Topswara.com -- Di tengah tragedi genosida yang terjadi di Palestina yang dilakukan zionis Israel yang tak berkesudahan, kita dapati berita tentang pemuda Nahdiyin (NU) melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog yang dilaksanakan di Israel.
Pada Selasa (16/7/2024) di selenggarakan konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengungkap pihak yang memberikan undangan kepada 5 orang Nahdliyin terbang ke Israel bertemu Presiden Isaac Herzog dan sesuaikan kalimatnya]. “Yang mengajak, dia ini, dari setelah saya tanya, ini memang dari satu channel LSM yang merupakan advokat dari Israel,” ungkapnya.
Menurut Gus Yahya, LSM tersebut dapat ditemukan di seluruh belahan dunia untuk membantu membangun citra baik Israel dan melakukan lobi-lobi demi kepentingan Israel. (detik.com).
Selain itu fakta lain yang membuat masyarakat geram yaitu ditemukan juga bahwa pada Rabu, 17 Juli 2024, di Masjid Istiqlal diagendakan akan dilakukan seminar dengan mendatangkan pembicara Dr. Ari Gordon dari AJC (American Jewish Committee) sebagai pembicara.
American Jewish Committee merupakan organisasi yang terang-terangan mendukung zionis yahudi. Karena banyaknya kecaman dari masyarakat, acara seminar pun dibatalkan. Namun Imam besar Masjid Istiqlal Prof. K.H. Nazaruddin Umar mengatakan bahwa ia tidak tahu atas kegiatan tersebut.
Hal itu berbanding terbalik dengan jejak digital yang ditemukan pada website Masjid Istiqlal yang menampilkan seminar sudah dihapus atau menghilang pada laman website Masjid Istiqlal.
Dari fakta seminar yang dibatalkan di masjid istiqlal terungkap bahwa Imam besar Masjid Istqlal Prof KH Nazaruddin Umar melakukan perjalanan ke AS karena menerima beasiswa dari AJC dan JTS (Jewish Theological Seminary) di Amerika (Lihat: Merdeka.com , 21/7/2024).
Hal tersebut didaptkan dari artikel bertanggal 1 Maret 2024 di Website AJC. Hal itu menambah kemarahan dan kekecewaan masyarakat terhadap oknum seorang tokoh agama yang begitu mesra dengan zionis yahudi.
Sikap Kaum Muslim
Dalam terjemah Al-Qur'an surat Al-Fath [48]: 29, yaitu: “Muhammad Rasullullah dan orang-orang yang Bersama dengan dia itu bersikap keras terhadap kaum kafir dan berlemah lembut kepada sesama mereka (kaum muslim).”
Dari penjelasan surat Al-Fath [48]: 29 jelas tergambar bagaimana seharusnya sikap kaum Muslim terhadap kaum kafir yang memerangi kaum Muslim, yaitu keras dan tegas.
Karena dengan jelas dan terang-terangan memerangi kaum Muslim maka Zionis Yahudi dapat dikategorikan kaum kafir harbi fi’l[an] yangmana [rekep, kasih spasi] tidak dibenarkan seorang Muslim untuk menjalin kerjasama dengannya, baik kerjasama diplomatis, perdagangan ekonomi, atau perjanjian dan kerjsama apapun dengannya.
Hal tersebut juga dijelaskan dalam kitab An-Nizham al-Iqtishadi fi al-Islam, hal.300 karya Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani yaitu adapun jika negara tersebut adalah negara kafir harbi fi’l [an] “Maka tidak boleh berdagang dengan negara tersebut, baik barang dagangannya itu senjata, bahan makanan maupun barang lainnya. Ini karena perdagangan dengan negara tersebut dapat memperkuat negara itu untuk melawan kaum muslim. Dengan itu perdagangan dengan negara tersebut merupakan pertolongangan untuk melakukamn dosa dan permusuhaan. Ini jelas dilarang.”
Dari penjelasan tersebut jelas bagaimana kaum muslim harus bersikap yaitu tidak melakukan kerjasama apapun dengan negara yang memerangi kaum Muslim dan dengan negara-negara yang bersekutu untuk memerangi kaum muslim termasuk tidak membeli produk-produk yang dengan jelas mendukung Zionis Yahudi maupun produk-produk yang terafiliasi Itu.
Karena dengan membeli produk-produk tersebut sama saja dengan kita membantu membiayai pembantaian kaum Muslim Palestina, sehingga tetap memboikot produk-produk tersebut merupakan tindakan yang harus dilakukan.
Selain itu langkah yang harus juga dilakukan adalah para tokoh islam ormas Islam dan ormas Islam dan organisasi kemasjidan melakukan dukungan terhadap upaya-upaya dalam memerangi kaum kafir Zionis Yahudi/Israel tersebut.
Dalam hal ini seharusnya ormas Islam, tokoh Islam, dan organisasi kemasjidan seperti Istiqlal mendorong pemerintah dan penguasa-penguasa kaum muslim negeri Arab dan penguasa negeri Muslim di seluruh dunia untuk mengirimkan bantuan militer terhadap Palestina untuk menumpas penjajahan dan pendudukan kaum kafir Zionis Yahudi di tanah Palestina.
Hal tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah Swt dalam terjemah Al-Qur’an surat At-Taubah [9]:123, yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir (yakni harbi fi’l[an]) yang ada di sekitar kalian dan hendaklah mereka merasakan kekerasan dari kalian.”
Oleh: Eka Mas Supartini
Praktisi Kesehatan dan Pegiat Literasi
0 Komentar