Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Tiket Pesawat Melangit, Penumpang Menjerit

Topswara.com -- Transportasi udara adalah salah satu moda yang saat ini banyak digunakan untuk mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain. Pesawat komersil menjadi alternatif untuk menjangkau tempat yang jauh agar bisa ditempuh dalam waktu lebih singkat. 

Namun sayang, kini harga tiket pesawat sedang melambung sehingga banyak dikeluhkan oleh para penggunanya. Meski demikian, ini bukan pertama kali, tetapi kondisi ini senantiasa berulang. 

Dalam kondisi normal saja, kenaikan harga tiket bisa terjadi, apalagi jika waktu mudik lebaran dan holiday season. Seperti biasa, setiap kali kenaikan harga terjadi maka yang dirugikan adalah masyarakat .

Sebagai upaya untuk menanggulangi hal ini, pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) penurunan harga tiket pesawat. Satgas tersebut terdiri dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), serta Kementerian/Lembaga terkait lainnya. 

Adapun menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno bahwa penyebab harga tiket naik selain bahan bakar avtur, juga aspek lain seperti beban pajak hingga beban biaya operasional. (money.kompas.com, 14/7/24).

Sekaitan dengan penyebab maskapai selalu menaikkan harga tiket adalah karena adanya inflasi. Hal ini merupakan konsekuensi dari penerapan sistem ekonomi kapitalisme. Penggunaan riba (bunga) yang menjadi jantungnya menyebabkan inflasi besar-besaran di hampir seluruh negara. 

Akibatnya harga seluruh kebutuhan naik sehingga semua orang membutuhkan bertambahnya pemasukan untuk mengimbangi pengeluaran yang meningkat. Dari sini kenaikan harga tiket pesawat dianggap sebagai solusi utama agar maskapai mampu terus menghidupi karyawannya dan juga tetap mendapatkan keuntungan yang besar.

Selain itu, penyebab kenaikan ini juga tidak bisa dilepaskan dari prinsip ekonomi yang diterapkan, ketika penyediaan layanan jasa diserahkan pada pasar maka setiap harga pun langsung ditentukan oleh pasar. 

Prinsip ekonomi menyatakan bahwa harga naik jika permintaan bertambah, sedangkan penawaran tidak bisa mengimbangi permintaan. Ketika peak season, untuk mendapatkan keuntungan yang besar pihak maskapai tidak akan melewatkan kesempatan momen tertentu yang penumpang mau tidak mau berani membayar tinggi. 

Inilah cara bisnis dalam sistem ekonomi kapitalisme, jika transportasi diberikan kepada pihak swasta, negara tidak bisa berbuat apa-apa jika swasta menaikkan harga tiket pesawat. Jika pun ada, negara sebatas mengeluarkan regulasi.

Sistem ekonomi kapitalisme lahir dari rahim ideologi kapitalisme dimana tujuan hidup mereka adalah mencari materi (keuntungan) sebanyak-banyaknya. Aturan yang sedang kita rasakan penerapannya ini kian hari kian terlihat boroknya. Kekacauan ekonomi adalah salah satu konsekuensi logis dari diterapkannya aturan buatan manusia yang serba lemah, terbatas dan hanya membawa pada petaka hidup, baik dunia maupun akhirat.

Berbeda dengan penerapan aturan hidup Islam yang berasal dari Sang Pencipta, Sang Maha Segalanya yang mengetahui apa yang terbaik bagi manusia. Bahkan dalam sistem transportasi pun, Islam memiliki aturan dalam pelaksanaannya. Transportasi dipandang sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat. 

Prinsip negara adalah wajib menyediakan transportasi yang murah, mudah, cepat dan aman. Hal ini wajib direalisasikan oleh pemimpin negara yang tugasnya adalah mengurusi kebutuhan rakyat. 

“Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari)

Bagi negara tujuan pengadaan transportasi adalah melayani masyarakat, bukan mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Sehingga moda transportasi akan murah jikapun rakyat harus membayar. Karena ini adalah kewajiban negara untuk mengatur dan menyediakan layanan tersebut, maka pembiayaan transportasi akan diambil dari kas negara (baitulmal). 

Negara akan mendapatkan kas dari pengelolaan sumber daya alam yang melimpah di wilayah-wilayah muslim dan juga dari pemasukan lain seperti ghanimah, kharaj, fai, jizyah, dan lainnya. Meskipun biaya transportasi gratis atau murah namun negara akan memberikan layanan yang terbaik.

Sistem ekonomi Islam yang mengharamkan riba membuat ekonomi dunia akan cenderung stabil. Tidak akan ada alasan inflasi untuk menaikkan harga tiket pesawat, maka masyarakat tetap bisa mendapatkan transportasi murah, mudah, cepat, aman dan berkualitas. Hal ini tentu sangat berbeda dengan apa yang kita rasakan saat ini. 

Oleh karena itu, sudah saatnya kita campakkan aturan hidup kapitalisme yang rusak dan merusak kemudian beralih pada sistem Islam yang terbukti membawa keselamatan dunia dan akhirat. 

Wallahu ‘alam bishawab.


Oleh: Rianny Puspitari
Pendidik
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar