Topswara.com -- Dilansir dari Kompas.com, PT Kreasi Prima Nusantara (KPN) meluncurkan perumahan subsidi baru di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Proyek ke-8 KPN ini bertajuk Pesona Prima 8 Banjaran yang menghadirkan 497 unit rumah di lahan seluas 6,1 hektar.
Perumahan ini menyediakan empat tipe, yaitu Pakis 30/60, Palem 36/72, Mahoni 36/84, dan Toko 30/50. Direktur Utama KPN Hadiana menargetkan, penjualan seluruh unit perumahan akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun sejak proyek diluncurkan pada 7 Juli 2024.
Pihak swasta menawarkan rumah bersubsidi dengan menggaet salah satu bank pemerintah dan Bank Syariah agar makin menarik perhatian konsumen.
Bukti nyata oligarki, pengusaha berselingkuh dengan penguasa. Padahal sejati tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang seharusnya negara memfasilitasi maksimal, bukan menggaet swasta dan menggulirkan penawaran ke masyarakat dengan istilah subsidi.
Pada akhirnya masyarakat pun akan dibebankan dengan utang cicilan dan riba jelas nyata sekularisme menggilas umat hingga ke tataran kebutuhan pokoknya, terpaksa terjebak dengan istilah "subsidi", padahal hanya sekedar jargon marketing agar masyarakat tertarik membeli rumah dan keuntungannya hanya dirasakan pihak tertentu (oligarki).
Abai dan zalimnya pemerintah yang terjadi dalam sistem kapitalisme sekuler saat ini, bukanlah hal yang aneh pemerintah tidak hadir sebagai pelayan rakyat alih-alih melayani, justru malah memalak rakyatnya sendiri tidak peduli rakyat terzalimi dengan kebijakannya.
Negara hanya menjadi regulator bagi rakyatnya, hanya mengurusi kepentingan para pengusaha, negara berlepas tangan dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya akibatnya pemenuhan kebutuhan pokok rakyat menjadi terabaikan.
Investasi sudah jelas sebagai alat politik untuk menguasai ekonomi negara para investor tentu menerapkan prinsip "no free lunch" sebagai spirit bisnis, negara sudah seharusnya memiliki kemandirian.
Dalam melakukan pembangunan dan pengembangan pengadaan rumah bagi rakyatnya dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, itulah sistem kapitalisme yang rakus.
Berbeda dengan sistem Islam, Islam sebagai agama yang sempurna sebagai akidah ruhiah dan akidah siyasyah yang terbukti dengan politik ekonomi Islam mampu memposisikan negara sebagai raain seperti sabda rasulullah "Imam adalah pelayan dan ia bertanggung jawab terhadap urusan rakyatnya" (HR Al Bukhari).
Negara adalah pihak yang bertanggung jawab langsung dan sepenuhnya menjamin pemenuhan kebutuhan dasar berupa papan/ rumah bagi rakyat miskin yang jelas-jelas tidak memiliki kemampuan ekonomi.
Negara hadir memberi layanan sebaik mungkin, sebab tugasnya adalah mengurus urusan rakyat bukan mengeruk keuntungan dari rakyat, rumah adalah salah satu kebutuhan dasar bagi rakyat, maka mestinya penyelenggaraan perumahan rakyat sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara.
Wallahu a'lam bish-shawwab.
Oleh: Daniaty Agnia
Aktivis Muslimah
0 Komentar