Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mabuk Kecubung: Mampukah Wujudkan Generasi Cemerlang?

Topswara.com -- Kecubung adalah tanaman dengan bunga yang sangat indah dan cantik. Namun siapa sangka buahnya bisa membuat malapetaka bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.

Seperti peristiwa maut yang terjadi di daerah Banjarmasin yang menjadi viral karena buah kecubung tersebut yang telah tewaskan 2 orang serta puluhan dirawat di RSJ yang telah mengkonsumsinya. Banyak orang dalam kondisi yang tidak sadar dengan sepenuhnya. Mabuk dan muntah tidak berdaya bahkan tidak dapat menguasai dirinya (tirto.id, 11/7/2024).

Pasalnya kecubung dapat mengakibatkan akal manusia tidak sadar, tidak bisa membedakan antara yang nyata dan ilusi. Pada kondisi terburuk dapat menyebabkan kehilangan nyawa.

Sayangnya saat ini belum ada pasal pidana yang menjerat pengedar kecubung. Sungguh sangat miris karena kecubung telah nyata tidak aman untuk digunakan secara sembarangan. 

Fenomena mabuk kecubung ini menegaskan bahwa perilaku generasi muda sekarang telah rusak. Na'udzubillahi min dzalik.

Dilihat dari tujuan mengkonsumsi kecubung yang berupa euforia dan halusinasi menunjukkan bahwa mabuk kecubung tidak ubahnya mengkonsumsi narkoba, yaitu pecandunya ingin sejenak melepaskan beban pikiran akan kehidupan maupun sejatinya yang mereka peroleh itu hanya kebahagiaan semu dan sementara saja.

Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa mereka generasi bermental lemah. Kalaupun ada beban hidup seharusnya langkah yang tepat untuk mereka lakukan adalah menghadapi dan menyelesaikannya. 

Bukan malah mereka melarikan diri dari permasalahan tersebut dan melampiaskan dengan mengkonsumsi zat-zat yang menghilangkan akal yang terlarang untuk dikonsumsi seperti kecubung ini.

Generasi yang rusak yang bermental lemah ini jelas karena akibat dari lemahnya iman dan buah dari kehidupan sekuler. Parahnya lagi kondisi seperti ini bisa dikatakan kalangan yang disebut sampah masyarakat dan menjadi masalah sosial di lingkungannya.

Apabila kondisi ini tidak dihentikan aktivitas pemabukan ini maka mereka akan semakin terabaikan dan menjadi tidak guna. Maka harus ada penyelesaian aspek problematik.

Secara individual dan juga harus ada masyarakat yang kondusif untuk membantu mereka keluar dari jerat mabuk kecubung. Serta sangat membutuhkan sistem hukum dan sanksi yang tegas dari negara.

Namun kenyataannya kasus kecubung ini sudah berlalu juga tidak ada penindakan yang tegas sama sekali. Justru korban semakin bertambah dan tidak diatasi masalah sampai akarnya. Dibiarkan dan mengendap begitu saja.

Bagaimana masyarakat dan negara akan mencetak individu untuk generasi yang dibanggakan kalau munculnya permasalahan tidak membuat penguasa sigap dan bergerak cepat mencari titik solusi. 

Sistem yang ada saat ini jelas tidak dapat diharapkan baik untuk saat ini maupun masa mendatang. Penguasa dan sistem saat ini tidak bervisi membentengi generasi dari kerusakan secara sistemis. 

Tampak di antaranya sistem pendidikan sekuler yang justru difungsikan untuk mencetak generasi instan, pragmatis, dan jauh dari kepribadian tangguh serta jauh dari generasi yang berakhlak mulia. Bila seperti ini hanya akan menghantarkan pada malapetaka. 

Karena itu pendidikan sekuler juga telah mengesampingkan aspek keimanan yang seharusnya menjadi pedoman hidup dan standar kebahagiaan seorang individu dalam menjalani kehidupannya. Maka hasilnya pun terwujud generasi-generasi yang rusak, lemah, yang tidak mampu mengenali jati diri, potensi, serta arti hidupnya.

Seharusnya dengan keimanan yang kuat menjadi dasar utama menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Maka inilah yang dikatakan sebagai faktor ketakwaan individu yang sudah semestinya mereka kembalikan kepada fitrah penciptaan dirinya sebagai manusia. 

Taraf pendidikan juga harus mampu menghasilkan sosok yang berkepribadian tangguh, bermental kuat, produktif dan mempunyai keimanan yang lurus.

Sungguh saat ini betapa tatanan sosial kehidupan masyarakat begitu carut-marut dengan kerusakan berbagai sisi. Untuk itu kita sangat membutuhkan sistem baru yang mampu menyelesaikan seluruh permasalahan kehidupan manusia sampai pada akar-akarnya. 

Hanya sistem Islam solusi yang nyata dan paripurna untuk mengatasi masalah mabuk kecubung ini di negeri. Sistem Islam yang memiliki kesadaran kaum muslimin akan pentingnya syariat Islam secara kaffah. Yaitu yang telah dicontohkan Baginda Rasulullah SAW, para sahabat beliau, serta para khilafah sepanjang sejarah emas peradaban Islam.

Penerapan syariat Islam kaffah merupakan solusi tuntas bagi seluruh permasalahan kehidupan manusia baik secara individu, masyarakat, maupun negara.

Generasi akan mendapatkan pembinaan aqidah dan keimanan yang mereka butuhkan, yang akan menumbuhkan keterikatan terhadap Allah SWT. Keyakinan terhadap keberadaan Allah SWT dan kesadaran dirinya sebagai makhluk-Nya akan menguatkan keimanan. Sehingga akan mewujudkan ketakwaan dan rasa takut untuk melanggar aturan-Nya.

Masyarakat pun harus mampu menjadi kontrol sosial yang aktif beramal amar ma'ruf nahi munkar agar mabuk kecubung tidak dengan mudahnya menjadi fenomena di tengah lingkungan masyarakat tempat tinggal mereka.

Negara yang menerapkan syariat Islam kaffah yakni khilafah mampu menuntaskan permasalahan mabuk kecubung maupun yang serupa lainnya dengan metode dan mekanisme menurut Ideologi Islam. Inilah yang menjadi peran final dan vital untuk mengatasi permasalahan saat ini.[]


Oleh: Dwi Sukandari
(Guru TPQ di Bantul)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar