semua ini adalah buah dari diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme, dimana negara berperan hanya sebagai regulator, bukan sebagai periayah urusan umat. Investasi diklaim dapat menjadi pendongkrak ekonomi, nyatanya investasi ini hanya sebagai kedok pengokoh liberalisasi ekonomi. 

Kemudian dari arus investasi tersebut mengakibatkan jerat hutang yang semakin besar. Akibatnya negara tidak luput dari intervensi asing dalam mengambil kebijakan, negara hanya menjadi pembebek. Tidak bisa secara mandiri mengelola perekonomiannya. 

Berbeda halnya dengan Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan, Islam bukan hanya sekedar ibadah ritual yang mengurusi hubungan antara dirinya dengan Tuhan-nya. 

Islam menentukan negara sebagai pihak yang akan membangun negeri dengan kekuatan sendiri. Islam sudah menentukan sumber pemasukan sebagai modal untuk membangun negeri.

Allah sudah menjamin sumber daya alam yang melimpah di negeri kaum muslim. Dan dengan sumber daya alam yang melimpah tersebut mampu menjadikan negara kaum muslim mandiri.Tidak ada intervensi asing dalam mengambil kebijakan.

Pengelola sumber daya alam, untuk kemudian menjadi pendapatan tetap bagi negara. Yang dapat digunakan untuk membiayai infrastruktur, sektor pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Islam juga memiliki berbagai sistem yang akan menghantarkan kesejahteraan, juga dalam menciptakan lapangan pekerjaaan untuk rakyat.

Dengan dikelola sumber daya alam secara mandiri akan menyedot jutaan lapangan pekerjaan dalam negeri. Juga didukung dengan pendidikan yang difasilitasi secara gratis. 

Adapun untuk tenaga ahli yang harus dari asing itu dibatasi jumlahnya. Dan dengan regulasi yang ketat. Allah sudah memberikan pedoman hidup bagi umat manusia melalui Al-Qur'an, dan nyatanya hanya sistem Islam solusi untuk setiap permasalahan dalam kehidupan. Untuk itu sudah saatnya kita kembali kepada hukum Islam yang terbukti dapat membawa kesejahteraan apabila diterapkan.

Wallahu'alam bishawab.


Oleh: Dewi Sulastini
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar