Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rakus

Topswara.com -- Sobat, manusia jika cinta dunia jadinya rakus. Rakus itu apa saja mau. Apa saja ditelan. Apa saja dicaplok. Tidak peduli itu milik siapa. Tidak peduli halal haram. Yang penting kenyang. 

Manusia rakus itu wataknya ada dua. Seperti sabda Nabi SAW yaitu hubbudunya wa karohiyatul maut. Cinta dunia dan takut mati. Karena itu manusia yang rakus yang dipikir enggak ada lain, yang dicari kecuali dunia dan dunia. Entah itu jabatan. Entah itu uang. Entah itu wanita. Pokoknya dunia saja. 

Semua tingkah lakunya pasti urusan dunia enggak ada lain. Semua amalnya pasti hanya karena dunia. Memang tingkah laku manusia itu bisa ditandai. Jika hidupnya hanya untuk dunia maka tingkahnya seenaknya yang penting kenyang. Enggak peduli halal haram. Enggak punya malu sama sekali. Sudah pernah jadi napi korupsi masih tega hati diberi jabatan komisaris. Semua itu karena tidak punya malu. Seperti muka tembok. Tebal benar kan? 

Manusia model begini enggak pernah kenyang. Jika sudah punya emas satu gunung masih pengin satu gunung lagi. Begitu seterusnya. Baru berhenti kalau mulutnya sudah tersumpal segenggam tanah. Alias mati. 

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ ، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ

“Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu ia menginginkan dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (merasa puas) selain tanah (yaitu setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 6439 dan Muslim no. 1048)

Jika negara sampai dikuasai manusia rakus ini maka habis sudah. Hancur semua tatanannya. Uang negara dipakai bancakan. Bagi-bagi proyek. Semua hal diproyekkan. Pandemi juga ya diproyekkan. Bubar semua urusan. 

Lebih celaka lagi sudahlah rakus malah jadi jongos asing. Dikasih dunia dikit saja susah cukup untuk mereka jual negara. Semua dikasih asing. Mulai hutan, tambang migas, emas dan lain-lain. Setelah itu tanah juga dikasih asing. Rakyat hanya kebagian tempat numpang doang. Selanjutnya nyawa rakyat dijual juga dengan proyek BPJS. 

Akhirnya rakyat hidup tetapi tidak hidup. Disebut mati tetapi juga tidak mati. Plonga plongo seperti monyet disumpit. Tetapi juga aneh betul. Pas pemilihan yang rakus begini ya menang lagi. Karena rakyat mau saja disogok dengan 100 ribu. Wah memang ternyata sama saja. Rakyat dan pemimpinnya sama-sama rakus. 

IInilah gambaran jika dunia diatur dengan sistem kapitalisme. Memang dasar watak kapitalisme itu rakus. Karena menurut ideologi ini yang paling penting memang uang. Tidak ada lain. Kemuliaan hidup hanya diukur dengan uang. Maka semua orang pada nguber uang thok. Jadinya rakus itu. 

Terus bagaimana? Ya seperti biasanya saja. Sistem kapitalisme ini wajib diubah. Kok mesti begitu solusinya? Lha kalau enggak begitu terus bagaimana? Kamu punya solusi lain tidak? Kalau solusinya ganti rezim kan sudah kamu lihat sendiri. Sudah berapa kali sudah kamu ganti rezim? Terus hasilnya apa? Tambah hancur. Tambah lebur. Iya tidak? Ya kan

Nah, ya itu tadi sistem kapitalisme ini wajib diganti dengan sistem Islam. Kamu kan orang Islam? Lha iya, kok belum paham? Ya sudah yuk belajar bareng biar paham. Ayok! 

Al-Qur'an Surat Al-A’raf Ayat 96

 وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ 

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar