Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tatkala Penipu Bodoh Dianggap Ulama, Maka Dia Sesaat dan Menyesatkan

Topswara.com -- Di negeri, yang katanya Muslim terbesar di dunia ini, apa-apa laku. Apa-apa ada penggemarnya. Apa-apa ada pengikutnya. Lihatlah berapa banyak manusia-manusia penipu yang mengaku nabi palsu yang selalu saja muncul. Pasti ada saja pengikutnya. Entah nabi palsu atas ide sendiri atau setingan pihak lain ada saja pengikutnya. 

Begitulah pula yang terjadi beberapa bulan terakhir ini. Jagat sosial media dihebohkan dengan seliweran video konyol dari seorang yang meskipun tidak mengaku nabi palsu tetapi omongannya banyak yang kedudukannya bahkan bisa melebihi seorang nabi beneran. 

Bagaimana tidak melebihi seorang nabi coba? Dia ngaku-ngaku diperintah langsung oleh Allah untuk bla bla, dia ngaku bisa memerintah malaikat Munkar nakir, malaikat penjaga neraka, bisa melakukan perjalanan lintas waktu seperti ketemu dengan berbagai ulama lintas generasi. 

Bisa ngomong sama jin, binatang, malaikat, para nabi, para ulama. Hebat kan? Tidak semua nabi kan yang bisa bicara dengan binatang? Dengan mantra khasnya maqala maqali dia seolah bebas merajalela menyesatkan umat Islam.

Hanya saja karena Muslim Indonesia ini memang banyak yang awam total maka manusia "uniq" ini justru ada juga penggemarnya mungkin juga pengikutnya. Luar biasa bukan?

Banyak umat Islam negeri ini yang tidak punya standar benar dan salah menurut Islam. Apa standar akidah yang benar dan apa standar syariah alias fikih yang benar masih banyak muslim yang tidak paham. 

Akhirnya juga akidah dan syariah yang benar juga enggak paham meskipun barangkali bisa saja hafal sebagiannya. Hafal rukun iman. Hafal rukun Islam. Hafal fikih ibadah. Namun tidak paham standar benar dan salahnya.

Akibat dari ketidakpahaman terhadap standar benar salah ini adalah ketika ada ajaran-ajaran nyeleneh yang menyimpang dan bertentangan dengan akidah dan syariah Islam maka merekapun tidak paham. 

Tidak paham bahwa pengakuan si fulan yang bombastis itu semua adalah omong kosong alias ngibul alias dusta alias bohong alias ndobool. Sama sekali tidak bisa diterima karena bertentangan dengan akidah dan syariah Islam.

Umat banyak enggak paham bahwa tidak ada nabi setelah Baginda Nabi Muhammad SAW itu berarti ga akan ada lagi Wahyu atau ajaran baru yang diturunkan Allah. Enggak ada tambahan dan pengurangan terhadap akidah dan syariah Islam. 

Enggak ada perubahan apapun dalam akidah dan syariah Islam. Artinya jelas bahwa semua informasi dari manusia model apapun yang bertentangan dengan akidah dan syariah Islam maka semua itu pasti batil, salah, bohong, dusta dan pasti sesat menyesatkan. Maka sudah pasti dan jelas bahwa si fulan yang "uniq" ini adalah penipu alias pembohong alias pendusta alias Dajjal mini. 

Yang sangat disayangkan adalah mengapa pihak berwenang seperti MUI atau para ulama yang bertebaran di negeri ini kok seolah adem ayem saja. Tidak segera secara tepat dan cepat menjelaskan penipuan ini. 

Andai ini terjadi pada masa lalu biasanya model penipu begini segara diamankan bahkan diberikan sanksi. Ada apa dengan MUI dan para Islam negri ini?
Makin ke sini makin nampak enggak sensitif terhadap berbagai pemikiran aneh dan menyesatkan yang bertebaran di negeri ini.

Meskipun beberapa tokoh ulama seperti UAS sudah tegas menjelaskan kesalahan dan kengawuran yang bersangkutan. Namun ormas-ormas Islam yang besar besar dengan massa yang puluhan juta malah belum terdengar sikap tegasnya.

Sungguh agama Islam ini telah sempurna. Tidak lagi membutuhkan tambahan dan pengurangan apapun. Apa apa yang diawal menjadi bagian Islam akan tetap menjadi bagian nya hingga kiamat. Dan apa apa yang bukan bagian Islam dari awalnya tetap tidak akan pernah menjadi bagiannya hingga kiamat. 

Akidah Islam sudah tetap adanya. Syariat Islam pun telah tetap adanya. Tidak akan bisa dikotori oleh siapapun. Karena Allah pasti menjaganya. 

Memang di akhir zaman akan ada para dai yang menyeru di atas pintu pintu jahanam. Mereka memakai pakaian ulama. Berbahasa dengan bahasa Islam namun yang diseru bukan akidah dan syariat Islam. Yang diseru adalah kekufuran dan kemaksiatan. Seperti sekulerisme, liberalisme, pluralisme, sukuisme, dan semua apa yang menyalahi Islam. Maka siapapun yang mengikuti mereka akan dilemparkan ke dalam neraka jahanam. 

begitulah sabda Baginda Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang mulia ini:

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَان رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ : كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُوْنَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الْخَيْرِ وَ كُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي فَقُلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ أِنَّا كُنَّا فِي جَاهِلِيَّةٍ وَشَرِّ فَجَاءَنَااللَّهُ بِهَذَا الْخَيْرِ فَهَلْ بَعْدَ هَذَا الْخَيْرِ شَرِّ قَالَ نَعَمْ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الشَّرِّ مِنْ خَيْرِ قَالَ نَعَمْ وَفِيْهِ دَخَنٌ قَلْتُ وَمَادَخَنُهُ قَالَ قَوْمٌ يَسْتَنُّوْنَ بِغَيْرِ سُنَّتِي وَيَهْدُوْنَ بِغَيْرِ هَدْيِي تَعْرِفُ مِنْهُمْ وَتُنْكِرُ فَقُلْتُ هَلْ بَعْدَ ذَلِكَ الْخَيْرِ مِنْ شَرِّ قَالَ نَعَمْ دُعَاةٌ عَلَى أَبْوَابِ جَهَنَّمَ مَنْ أَجَابَهُمْ إِلَيْهَا قَذَفُوْهُ فِيْهَا فَقُلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ صِفْهُمْ لَنَا قَالَ نَعَمْ قَوْمٌ مِنْ جِلْدَتِنَا وَيَتَكَلَمُوْنَ بِأَلْسِنَتِنَا قثلْتُ يَا رَسُوْلُ اللهِ فَمَاتَرَى إِنْ أَدْرَكَنِي ذَلِكَ قَالَ تَلْزَمُ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَإِمَامَهُمْ فَقُلْتُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُمْ جَمَاعَةٌ وَلاَ إِمَامٌ قَالَ فَاعْتَزِلُ تِلكَ الْفِرَقَ كُلَّهَا وَلَوْ أَنْ تَعَضَّ عَلَى أَصْلِ شَجَرَةٍ حَتَّى يُدْرِكَكَ الْمَوْتُ وَأَنْتَ عَلَى ذَلِكَ

Dari Hudzaifah bin Al-Yaman Radhiyalahu ‘anhu beliau berkata : “Dahulu manusia bertanya kepada Rasulullah tentang hal-hal yang baik tapi aku bertanya kepada beliau tentang hal-hal yang buruk agar jangan sampai menimpaku”
Aku bertanya : “Wahai Rasulullah, dahulu kami berada dalam keadaan jahiliyah dan kejelekan lalu Allah mendatangkan kebaikan (Islam,-pent) ini, apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan ?”
Beliau berkata : “Ya”
Aku bertanya : “Dan apakah setelah kejelekan ini akan datang kebaikan?”
Beliau menjawab : “Ya, tetapi didalamnya ada asap”.
Aku bertanya : “Apa asapnya itu ?”
Beliau menjawab : “Suatu kaum yang membuat ajaran bukan dari ajaranku, dan menunjukkan (manusia) kepada selain petunjukku. Engkau akan mengenal mereka dan engkau akan memungkirinya”
Aku bertanya : “Apakah setelah kebaikan ini akan datang kejelekan lagi?”
Beliau menjawab :”Ya, (akan muncul) para dai-dai yang menyeru ke neraka jahannam. Barangsiapa yang menerima seruan mereka, maka merekapun akan menjerumuskan ke dalam neraka”
Aku bertanya : “Ya Rasulullah, sebutkan cirri-ciri mereka kepada kami ?”
Beliau menjawab : “Mereka dari kulit-kulit/golongan kita, dan berbicara dengan bahasa kita”
Aku bertanya : “Apa yang anda perintahkan kepadaku jika aku temui keadaan seperti ini”
Beliau menjawab : “Pegang erat-erat jama’ah kaum muslimin dan imam mereka”
Aku bertanya : “Bagaimana jika tidak imam dan jama’ah kaum muslimin?”
Beliau menjawab :”Tinggalkan semua kelompok-kelompok sempalan itu, walaupun kau menggigit akar pohon hingga ajal mendatangimu".
(HR Bukhari 6/615-616 dan 13/35 beserta Fathul Baari. Muslim 12/235-236 beserta Syarh Nawawi. Baghowi dalam Syarhus Sunnah 14/14. Dan Ibnu Majah 2979)

Dalam hadis ini pada saat muncul para dai yang menyeru kepada pintu pintu jahanam maka kita diperintahkan untuk tetap berpegang teguh kepada jama'atul muslimin yakni khilafah dan imam mereka yakni khalifah. 

Jika tidak ada keduanya maka kita diperintahkan menjauhi para dai menyesatkan itu sambil terus berpegang teguh dengan Islam dan bersama umat Islam tetap berjuang untuk membentuk jama'atul muslimin dan imam mereka. 

Apakah kita mau mengikuti para dai yang menyeru di atas pintu pintu jahanam kemudian kita dilemparkan ke dalam jahanam bersama mereka? Tentu saja tidak. Na'udzubillah min dzalik.[]


Ustaz Abu Zaid 
Ulama Aswaja
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar