Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tiga Pilar Keimanan

Topswara.com -- Pada suatu hari Rasulullah SAW dan para sahabatnya sedang berada disatu majelis. Disitu berkumpul banyak sahabat termasuk diantaranya ada sahabat mulia Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu yang dijuluki Al Faruq. 

Ditengah-tengah perbincangan Rasulullah dan para sahabatnya, tiba-tiba datang seseorang dengan pakaian yang putih, bersih, mulus. Bahkan sahabat Umar bin Khattab sampai mengibaratkan orang tersebut bagaikan matahari yang terbit saking bersihnya baju dan badannya. 

Umar bin Khattab bergumam, bahwasanya orang ini bersih sekali tidak kelihatan sama sekali didalam dirinya tanda-tanda yang menunjukkan dia datang dari safar (perjalanan yang jauh). 

Tetapi diantara kami semua (para sahabat) tidak ada yang mengetahui siapa dia karena umumnya para warga di daerah tersebut termasuk para sahabat pasti mereka saling mengenal satu sama lain. Namun orang ini sama sekali diantara para sahabat tidak ada yang mengenalnya. 

Lalu orang tersebut ikut duduk di majelis Rasulullah dan para sahabat. Kemudian dia bertanya kepada Rasulullah, "Wahai Muhammad beri tahu aku apa itu Islam ?"

Setelah orang itu bertanya kepada Rasul, Umar bin Khattab agak sedikit bingung. Loh, orang ini kok berani beraninya memanggil Nabi Muhammad SAW dengan panggilan biasa tanpa memberikan kalimat tambahan seperti Nabiyullah atau Yaa Rasul. 

Kembali ke percakapan tadi, Nabi Muhammad SAW menjawab, "Islam adalah kamu bersaksi bahwa Allah SWT itu adalah Tuhanmu dan Nabi Muhammad adalah RasulNya, kamu menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan Ramadhan, dan berhaji bagi siapa pun yang mampu." 

Kemudian orang itu menjawab, "Benar, kamu wahai Muhammad."

Di posisi ini Umar bin Khattab dan para sahabat tambah bingung karena dia yang bertanya dan dia juga yang membenarkannya.

Selanjutnya orang tersebut bertanya lagi kepada Rasulullah, "Wahai Muhammad beri tahu aku apa itu Iman ?" 

Rasulullah SAW menjawab, "Iman adalah kamu mengimani Allah Subhanahu Wa Ta'ala, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, para RasulNya, hari akhir, dan qadha qadar" 

Orang tersebut berkata, "Benar, kamu Wahai Muhammad" 

Orang tersebut bertanya untuk ketiga kalinya, "Wahai Muhammad, kabarkan kepadaku apa itu ihsan ?"  

Rasulullah pun menjawab, "ihsan adalah kamu menyembah kepada Allah seakan-akan kamu melihatnya tetapi jika kamu tidak mampu maka yakinilah bahwasanya Allah SWT selalu melihat kamu ."

Temen-temen, cerita diatas tadi adalah penggalan dari hadis Nabi SAW yang berasal dari Sayyidina Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu. Sebelum kita bahas lebih jauh tentang hadis ini pasti saya yakin temen-temen bertanya-tanya, sebenernya siapa sihh orang yang tadi datang dan bertanya ke Rasulullah ?? 

Nah jadi temen-temen sebenernya jawabannya ada di akhir hadis ini karena tadi saya potong sebab sudah beda pembahasan. Kayaknya saya harus spoiler nihhh hehehe. 

Okay jadi diakhir hadis, Nabi Muhammad Saw bertanya kepada Umar bin Khattab 

يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ 

"Wahai Umar, kamu tahu tidak siapa yang bertanya tadi ?"

Lalu Umar bin Khattab pun menjawab  

 اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. 

"Sesungguhnya Allah dan RasulNya lebih mengetahui."

Dan Rasul pun memberikan jawabanya, 

 قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. 

Rasulullah SAW bersabada :

"Sesungguhnya dia adalah Malaikat Jibril yang datang kepada kalian dan mengajarkan agama kalian."

Nah maka dari itu para ulama banyak juga menyebut hadis ini adalah hadis Jibril 

Temen temen, hadis Jibril ini adalah hadis yang disebut-sebut para ulama sebagai Ummus Sunnah sebagai Al Fatihah yang menjadi Ummul Qur'an dan hadis ini juga menurut Imam Daqiq dalam syarahnya yang berjudul Syarah Arbain Nawawiyyah Li Ibni Daqiq beliau mengatakan,

هذا حديث عظيم ؛ قد اشتمل على جميع وظائف الأعمال الظاهرة والباطنة ، وعلوم الشريعة كلها راجعةإليه

Hadis ini adalah hadis yang luar biasa, dan tercakup didalamnya seluruh amalan-amalan baik dzahir maupun batin sekaligus semua ilmu-ilmu syariat merujuk ke dalamnya.

Temen temen, alasan kenapa hadis ini menjadi Ummus Sunnah karena didalam hadist ini berisi Arkanud Din yaitu pokok dalam agama Islam ada tiga poin yang disebutkan didalam hadist ini yaitu Islam, iman, dan ihsan.
 
Pada hakikatnya, tiga hal ini saling melengkapi antara satu sama lain karena kalau satu saja tidak ada di dalam agama maka ibarat seperti rumah yang tidak ada isi didalamnya dan sebaliknya. 

Yang pertama adalah Islam, secara etimologi Islam artinya berserah diri adapun secara terminologi Islam adalah  

الإنقياد الظاهري  

yang mengikat secara dzahir. Maka dari sini kita bisa simpulkan bahwa Islam itu adalah sebuah action atau tindakan. Tentunya tindakan atau amalan disini adalah yang diperintahkan oleh Allah SWT. Kalau kita kembali baca hadis diatas Rasul menjawabnya dengan lima rukun Islam karena kita tahu bahwa lima rukun Islam ini adalah tindakan fisik atau amalan yang bersifat dzahir, maka dengan itu wajib bagi para muslimin untuk menjalani perintah perintah Allah SWT di seluruh aspek kehidupan tanpa terkecuali.

Yang kedua yaitu iman. Iman maknanya adalah At Tashdiq yaitu percaya. Dan iman ini bersifat batin dimana tidak ada yang mengerti kecuali hanya kita dan Allah, sifatnya yaitu kepercayaan.

Yang ketiga ihsan. Rasulullah memberikan jawaban yaitu kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatnya atau kamu beribadah dan merasa bahwa Allah senantiasa melihatmu. Jadi, ihsan adalah 

صدق التوجه إلى الله 

yaitu benar-benar beribadah hanya untuk Allah. Beribadah dengan ikhlas tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Ihsan ini juga adalah bentuk kekonsistenan kita beribadah kepada Allah, kita selalu merasa seakan-akan kita melihat Allah yang disebut musyahadah atau kita merasa Allah senantiasa mengawasi kita yaitu muraqabah.

Temen-temen, jadi tiga hal ini yaitu Islam yang melambangkan action atau amalan dzahir dan Iman yaitu kepercayaan yang sifatnya batin serta terakhir Ihsan yang memiliki makna konsistensi.

Amalan dzahir tanpa adanya kepercayaan dan keimanan kepada Allah sama saja useless, pun dengan keimanan tanpa adanya aksi yaitu bohong, lalu punya iman punya aksi tetapi tidak punya konsistensi berarti orang tersebut tidak berkomitmen pada kepercayaannya dan tindakannya.

So, tiga hal ini adalah hal yang penting banget dan harus dimiliki setiap pribadi muslim. Semoga kita bisa menjadi muslim sejati muslim yang punya keimanan, action dan kekonsistenan dalam menjalankannya.

Wallahu'alam bishawab.


Muhammad Izzuddin Al-Qosam
Konten Creator Muslim
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar