Topswara.com -- Remaja adalah tonggak peradaban maka sudah sepantasnya prestasi diraih di masa produktif dalam menggali potensi untuk meraih cita-cita.
Akhir-akhir ini kenakalan remaja makin memprihatinkan. Bullying, penyalahgunaan obat terlarang, tawuran, perkelahian, pergaulan bebas dan tindakan kriminal yang melibatkan remaja banyak terjadi di mana-mana.
Hal ini membuat para orang tua mengelus dada dan mengkhawatirkan nasib pendidikan anak-anak remajanya, karena walaupun anaknya disekolahkan dengan tujuan ingin lebih terdidik dan berakhlak baik malah menjadikan anaknya melakukan hal-hal yang sangat jauh dari adab dan syariat Islam.
Berbagai upaya pun dilakukan, seperti dikutip jurnalpolri.com (16/7/2024), anggota Polsek Cileunyi jajaran Polresta Bandung Polda Jabar kembali dan untuk kesekian kalinya memberikan bimbingan dan penyuluhan (binluh), kamtibmas di lingkungan sekolah dengan menemui para pelajar di SMA Negeri 1 Cileunyi Jl. Pendidikan Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
Dalam giat acara kunjungan ini, Kapolsek Cileunyi Kompol Rizal Adam Al Hasan A.S., S.Pd., M.M. yang diwakili oleh Bhabinkamtibmas Desa Cibiru Wetan Aipda Ence Mulyana melaksanakan dialog dengan Siswi Sekolah SMAN 1 Cileunyi sekaligus memberikan bimbingan, pengarahan dan penyuluhan terkait kenakalan-kenakalan remaja yang semakin mencemaskan para orang tua.
Dalam kesempatan itu, imbauan dan penyuluhan kamtibmas yang disampaikan umtuk mengajak dan saling kerjasama dalam menghindari prilaku menyimpang seperti kenakalan remaja maupun tindakan yang melanggar aturan-aturan hukum lainnya.
Tujuan sosialisasi ini untuk mengedukasi juga memberikan pemahaman kepada pelajar tentang bahaya atau dampak dari kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkotika.
Dalam sistem kapitalisme yang berasaskan sekularisme melahirkan generasi-generasi muda penuh dengan masalah adalah suatu keniscayaan, bagaimana tidak? Dalam sistem kapitalisme ini remaja hanya diajarkan bagaimana cara mendapatkan nilai tinggi yang tujuannya hanya untuk mendapatkan pujian, peringkat dan materi belaka tanpa adanya edukasi tentang bahaya kenakalan remaja yang berdampak kelak dimasa depan, baik itu dunia terlebih lagi untuk akhiratnya.
Pendidikan ala kapitalisme hanya akan melahirkan generasi rusak yang menjauhkan generasi muslim pada agamanya sendiri. Menjauhkan umat dari syariat Islam kaffah sama saja dengan menjauhkan mereka dari keridaan Ilahi, dan ini tidak akan pernah membawa pada kebahagiaan. Justru akan berdampak pada kerusakan dan kemurkaan Ilahi.
Allah SWT berfirman "Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.” [QS. Thaha: 124].
Islam dengan pemahaman akidah dan syariatnya mengajarkan bahwa kebahagiaan adalah ketika seorang hamba meniti jalan kehidupan di jalur yang Allah taala ridai. Keimananlah yang melandasi setiap pola pikir dan sikap remaja.
Selain itu, ia melalui jalan yang diridai Allah dengan terikat pada syariat-Nya, yaitu seperangkat aturan berwujud sistem kehidupan yang akan menjadikan manusia mana pun yang menerapkannya akan hidup tenteram, sejahtera, bahagia, bahkan mulia.
Oleh karena itu, jika syariat Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan dilaksanakan secara sempurna, dipastikan akan menjamin kesejahteraan dan keberkahan bagi seluruh manusia, bahkan alam semesta.
Islam sangat memberikan perhatian penting kepada remaja. Allah ta’ala mengingatkan manusia untuk senantiasa bersyukur di saat seorang telah mencapai fase remaja, karena di fase itu manusia berada dipuncak kekuatan baik jasmani dan rohaninya. Sebuah pertanyaan khusus Allah SWT siapkan di hari kiamat nanti, tentang masa remaja untuk apa digunakan.
Dari Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhu bahwa Rasūlullāh shallāllāhu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا تزول قدما ابن أدم يوم القيامة من عند ربه حتى يسأل عن خمس: عن عمره فيما أفناه ؟ وعن شبابه فيما أبلاه ؟ وماله من أين اكتسبه؟ وفيما أنفقه؟ وماذا عمل فيما عمل
“Tidaklah beranjak pijakan kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sampai ia ditanya tentang lima hal:
Pertama, tentang usianya, untuk apa dihabiskan. Kedua, tentang usia remajanya, untuk apa ia gunakan. Ketiga, tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan untuk apa ia belanjakan. Keempat, serta tentang apa yang ia amalkan dengan ilmunya.” (HR. Tirmidzi, dinilai sahih oleh Syekh Albani dalam Silsilah Ahadits As-Shahihah)
Masa remaja tentu sudah tercakup ke dalam pertanyaan tentang usia. Namun ternyata masa remaja ada pertanggung jawaban sendiri di hadapan Allah kelak. Ini dalil yang sangat jelas bahwa remaja dalam Islam sangat diperhatikan dan dipertimbangkan. Para pakar pendidikan Islam telah menyampaikan tahapan dalam mendidik anak dengan 3 tahapan.
Usia 0-7 dengan metode bermain. Usia 8-14 dengan metode ta’dib (pendisiplinan). Usia 15-21 dengan metode menjadi sahabat bagi anak. Pada tahap remaja yaitu direntang usia 5-21 tahun orang tua harus mampu menjadikan anak sebagai sahabat, hargai pendapatnya.
Mengatasi kenakalan remaja adalah tugas yang kompleks dan memerlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat Islam secara keseluruhan.
Dengan bimbingan yang kuat, pendidikan agama, dan lingkungan yang mendukung, remaja dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan agama mereka.
Islam adalah solusi yang akan memperbaiki akhlak para remaja dan pelajar, karena itu mari kita menjadikan islam sebagai solusi total kehidupan, hanya dengan islam yang telah terbukti dalam sejarah mampu melahirkan generasi yang cerdas dan berahlak mulia.
Upaya yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan membawa remaja muslim untuk segera masuk ke dalam circle pembinaan Islam kafah secara khusus dan intensification sehingga akan terbentuk pemahaman yang utuh dan menyeluruh tentang Islam. Inilah yang akan menjadi pegangan bagi visi hidup remaja ke depan.
Pembinaan yang istiqomah ini harus senantiasa dibarengi dan selalu membersamai mereka menata setiap langkah-langkhannya di kehidupan di dunia ini, karena setiap saat pasti ada saja hambatan, tantangan, onak dan duri di jalan kehidupannya.
Para remaja butuh dikuatkan dan senantiasa dimotivasi agar menganggap semua ini adalah challenge atau tantangan baginya untuk tetap memegang teguh Islam secara kaffah.
Jangan biarkan mereka dihancurkan oleh ideologi sekulerisme kapitalisme dan para pengusungnya. Jadikanlah mereka para pemuda cerdas dan bermental pejuang agama Allah, jangan sampai kita meninggalkan generasi pengganti dengan akhlaknya rusak dan menjadi tersesat.
Sejalan dengan itu, para aktivitas dakwah berjemaah juga harus senantiasa dilaksanakan. Agar pemahaman Islam kaffah yang sudah mereka dapatkan akan juga tersampaikan kepada remaja-remaja yang lain seantero negeri hingga membuat mereka benar-benar membuang jauh pemikiran sekularisme.
Walhasil remaja akan mengambil syariat Islam kaffah saja untuk diperjuangkan agar kembali tegak dan diterapkan dalam bingkai Daulah Khilafah di muka bumi. Allahu Akbar
Wallahu a'lam bi ashshawab.
Oleh: Mimin Ummu Fadhil
Aktivis Muslimah
0 Komentar