Topswara.com -- Negara dalam kondisi pesimis dan kritis
Rasa takut dan kalut mendengar suara kiritis
Dari sang intelek yang menyoba dialektika kebuntuan pemikiran
Pencopotan jabatan bukanlah akhir dari segala karir dan kiprah kebaikan
Kalau ahli ilmu sudah diam dari tingkah polah nakal kekuasaan
Maka tamatlah riwayat perjuangan yang dimotori dengan pemikiran
Kalau rahim pergerakan kini mandul dan tak reproduksi pejuang militan
Maka kezaliman dan keotoriteran melalui aturan akan selalu dipertontonkan
Membungkam suara intelektual adalah maut
Seakan-akan kekuasaan tak bisa lagi menjawab jujur dan berbuat kalang kabut
Pelan-pelan ada intelektual yang diam dan tidak ikut
Seolah kekuasaan lah dia atas segalanya yang hingga takut jabatan dicabut
Hari-hari penuh dengan dramatisasi sebuah kebebasan atas nama demokrasi
Rasanya mustahil demokrasi mengakomodasi keganjilan demokrat yang tidak paham sebuah amanat
Hari-hari penuh dengan kotak-kotak ular tangga yang jurang kehancuran kekuasaan kian menganga
Ke depan masih adakah esok untuk menghentikan kekuatan yang sok?
Membungkam suara intelektual adalah maut
Seperti katak dalam tempurung yang jadinya diam terkurung
Seperti burung dalam sangkar yang jadinya berkicau tanpa keluar
Seperti gajah kehilangan gading yang jadinya kata-kata kian garing
Bolehlah sejenak intelektual itu tidak berpikir jinak
Menjunjung tinggi atas nama pembelaan kepada kaum yang senantiasa terinjak
Gerakan moralitas telah tergadai dalam ketiak kecut kekuasaan kelam
Gerakan pemikiran pun perlu masa penyadaran kolektif di lini depan
Membungkam suara intelektual adalah maut
Rasa keadilan sudah dibuang jauh ke laut
Inikah kondisi kebodohan rakyat yang sudah di level akut
Sampaikan saja kepada publik semua tersangkut paut
Suara emas intelektual adalah koreksi dalam jihad keilmuan
Suara kebenaran yang menelisik di telinga kekuasaan yang terusik
Suara pembangun yang selama ini nyenyak tidur
Suara pengeras yang membongkar bau tidak sedap dari taman-taman kuasa
Bersuara saja sudah bikin gemetar
Jangan remehkan suara Tuhan yang ada dalam jiwa manusia yang bertuhan
Tidak semuanya harus ditangani dengan kerja otot dan banting tulang
Bersuara termasuk mendorong yang berkuasa menjalankan kearifannya
Bungkam
Tenggelam
Suarakan
Perubahan
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar