Topswara.com -- Pendakwah di Jepang Sensei Sugimoto mengatakan bahwa mualaf di Jepang meningkat 10 kali lipat.
"Lima tahun terakhir sebelum tahun 2023 setiap tahunya termasuk tahun 2018 hanya delapan orang mualaf dalam satu tahun. Berkat Covid tahun 2023 ada 80 orang menjadi mualaf," ucapnya dalam YouTube Chanel Cinta Qur'an TV, Ahad (24/03/2024).
Ia mengungkapkan, sebelum terjadinya Covid-19, dakwah yang dilakukannya melalui tatap muka mengundang 50 sampai 60 orang dan ternyata orang Jepang itu pemalu. Maka ketika tatap muka tidak ada yang mengajukan pertanyaan, tidak ada yang mengucapkan syahadat di depan orang.
"Berkat Covid-19 saya mengadakan pertemuan online dan privat empat mata, dan ini sangat cepat untuk orang-orang bersyahadat. Ini berlaku secara global di Hokkaido, Okinawa semua bisa akses dan mengajukan pertanyaan," jelasnya.
Selain itu Sensei Sugimoto juga menjelaskan ketika seseorang sudah mualaf dilanjutkan dengan kelas lanjutan selama empat bulan melalui online yang membahas tentang enam rukun iman, lima rukun Islam dan shalat.
"Jadi, setelah mualaf tidak hanya ditinggal begitu saja melainkan didampingi untuk terus mendalami ilmu Islam," tutupnya.[] Indah Setyorini
0 Komentar