Topswara.com -- Sistem kufur kapitalisme adalah penyembah dunia. Penyembah materi. Penyembah harta. Penyembah tahta. Penyembah wanita. Pokoknya penyembah segala gerlap dan indah dunia. Ujung-ujungnya yang diumumkan tiap tahun adalah pengusaha terkaya. Artis terkaya. Atlit terkaya. Politisi terkaya. Petani tersukses. Pokoknya dunia dah.
Sebagian pejuang tercelup dengan sistem kufur ini. Mereka secara tidak sadar memiliki sebagian karakter manusia manusia kapitalis ini karena ketularan secara otomatis. Meski itu tinggal sisa-sisanya. Seperti sikap malu miskin. Sikap harus kaya. Sikap pelit membantu sesama pejuang. Sifat kurang semangat kejar akhirat dan lalai urusan dunia. Na'udzubillah min dzalik.
Karena itu bagaimana semestinya sikap para pejuang menghadapi ujian kaya dan miskin. Jika kita kaya. Allah mudahkan rezeki dari arah mana saja. Bahkan sekadar main ngontak temen kuliah atau temen sekolah pun jadi duit. Main ke pasar dapat duit. Main ke tempat wisata dapat duit. Begitulah Allah mudahkan rezeki dimana saja. Maka sikap kita seharusnya adalah:
Pertama, bersyukurlah atas semua ni'mat Allah. Dengan makin taat kepada Allah.
Kedua, jangan sekali-kali sombong dengan harta yang mudah berlimpah.
Ketiga, berinfaklah untuk dakwah dengan sepantasnya. Sesuai kekayaaan kita. Ini adalah harta yang seolah masuk jalan tol ke tabungan akhirat
Keempat, dakwah wajib tetap prioritas utama. Karena dakwah itu wajib dengan nyawa kita bukan hanya harta kita. Jangan sampai ketika sudah merasa banyak berkorban harta seolah kita bisa bebas meminimalisasi aktifitas dakwah. Dakwah itu poros hidup kita. Ingat itu Sob.
Kelima, pasang mata pasang telinga. Siapa di antara para pejuang miskin yang perlu dibantu. Mungkin untuk kontrak rumah, anak sekolah, keluarga sakit. Jangan nunggu diminta baru bantu. Apalagi ada sebagian pejuang yang karena harga dirinya ga mungkin dia minta minta.
Hartamu yang banyak itu prioritaskan dulu untuk dirimu, keluargamu dan para pejuang. Yang lain prioritas berikutnya. Jangan sampai para pejuang yang miskin itu dihinakan oleh musuh-musuh Allah.
Jangan sampai mereka terjebak riba hanya karena ingin selamatkan nyawa anak istrinya. Hanya karena ingin sekolahkan anaknya. Ingat itu Sob. Ingat baik-baik. Jangan sampai lupa.
Dalam hadis qudsi, Allah Ta’ala berfirman,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِى وَتَرْحَمَنِى وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةَ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِى غَيْرَ مَفْتُونٍ أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“Wahai Muhammad, jika engkau shalat, ucapkanlah do’a:
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin, ampunilah (dosa-dosa)ku, rahmatilah saya, jika Engkau menginginkan untuk menguji suatu kaum maka wafatkanlah saya dalam keadaan tidak terfitnah. Saya memohon agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang dapat mendekatkan diriku kepada cinta-Mu)”. Dalam lanjutan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan, “Ini adalah benar. Belajar dan pelajarilah”. (HR. Tirmidzi no. 3235 dan Ahmad 5: 243).
Keenam, ingatlah bahwa Allah memudahkan rezeki untuk kita karena didalam harta itu ada hak mereka khususnya para pejuang yang miskin.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ
“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no. 2896).
Dalam lafazh lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.
“Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no. 3178)
Ketujuh, tetaplah hidup sederhana. Janganlah kita sakiti sahabat-sahabat perjuangan dengan gaya hidup kita yang mencolok dan menculek mata mereka. Kita sengaja beli mobil mewah sementara pagi-pagi saat ketemu kita mereka sekedar kasih makan keluarganya saja harus muter otak dulu. Kalau bisa mobil kita biasa saja meski kita mampu beli Alphard. Sisa uangnya cari siapa pejuang yang belum punya motor. Siapa pejuang yang belum mbayar kontrakan.
Selamat berjuang Sobat kaya semoga bisa menjadi Utsman Bin Affan ra abad ini.
Surat Ibrahim Ayat 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
0 Komentar