Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kegagalan Dunia Pendidikan Akibat di Terapkan Sistem Kapitalisme

Topswara.com -- Pendidikan merupakan bagian dari kewajiban serta kebutuhan bagi umat manusia, secara etimologi arti dari pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya dan masyarakat.

Dalam Islam pendidikan itu sangat penting sebab menjadi bagian kewajiban bagi seluruh muslim. Dengan menjalani sebuah proses pendidikan itulah seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat menunjang taraf hidup dan posisinya di hadapan Allah SWT dan manusia lainnya. 

Melalui firman Allah SWT. yang artinya: "Allah meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang di beri ilmu beberapa derajat, Allah Maha tahu atas apa yang kalian kerjakan. (TQS.Al Mujadilah(58):11).

Namun di zaman sekarang ini dengan biaya pendidikan yang sangat mahal, upah minimum tidak berbanding lurus dengan kenaikan biaya pendidikan, di yakini akan kesulitan dalam memenuhi hak pendidikan. 

Beberpa upaya sudah dilakukan pemerintah termasuk bupati Kabupaten Bandung Dadan Supriatna. Bandung melakukan inovasi dengan menghadirkan program Beasiswa Ti Bupati (BESTI). Beasiswa tersebut di peruntukkan bagi keluarga yang kurang mampu dan ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Penggagas program tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Bupati Bandung, Dadang supriatna.(Detik.com, 11/07/24)

Namun faktanya di lapangan tidak sesuai dengan tujuan yang sebenarnya, masih banyak anak-anak yang berprestasi yang berada di pelosok pedesaan Kabupaten Bandung yang belum menikmati program Besti tersebut, kurangnya sosialisasi antara instansi yang terkait dengan program ini dengan masyarakat yang berada di pelosok pedesaan, sehingga masyarakat kurang memahami teknis untuk mendapatkan program tersebut.

Dalam konsep sistem kapitalisme pendidikan di jadikan lahan bisnis, seperti dalam PPDB (penerimaan peserta didik baru) banyak sekali terjadi kecurangan, alih-alih ingin masuk ke sekolah favorit, adanya kompetisi yang tidak sehat dengan memanipulasi nilai-nilai lapor dan suap.

Sistem kapitalisme menjadikan pajak menjadi sumber pendapatan utama untuk pembiayaan pendidikan. Disejumlah negara kapitalis pendidikan bisa gratis hingga perguruan tinggi dengan konsekuensi pemerintah akan memungut pajak yang tinggi dari rakyat.

Disisi lain ada pula yang tidak sepenuhnya mendapat pendidikan secara gratis sehingga rakyat harus membayar mahal agar bisa masuk perguruan tinggi dan melanjutkan pendidikan.

Bagaimana bisa menghasilkan generasi yang berkualitas dan meningkatkan taraf pendidikan yang maju jika pembiayaan pendidikannya sangat mahal dan ada program beasiswa juga tidak merata.

Solusinya hanya sistem pendidikan dalam Islam yang akan memberikan pendidikan dengan pembiayaan yang murah dan gratis dalam semua level dengan kualitas yang handal. 

Pembiayaan pendidikan dalam Islam, negara tidak membebani rakyat dengan pajak, termasuk untuk membiayai pendidikan warganya.pasalnya Islam sudah menetapkan sumber pembiayaan pendidikan sesuai dengan hukum syari'ah, sumber ini bisa berasal dari sejumlah pihak.

Warga secara mandiri artinya individu rakyat yang membiayai dirinya untuk bisa mendapatkan pendidikan. Harta yang di keluarkan untuk meraih ilmu akan menjadi pahala besar. Sumber lain ialah Infak dari umat untuk keperluan pendidikan baik sarana dan prasarana maupun biaya hidup para guru dan para pelajar. 

Islam mendorong sesama muslim untuk saling tolong menolong mereka yang membutuhkan. Namun sumber ini tak menjadi sumber utama dalam memenuhi biaya pendidikan.

Pembiayaan dari negara, bagian inilah yang terbesar, syariat Islam mewajibkan negara untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan,pembangunan infrastruktur, menggaji pegawai dan tenaga pengajar, termasuk asrama dan kebutuhan hidup para pelajar.

Karena itu syariat Islam menetapkan bahwa negara harus memiliki sejumlah pemasukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Di antaranya dari pendapatan kepemilikan umum seperti tambang, mineral dan migas. 

Negara Islam juga masih mendapatkan pemasukan dari kharaj, jizyah, infak dan sedekah dsb.Semuanya bisa di alokasikan untuk kemaslahatan umat termasuk biaya pendidikan.

Wallaahu a'lam bish shawaab.


Oleh: Yulia Ningsih
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar