Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inilah Cara Menasihati Sesama

Topswara.com -- Founder Syameela Ustaz Oemar Mita beberkan cara menasehati seseorang yang mencintai ilmu.

"Siapapun orang yang mencintai ilmu maka dia tidak akan memperdulikan ilmu itu datang dari mana saja selama ilmu yang ia sampaikan itu benar. Caranya dengan cara yang benar. Metodenya adalah metode yang menggambarkan kasih sayang," bebernya di Q&A: Bagaimana Cara Menasehati Orang yang Merasa Lebih Pintar? di Channel YouTube Oemar Mita Syameela, Senin (08/07/2024).

"Kita harus memastikan bahwasanya apa yang menjadi nasehat kita itu harus betul-betul berdasarkan ilmu yang bisa dipertanggung jawabkan," tegasnya.

Ia menyebut ulama Imam Syafii yang notabene orang pintar yang tidak pernah menolak nasehat. Tetapi ada bentuk nasehat yang ditolak oleh Imam Syafii. "Imam Syafi'i berkata, 'kalau kamu menasehati dengan cara kamu mempertontonkan di depan khalayak orang maka jangan kamu kira aku akan mengambil nasehatmu.' Itu salah satu hal yang disampaikan oleh imam syafii," katanya.

Di sini ia menegaskan bahwa Imam syafii tidak menolak nasehat yang datang kepadanya, tetapi Imam Syafi'i menolak metode ketika menyampaikan nasehat dengan cara yang buruk.

Memang benar, ia mengingatkan, ada orang yang terkadang ketika memberi nasehat itu memiliki niatan yang tersembunyi. "Kita tidak bisa menghakimi orang lain, yang jelas bahwa para ulama mengatakan, ada orang yang terkadang memberi nasehat itu memiliki banyak niatan, multi ragam di dalam hatinya. Tentunya hanya dia dan Allah yang tahu," cerca ustaz.

Ia mengisahkan sebuah kisah sahabat Saad bin Abi Waqash pernah mendapatkan fitnah. "Orang yang memberi fitnah kepada Saad bin Abi Waqash mengatakan, 'ini nasehat untuk Saad orangnya begini, begini, begini,'" kisahnya.

Kemudian, ia melanjutkan kisah tersebut, "Saad bin Abi Waqash kemudian berdoa, Ya Allah kalau orang ini menyampaikan itu semua hanya untuk mendapatkan pujian di antara manusia maka berikanlah tiga perkara, pertama, panjangkanlah umurnya di dalam kemiskinan. Kedua, miskinkan terus. Ketiga, berikanlah kepada dia hukuman fitnah kepadanya sebelum dia mati," paparnya.

Maka, Founder Syameela mensarikan makna dari kisah tersebut, di kemudian hari setelah peristiwa itu, manusia menyaksikan kenyataan yang terjadi kepada orang yang mengatakan kepada Saad bin Abi Waqash begini dan begitu, ia bernama Qatadah. Allah memberikan kepada Qatadah kemiskinan, panjang umurnya dan ternyata suka nyolek-nyolek perempuan di depan pasar.

"Ketika ditanya kenapa kamu melakukan itu, 'ini karena doanya Saad bin Abi Waqash yang diijabah Allah SWT untukku.' Artinya, dari gambaran kisah nyata Saad bin Abi Waqash dengan Qatadah kita mengetahui bahwasanya ada orang yang terkadang memberi nasehat itu mencari popularitas atau mencari sesuatu yang dia sembunyikan di dalam hatinya di mana hanya Allah yang tahu," imbuhnya.

Maka, Ustaz Oemar Mita menasehati agar setiap manusia berhati-hati. "Hati-hati kita tidak menghakimi dan tidak bisa memutuskan itu, bahwa kita yang tahu, enggak! Kita tidak pernah tahu hati orang. Tetapi ada orang yang memiliki niat-niat tersembunyi ketika ia memberi nasehat itu ada dan Allah tidak tidur, Allah SWT juga menyoroti setiap manusia tanpa terkecuali," tutupnya.[] Heni
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar