Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Two State Solution untuk Palestina, Mungkinkah?

Topswara.com -- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan solusi untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah, terutama antara Israel dan Palestina. SBY mengatakan bahwa solusi tersebut yakni solusi dua negara (two state solution).
 
SBY menyampaikan bahwa harus ada persetujuan semua pihak mengenai Israel dan Palestina sama-sama diakui sebagai negara berdaulat dan merdeka. SBY menyadari bahwa solusi tersebut memang tidaklah mudah, dikarenakan di Palestina dan Israel masih ada kelompok-kelompok yang tak setuju dengan solusi itu. 

Di Israel sendiri ada kelompok yang hanya ingin negara bernama Israel, sedangkan Palestina hanya menjadi bagian kecil. Di lain sisi, ada kelompok di Palestina yang tidak mau menerima keberadaan Israel sama sekali.
 
SBY menilai harus ada upaya dari semua pihak untuk meyakinkan kelompok-kelompok di Israel maupun Palestina untuk menerima two state solution tersebut. 

Menurut SBY, Indonesia bisa mengambil peran penting dalam hal ini, salah satunya bicara dari hati ke hati dengan Palestina untuk menerima solusi itu. Selain itu, Indonesia harus terus berjuang memerdekakan Palestina di forum-forum internasional (CNN Indonesia, 11/05/2024).
 
Two State Solution: Narasi Beracun Berbalut Madu

Sejatinya two state solution adalah solusi yang tidak adil bagi bangsa Palestina. Sebab, sejatinya Israel adalah wilayah sah Palestina. Two state solution bukanlah solusi, tetapi ini adalah cara licik penjajah untuk menguasai Tanah Palestina.
 
Bagi seorang Muslim, Islam tentu bukan sebatas identitas agama. Akan tetapi, Islam merupakan sebuah ideologi, way of life. Sehingga seorang muslim haruslah berdasarkan Islam dalam membangun perspektif pemikirannya serta membangun sistem tata cara kehidupannya.
 
Terkait Palestina, di dalam Al-Qur'an surah Al-Maidah ayat 22 – 26 yang mengisahkan bahwa kaum Yahudi adalah kaum yang terusir dari tanah Palestina. Oleh sebab itu, bagaimana bisa mereka kemudian mengklaim bahwa merekalah (Israel) yang paling berhak atas tanah Palestina?
 
Tawaran two state solution ini jelas merupakan solusi yang lahir bukan dari perspektif Islam. Solusi tersebut berdasar pada kedustaan semata. Tawaran solusi ini juga menunjukkan legalitas kepada penjajahan yang selama ini dilakukan oleh zionis Israel di Palestina. Solusi two state solution yang banyak digembar-gemborkan sejatinya adalah narasi beracun yang dibalut oleh madu.
 
One State Solution untuk Palestina

Satu-satunya jalan dan solusi untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman penjajah adalah dengan jihad di bawah komando seorang khalifah. Namun faktanya sampai saat ini para pemimpin-pemimpin negeri Muslim tidak melakukan hal demikian karena mereka semua tersekat-sekat oleh negara-bangsa (nation state).
 
Dalam hal ini maka butuh adanya persatuan dan kesatuan kaum Muslim sedunia yang diikat berdasarkan akidah Islam, bukan atas dasar kebangsaan (nasionalisme), termasuk sekat-sekat negara-bangsa (nation state):

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلاَ إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلاَ لاَ فَضْلَ لِعَرَبِىٍّ عَلَى أَعْجَمِىٍّ وَلاَ لِعَجَمِىٍّ عَلَى عَرَبِىٍّ وَلاَ لأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلاَ أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى

“Wahai manusia, ingatlah, Tuhan kalian satu. Bapak kalian juga satu. Ingatlah, tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas non-Arab, juga bagi orang non-Arab atas orang Arab, dan tidak ada keutamaan bagi orang berkulit merah atas kulit hitam, juga bagi orang berkulit hitam atas kulit merah, kecuali karena ketakwaannya.” (HR. Ahmad)
 
Selain itu saat ini dibutuhkan sekali adanya seorang Imam atau Khalifah yang akan menjadi perisai atau pelindung bagi umat. Rasulullah SAW. bersabda:
إنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ

“Sungguh Imam atau Khalifah (Kepala Negara) itu laksana perisai, (orang-orang) akan berperang di belakang dia dan berlindung kepada dirinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka saat ini kaum Muslim sedunia wajib untuk menegakkan kembali khilafah yang dengannya kaum Muslim bisa kembali memiliki khalifah yang akan menjadi perisai atau pelindung mereka yang hakiki, dan dengannya bisa mengerahkan tentara-tentara muslim untuk berjihad di bawah komando seorang khalifah. 

Wallahu a'lam bishawab.


Oleh: Asih Lestiani 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar