Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mendustakan Allah dan Rasul-Nya Adalah Pangkal Kekufuran

Topswara.com -- Menanggapi khutbah khatib shalat Jumat yang berjudul Moderasi untuk Menjaga Kerukunan dalam Berkehidupan, Ulama Aswaja Ustaz Utsman Zahid As-Sidany mengatakan, mendustakan Allah dan Rasul-Nya adalah pangkal kekufuran.

"Mendustakan Allah dan Rasul-Nya adalah pangkal kekufuran," tulisannya di akun Facebook pribadinya, Jumat (26/7/2024).

Ia mengutip perkataan Al-Ghazali dalam Faishal at-Tafriqah. Al-Ghazali menjelaskan bahwa takdzib (pendustaan) sebagai sebuah pangkal kekufuran dapat diberlakukan secara muttharidah mun'akisah; berlaku di mana saja, kapan saja, terhadap siapa saja, dan dapat dibolak-balik. Yang dimaksud dapat dibolak-balik balik adalah dapat dikatakan: Siapa saja yang di dalam dirinya ada unsur takdzib, maka dia kafir dan siapa saja yang kafir, pasti ada unsur takdzib di dalam dirinya.

"Orang yang mengingkari atau meragukan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar di sisi Allah, begitu pula orang yang menganggap semua agama adalah benar atau setara, atau yang serupa dengan hal ini semua hakikatnya dia telah mendustakan Allah dan Rasul-Nya," sambungnya.

Sehingga, jika khathib Jum'at menyerukan seruan yang mengandung takdzib kepada Allah atau Rasul-Nya; seperti mengajak untuk tidak meyakini bahwa Islam sebagai satu-satunya agama yang benar, dan atau seruan yang serupa, maka dia tidak sah menjadi khatib. Sebab salah satu syarat sahnya khutbah harus Islam. Jika dia tetap nekat menjadi khatib maka shalat Jum'at tidak sah. Begitu pula, dia tidak sah menjadi imam.

"Orang semacam itu seharusnya diminta taubat, jika tidak mau maka dihukum mati karena telah terbukti riddah (murtad). Bukan malah dijadikan imam dan khatib Jumat," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar