Topswara.com -- Seluruh dunia dan isinya adalah milik Allah
Cuma ideologi kapitalisme memaksa dikuasai segelintir manusia
Tambang dan sumber daya alam yang hakikatnya milik umum
Dikungkungi demi meraup keuntungan dan merusak alam
Menimbang berat mengelola tambang
Ditinggal penambang oligarki pergudangan
Sisa tambang lalu dialihkan kepada kelompok orang
Hati-hati terlilit tambang lemas akhirnya tumbang
Sepertinya Agustus nanti lomba tarik tambang tak lagi ramai
Tidak ada lagi yang teriak 'negara salah arah'
Tidak ada lagi yang berujar 'Indonesia belum mapan'
Tidak ada lagi yang marah ketika rakyat dalam ketiak penindasan
Terlilit tambang adalah maut
Pengelolaan tambang yang sebelumnya sudahudah carut marut
Ideologi kapitalisme biang kerok bikin rakyat cemberut
Tidak ada lagi yang bersuara lantang karena semua takut
Kapitalisasi tambang tidak mengenal welas asih
Perusakan alam tanpa mengindahkan firman Tuhan
Tampak jelas kerusakan di daratan dan lautan
Akibat ulah tangan manusia penuh kepongahan dan kesombongan
Tambang yang sejatinya dalam pengaturan ekonomi syariah Islam
Diletakkan pada kepemilikan umum yang asing dan swasta tak boleh menyentuhnya
Yang negara haram membisniskan demi meraup laba dari rakyatnya
Yang dipundak negara semua itu harus dikelola dengan mengindahkan syariah dan jaga kelestarian alamnya
Bumi juga makhluk Allah
Bumi telah mengandung tambang yang tidak boleh dirampas oleh tangan perorangan dalam organisasi perkumpulan
Tambang adalah anugerah dari Allah pemilik kekuasaan sah di seluruh jagat alam
Maka negara tidak boleh menyerahkan kepada kelompok atau perorangan karena wajib dikelola demi kemaslahatan
Terlilit tambang adalah maut
Bukan haknya menyontohi pengelolaan tambang yang benar sesuai syariah
Justru seharusnya negara didorong mengganti ideologi kapitalisme yang gosong
Serulah pemimpin yang memerintah agar mengatur negara sesuai syariah kaffah
Terlilit tambang adalah maut
Tambang milik umum tak boleh negara lepas tangan mengelola
Tidak boleh dibagi-bagikan dalam membunuh nalar kritis rakyatnya
Tidak boleh negara berbangga cuma berbagi sisa yang membawa masalah
Terlilit tambang
Terlilit utang
Terlilit problem kebangsaan
Saatnya kembali ke jalan keselamatan
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar