Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Strategi Islam dalam Menyejahterakan Kaum Buruh


Topswara.com -- Dalam Islam jangankan kaum buruh, semua manusia yang hidup dalam naungannya mendapatkan kesejahteraan dan jaminan kesejahteraan. Karena bagi siapa saja yang tidak mewujudkan kesejahteraan bagi umat manusia ada pertanggungjawaban kelak di hadapan Allah SWT. Islam rahmat seluruh alam, tidak hanya membawa kebaikan bagi umat Islam, tetapi seluruh umat manusia, bahkan alam, lingkungan, tumbuhan, dan hewan, ikut dipikirkan kesejahteraan dan kelangsungan kehidupan mereka.

Dalam pembahasan strategi Islam mampu menyejahterakan kaum buruh ada beberapa catatan sebagai berikut. Pertama, Islam menentukan upah berdasarkan keridhaan dua belah pihak. Negara berfungsi sebagai penengah ketika mereka berkonflik dan mengembalikan masalah mereka kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam Islam ada khubara yang bertugas menentukan standar upah berdasarkan jenis pekerjaaan, manfaat, waktu, dan tenaga yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kerja tersebut. Sehingga gaji yang diberikan bisa digunakan untuk melangsungkan kehidupan.

Kedua, standar kerja yang manusiawi dan sesuai fitrah manusia. Antara pekerja perempuan dan laki-laki tentu memiliki perbedaan berdasarkan fitrahnya. Terutama seorang perempuan, yang menikah, hamil, dan punya anak, pekerjaaan, jam kerja, dan cuti akan berbeda dengan laki-laki. Selain itu, ketika mereka cuti pun ada jaminan dari negara akan pemeliharaan kondisi mereka.

Ketiga, jaminan kesejahteraan dalam aspek pendidikan, kesehatan, dan keamanan nyata bisa diwujudkan dengan sistem Islam kaffah. Sehingga para buruh bekerja tidak terbebani soal mahalnya pendidikan, kesehatan seperti sekarang, dan pajak ini itu. Mereka bisa fokus bekerja untuk mencukupi sandang, pangan, dan papan untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Ketika mereka berada dalam kondisi kekurangan, negara akan menjadi garda terdepan dalam menyelesaikan kesulitan mereka.

Semua hal di atas hanya akan bisa diwujudkan dalam naungan penerapan Islam kaffah dalam bingkai khilafah. Karena sistem Islam itu berisi seperangkat aturan yang harus diterapkan paripurna dan tidak boleh prasmanan dalam menerapkannya. Hanya dengan sistem ekonomi Islam dalam bingkai khilafah, kesejahteraan hakiki bisa diwujudkan.[]

Oleh. Ika Mawarningtyas
Direktur Mutiara Umat Institute
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar