Topswara.com -- Selama hidup masih tunduk pada makhluk
Selama itu merdeka belumlah takluk
Selama hidup masih diliputi aturan terkutuk
Selama itu merdeka belumlah masuk
Membuka berpikir merdeka bukanlah bebas semau manusia
Perlu mengingat lebih mendalam dan cemerlang hakikat kemanusiaan
Makhluk yang lemah akal dan berperangai sia-sia
Di bumi manusia tidak boleh menjadi tuhan
Merdeka berarti lepas dari utang luar negeri yang mengunci
Merdeka berarti menyetak pelajar berprestasi bukan dihadiahi kontrasepsi
Merdeka berarti mengelola sumber daya alam secara mandiri
Merdeka berarti mau dan tunduk pada aturan ilahi
Merdeka berpikir bukanlah nyaman di ketiak penjajah yang tidak bertuan
Merdeka berpendidikan bukanlah meniru cara asing penjajah mendidik generasi
Merdeka berekonomi bukan menyerahkan kepemilikan rakyat kepada kapitalisme khianat
Merdeka bernegara bukan mengeluh dan minta perhatian dari rakyat susah
Selama merdeka masih gini-gini aja
Berpikir rakyat tidak pernah bangkit dari tidurnya
Rakyat dibuat gembira sementara di bulan ini saja
Setelah itu rakyat harus berjuang untuk dirinya sendiri dalam hadapi hidup yang keras ini
Selama merdeka berpaling dari zikir kepada Allah
Maka kehidupan sempit dan susah dirasakan jamak rakyatnya
Selama merdeka menakuti dengan fobia pada Allah dan Rasul-Nya
Maka jauh dari-Nya itu sebuah bencana dan masalah
Berpikir merdeka bukan gelak tawa lomba dapat juara
Berpikirlah untuk berdaulat dan menyelamatkan negara yang hampir sekarat
Berpikirlah untuk bangkit dengan pemikiran yang jernih dari dorongan aqidah Islam yang selamat
Berpikirlah untuk menjadi solusi dan jawara
Berpikir merdeka bukan hanya dengan berdandan ala-ala pahlawan dalam perkarnavalan
Kalau nyatanya dalam hidupnya mengidolakan pahlawan fantasi yang imajinasi
Berpikir merdeka bukan hanya gelak hore dalam tarik tambang
Kalau nyatanya sibuk rebutan sisa-sisa tambang bukan malah serius berjuang
Berpikir merdeka
Mari memaknai apa itu merdeka?
Lalu merdeka itu untuk apa?
Dan setelah merdeka mau melakukan apa?
Kalau merdeka diisi euforia yang di atas memaksa dua upacara di lokasi berbeda
Biaya bengkak dianggap tak masalah dan rakyat tak perlu teriak
Kalau merdeka diisi yang di bawah dengan biasa dan tanpa esensi edukasi
Cuma kesenangan sementara dan sirna ditelan dalam perlakuan mereka yang diam-diam menikam rakyatnya
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar