Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan Mental

Topswara.com -- Pemberitaan di media tentang maraknya kasus bunuh diri di sejumlah daerah membuat kita menarik nafas berat, apa yang melatarbelakangi mereka bunuh diri? Mengapa ini terjadi? Dan bagaimana peran negara sebagai penjamin kesehatan mental rakyatnya ? Inilah sejumlah pertanyaan dalam benak kita juga masyarakat lainnya. 

Miris, di Bali angka bunuh diri ternyata paling tinggi di Indonesia, apa penyebabnya? Menurut data pusat informasi kriminal Indonesia (Pusiknas) Polri menyebutkan laporan kasus bunuh diri di Bali sepanjang 2023 angkanya sangat tinggi, yaitu 3,07. Ini dihitung berdasarkan jumlah kasus bunuh diri dibandingkan dengan jumlah penduduk. 

Angka ini jauh melampaui provinsi lain di Indonesia, DIY (daerah istimewa yogyakarta) menempati peringkat kedua, dengan angka suicide rate sebesar 1,58. Peringkat ke 3 di tempati oleh Provinsi Bengkulu, dengan suicide rate sebesar 1,53. Kemudian Aceh dengan posisi paling akhir, yaitu 0,02.

Kasus bunuh diri di Bali berdasarkan laporan yang di terima pusiknas Polri, pada tahun 2023 ada 135 kasus dengan penduduk yang berkisar 4,3 juta jiwa. 

Menurut dokter spesialis kejiwaan atau psikiater RSUP prof Ngoerah, angka tersebut tergolong tinggi, dan dua penyebabnya adalah faktor biologis dan psikososial, penyebab biologis yaitu ada kelainan mental pada seseorang, seperti depresi, skizofrenia, atau gangguan bipolar.

Sedangkan penyebab psikososial adalah karena terlilit utang, seperti utang pinjol ( pinjaman online) salah satu yang menjerat masyarakat saat ini. (CNN.Indonesia.com 27/06/2024)  

Masyarakat Bermental Lemah 

Secara fakta kehidupan masyarakat saat ini sangatlah berat, himpitan demi himpitan ekonomi seakan tidak ada ujungnya, berbagai beban hidup yang harus di tanggung oleh rakyat, dari mulai kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat, juga ada pola hidup individu yang konsumtif, atau boros. 

Faktor yang mengakibatkan besar pasak daripada tiang, tidak seimbang antara pendapatan dan pengeluaran, sehingga mengakibatkan kesulitan yang bertambah. 

Selain itu ada faktor lain juga, yaitu gagalnya sistem pendidikan untuk mencetak individu yang bermental kuat, dimana pendidikan saat ini hanya transfer ilmu, bukan transfer of carakter, ilmu hanya di ajarkan untuk memuaskan nilai finansial saja, bukan kepada nilai-nilai hidup untuk menghadapi kehidupan.

Maka jadilah generasi penerus bermental lemah dan jauh dari nilai agama apalagi nilai keimanan, yang bisa menumbuhkan rasa syukur dari setiap kenikmatan dan ujian hidup. 

Serta menunjukkan gagalnya negara dalam mengurus rakyat dan menjaga kesehatan mental rakyat, negara seharusnya bertanggung jawab terhadap kondisi masyarakat supaya terpenuhi segala kebutuhan hidupnya, sehingga masyarakat merasa di lindungi dan di perhatikan ketika menghadapi berbagai permasalahan. 

Kelemahan mental masyarakat juga di pengaruhi banyak hal, salah satunya adalah pandangan hidup berdasarkan kapitalisme sekularisme, yaitu memisahkan agama dari kehidupan, asas manfaat dan ide kebebasan merupakan turunannya.

Mereka bebas melakukan apapun termasuk tidak beragama. Karena menganggap bahwa agama hanya mengurusi masalah ibadah saja, sedangkan aturan kehidupan bebas sesuai keinginannya, sehingga tidak ada aturan agama yang mengikat dalam kehidupannya. 

Jadilah masyarakat jauh dari aturan agamanya, yang membuat mental kian lemah dan merosot. 

Berbeda halnya dengan Islam, Islam menjadikan negara sebagai raa'in yang akan mengurus rakyat dan memberikan kehidupan terbaik, aturan hidup yang bersumber dari sang maha pencipta yaitu Allah SWT menjadikan setiap individu taat kepada aturanNYA. 

Sehingga terwujud sistem kesehatan masyarakat yang terbaik, atas kesadaran dan akidah yang kuat menjadikan mental tangguh dan bervisi Islam yang kuat. 

Penerapan syariat Islam secara kaffah oleh negara akan menjamin terwujudnya kesejahteraan dan ketentraman, maka jelas Islam rahmatan lil'alamin di rasakan oleh seluruh rakyat. 

Selain itu juga terpenuhinya jaminan untuk menjaga setiap rakyat memiliki jiwa dan raga yang sehat dan kuat. Semua itu hanya bisa terwujud jika sistem Islam yaitu khilafah di terapkan dalam seluruh aspek kehidupan.

Wallahu'alam bishawab 


Oleh: Ade Siti Rohmah 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar