Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wakil Rakyat Terlibat Judi Online

Topswara.com -- Wakil rakyat seharusnya memberikan contoh yang baik bagi rakyat nya. Mereka dipilih untuk mengemban amanah yang di berikan rakyat, namun apa jadinya jika mereka terlibat dalam judi online? Bagaimana rakyat bisa percaya aspirasi mereka bisa tersampaikan jika pekerjaan mereka adalah judi online. 

Seperti di beritakan jumlah anggota DPR di duga bermain judi online ternyata mencapai 82 orang, berdasarkan temuan pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan (PPATK). 

Jumlah itu lebih banyak dari yang di ungkapkan anggota Mahkamah kehormatan (MKD), sebelumnya di sampaikan hanya segelintir, padahal adanya anggota DPR yang bermain judi online awalnya di ungkap oleh anggota MKD habiburokhman. 

Ia menyebut bahwa keterlibatan anggota DPR dalam praktek judi online dan akan segera memanggil mereka untuk memberikan peringatan, bahwa bermain judi online melanggar kode etik anggota DPR. (Kompastv.com 17/06/2024).

Selain itu ada lagi temuan dari PPATK yang mengungkapkan bahwa lebih dari 1000 orang anggota legislatif setingkat DPR dan DPRD bermain judol (judi online) hal ini di ungkapkan ketua pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan Ivan yustiavandana, dalam rapat dengan DPR pada rabu (26/06/2023).

PPATK mencatat ada sekitar 63 ribu transaksi dengan pemain mencapai 1000 orang. Pemain itu berada di lingkungan legislatif, mulai dari anggota DPR dan DPRD hingga kesekjenan. 

Wakil rakyat yang seharusnya mengurus rakyat malah terlibat dalam judi online. Di tengah kondisi masyarakat harus berjuang akibat kebijakan yang zalim, bagaimana bisa judi online mengalihkan fokus mengurus rakyatnya? 

Jika wakil rakyat adalah penyambung lidah antara rakyat dan penguasa, dalam hal ini sungguh nyata adanya lemahnya integritas dari para wakil rakyat, mereka di pilih oleh rakyat untuk menyampaikan aspirasi rakyat ketika penguasa bertindak tidak adil kepada rakyat, namun nyatanya mereka tidak amanah terhadap jabatannya, dan kredibilitas mereka sangat rendah jika mereka harus terlibat menjadi pelaku judi online. 

Judi online memang menggiurkan, sekaligus menghancurkan, karena sejatinya orang yang terlibat judi online adalah orang yang ingin kesenangan dunia dan hidup dalam angan-angan hampa, dunia mereka di penuhi dengan harapan-harapan kosong dan melalaikan.

Ketika sudah terjebak di dalamnya maka seakan tidak bisa lepas, bukan tidak sadar tetapi mereka sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah sebuah kesalahan besar, namun harapan demi harapan yang terus di ikuti akhirnya mereka terlena, dan ini sangat mungkin terjadi dalam sistem hari ini.

Sistem yang memisahkan agama dari kehidupan atau sekularisme kapitalisme, dimana kebahagiaan dan kesenangan dunia tidak harus diatur oleh agama, mereka melakukan ibadah, tetapi mereka juga melakukan maksiat. 

Hal ini menggambarkan adanya perekrutan yang bermasalah, dimana seharusnya seorang yang di pilih untuk menjadi wakil rakyat mereka bersuara untuk rakyat, bukan untuk mengabaikan kepentingan rakyat.

Namun saat ini mereka yang mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat adalah mereka yang sudah mempunyai track record yang bermasalah atau tidak baik. Diantaranya ada yang mantan koruptor berani mencalonkan diri, padahal sudah jelas sebelumnya dia tidak amanah, dan tidak menjadi representasi masyarakat.

Di dalam Islam majelis umat adalah representasi umat, yang berperan penting dalam menjaga penerapan hukum syarak, ketika khalifah memberikan kebijakan yang tidak sesuai dengan hukum syarak.

Maka rakyat mengadukannya kepada majelis umat, dan majelis umat mengingatkan dengan makruf kepada khalifah atau penguasa, juga menjadi penyambung lidah antara rakyat dan penguasa. Sehingga akan berjalan amar makruf dari rakyat kepada khalifah dengan baik. 

Majelis umat pun akan amanah dan menjaga kepercayaan umat, karena akidah yang kuat yang tertancap dalam diri setiap penguasa ataupun majelis umat juga rakyat yang di pimpinnya. 

Islam mampu melahirkan individu, anggota Majelis Umat yang amanah dan bertanggungjawab, serta peduli pada kondisi masyarakat, khalifah adalah pelindung bagi rakyatnya dan majelis umat adalah tempat menyalurkan aspirasi rakyat.

Karena setiap kepemimpinan akan di mintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Maka penguasa ataupun majelis umat siap menjadi junnah dan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, semua bisa terwujud hanya dalam sistem Islam kaffah dalam naungan khilafah rasyidah 'alaa minhajjin nubuwwah.

Wallahu'alam bishawab.


Oleh: Ade Siti Rohmah 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar