Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Cobaan Bagi Suami Istri dalam Kehidupan Rumah Tangga

Topswara.com -- Cobaan bagi laki-laki (suami) adalah kuasanya. Bila tidak memiliki kendali diri yang baik, maka dia mudah berlaku zalim pada istrinya (pihak yang lemah). Dosa kezaliman pada orang lain tidak akan diampuni oleh Allah SWT., kecuali mendapat pemaafan dari yang dia zalimi. 

Bila tidak sempat mendapat maaf, maka di akhirat akan ada keadilan. Ada tuntut menuntut masalah kezaliman. Pahala pelaku orang zalim akan ditransfer ke yang dizalimi. 

 Bila tidak cukup/impas membayar kezalimannya, maka dia akan mendapat transfer dosa orang yang dia zalimi di dunia. Jadi, seorang suami beresiko bangkrut sebangkrut-bangkrutnya di akhirat karena kezaliman pada istrinya. 

Cobaan bagi wanita (istri) adalah ketaatannya. Bila tidak memiliki kendali diri yang baik maka dia mudah berlaku durhaka pada suaminya. Walau bukan Tuhan, Allah telah menempatkan suami sebagai penentu surga-nerakanya seorang istri. 

Sampai-sampai bila diperkenankan oleh Allah, maka Rasulullah meminta seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya. Kata Rasulullah mayoritas penduduk neraka adalah wanita. Itu dikarenakan istri-istri yang tak bersyukur pada pemberian suami dan tidak mau memenuhi kewajiban terhadap suaminya. 

Jadi, seorang istri beresiko menjadi penghuni neraka karena egonya yang tidak mau taat pada suami dan tidak bersyukur pada pemberiannya.

Kabar gembiranya hubungan suami istri dalam pernikahan pasangan Muslim adalah hubungan persahabatan. Suami adalah sahabat istri dan istri adalah sahabat suami. Hubungan mereka bukanlah hubungan atasan-bawahan, komandan-kopral, bos-anak buah, tetapi dua sahabat dalam ketaatan. 

Allah SWT memberi peran suami sebagai pemimpin dan istri sebagai orang yang dipimpin. Yang dipimpin dan pemimpin yang baik akan melahirkan persahabatan dalam sakinah, mawaddah wa rahmah. 

Jadi, bekerjasamalah dalam persahabatan di pernikahan samara. Saling support dalam ketaatan pada Allah SWT agar merasakan keindahan dunia dan akhirat.


Nopriadi Hermani, Ph.D.
Penulis Buku The Model
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar