Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Platonic Marriage, Sebuah Penyimpangan dalam Memaknai Pernikahan

Topswara.com -- Menanggapi maraknya platonic marriage atau hubungan suami istri dengan landasan persahabatan di Jepang Founder Komunitas Istri Strong Kholda Najiyah menyampaikan bahwa ini merupakan penyimpangan dalam memaknai hakikat relasi suami istri dalam pernikahan.

"Tentunya pernikahan yang dibangun dengan landasan persahabatan (platonic marriage) ini ada penyimpangan yaitu dari memaknai hakikat relasi suami istri dalam pernikahan karena ada perbedaan antara cinta karena persahabatan dengan cinta romantis," ujarnya dalam Channel YouTube Ngaji Subuh, Ahad (09/06/2024), Platonic Marriage, Bagaimana Pandangan Islam?

Dia menjelaskan, cinta persahabatan itu tidak menuntut pemuasan naluri na'u sedangkan dalam pernikahan hal ini diperlukan agar melahirkan keturunan yang merupakan tujuan dari pernikahan itu sendiri.

"Dalam pernikahan platonic marriage ini mereka tidak akan melakukan hubungan sebagaimana suami istri karena dalam hubungan ini tidak boleh saling tertarik sehingga tidak akan melahirkan keturunan," jelasnya.

Kemudian ia mengungkapkan bahwa perilaku marriage bisa terjadi disebabkan kegagalan sistem sekularisme dalam menjaga eksistensi pernikahan. Saat ini pernikahan dianggap suatu hal yang sulit untuk dilakukan dan banyak yang mengalami kegagalan sehingga memberikan trauma bagi yang sudah melakukan dan yang belum melakukannya. Padahal dalam Islam ketika kita melakukan pernikahan akan mewujdukan beberapa cinta setidaknya ada tujuh cinta yang akan kita dapatkan ketika pernikahan dilakukan.

"Pertama, cinta kepada Allah sehingga melahirkan ketakwaan masing-masing pasangan untuk menjalankan pernikahan untuk beribadah dan mencari rida-Nya," ucapnya.

Kedua, cinta pada diri sendiri yaitu dengan menerima kelemahan yang dimiliki. Ketiga, cinta romantis yang akan menghasilkan keturunan. Keempat, cinta pada lawan jenis. Cinta persaudaraan. Kelima, cinta keibuan. Keenam, cinta kebapakan dan ketujuh, cinta materi sehingga bisa mencukupi nafkah keluarga.

"Dengan demikian maka pernikahan dalam Islam itu untuk mewujudkan kecintaan kepada Allah agar bersama-sama yaitu suami dan istri meraih ketakwaan kepada Allah SWT," tutupnya.[] Emmy
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar