Topswara.com -- Menko Pembangunan Manusia dan Budaya (PMK) Muhadjir Effendi menyatakan dukungan terhadap pinjaman online kepada mahasiswa untuk pembayaran kuliah.
Selain dukungan, Muhadjir Effendi menilai pinjaman online ini adalah salah satu bentuk inovasi teknologi memudahkan akses bagi mahasiswa. Menurut dia, fitur inovasi teknologi ini menjadi peluang bagus namun sering kali disalahgunakan.
Pinjaman online yang di elu-elukan sebagai solusi pembayaran kuliah bukanlah solusi, mengapa? Pertama pinjol sendiri mengandung riba, yang mana di agama Islam jelas hukumnya haram.
Kedua, bentuk lepas tangannya pemerintah atas penyediaan pendidikan. Pendidikan yang seharusnya mampu dijangkau oleh masyarakat nyatanya hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang.
Pejabat yang seharusnya menjalankan konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa malah menyengsarakan rakyat dengan pinjaman online. Jika masyarakat nekat melakukan pinjol yang ada hidupnya makin terhimpit, mahasiswa yang seharusnya belajar dengan tenang bisa jadi stess lalu berujung bunuh diri karena memikirkan utang tersebut.
Sikap pejabat yang demikian menunjukkan rusaknya kepemimpinan. Hal ini terjadi karena sistem yang diterapkan adalah sistem kapitalisme sekularisme yang di mana sekularisme adalah memisahkan agama dari aturan kehidupan. Kapitalisme yang tumbuh dan berkembang justeru mendukung pengusaha pinjol untuk tetap eksis yang menghantarkan kerusakan dan merusak masyarakat.
Dan di sisi lain juga ini menggambarkan rusaknya masyarakat yang mempunyai pemikiran yang pragmatisme akibat kemiskinan yang meningkat dan gagalnya negara mensejahterakan rakyat.
Dalam Islam negara menjadi pihak utama yang bertanggung jawab atas rakyat dalam semua bidang kehidupan, ekonomi, kesehatan yang terjamin termasuk mewujudkan kesejahteraan dan komitmen dalam tujuan pendidikan.
Islam juga menetapkan pejabat adalah teladan umat sebagai contoh yang baik memiliki kepribadian islam sikap yang meriayah rakyat. Pemimpin umat yang senantiasa taat syariat.
Islam memberikan solusi yang tepat atas persoalan kehidupan termasuk pendidikan yang gratis rakyat diberikan fasilitas yang memadai untuk penunjang mewujudkan pendidikan yang gemilang, serta menjadikan pemanfaatan teknologi sesuai dengan tuntunan syariat.
Wallahu A'lam Bishawab.
Oleh: Witri
Aktivis Muslimah
0 Komentar