Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rafah Kembali Berdarah

Topswara.com -- Lagi-lagi kebiadaban zionis tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, kam pengungsian tapatnya dekat pangkalan logistik Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tal al-Sultan di bombardir oleh zionis laknatullah. Anak-anak menjadi korbannya. 

Dilansir dari viva.co.id (27/5/2024) setidaknya 30 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka ketika Israel meluncurkan serangan roket di sebuah kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan, pada Minggu, 25 Mei 2024. Hal tersebut disampaikan oleh pejabat medis setempat. Pesawat Israel diketahui menargetkan beberapa tenda di daerah tersebut. Mereka juga menggunakan rudal dan bom seberat 2.000 pon.

Sekali lagi mereka seperti bukan manusia. Manusia masih memiliki hati untuk tidak saling menyakiti, sedangkan ini? Entah mereka terbuat dari apa.

Namun dari pada itu, mengapa sampai detik ini penguasa muslim masih diam seribu bahasa, yang mereka bisa lakukan hanyalah kecaman demi kecaman. Dilansir dari kompas.com (27/5/2024) Mesir pada Senin (27/5/2024) mengutuk apa yang disebutnya sebagai pengeboman yang disengaja oleh pasukan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di Rafah, Gaza.

Mengapa penguasa muslim amat sangat takut terhadap zionis? Lagi-lagi kejaman namun tidak ada tindakan nyata.

Padahal sudah jelas nyata zionis tidak mempan dengan kecaman, kutukan, hujatan, atau apapun itu, mereka hanya mengenal bahasa perang. Maka, Palestina yang dibutuhkan saat ini adalah kekuatan militer, bukan bantuan makanan, obat-obatan, pakaian, dan lainnya.

Apakah kita tega, terus-terusan melihat penderitaan yang dialami Muslim Palestina? Apakah kita tega melihat bayi-bayi tak berdosa meninggal begitu saja? Lalu bagaimana hujah kita dihadapkan Allah, ketika Muslim Palestina membutuhkan bantuan, namun kita tidak kunjung membantu karena masalah sekat-sekat nasionalisme ini.

Bagaimana bisa kita hidup enak, makan nyaman, bisa membaca Al-Qur'an kapan pun, shalat dengan nyaman, namun di sisi lain, saudara kita, mati-matian mempertahankan tanah kaum muslim. Tanah yang berlumur darah para syuhada. 

Sampai kapan kita terdiam membisu? Sudah saatnya umat bersatu melawan keberingasan zionis laknatullah.


Oleh: Alfia Purwanti 
Analis Mutiara Umat Institute 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar