Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kisah Dhuba'ah, Shahabiyah Sang Peminta Syarat

Topswara.com -- Muslimah Media Center (MMC) mengisahkan Dhuba'ah binti az-Zubair bin Abdul Muthalib bin Hasyim sebagai salah satu kiblat periwayatan hadis yang terkenal dengan julukan al-musytarithah, sang peminta syarat. 

"Nama Dhuba'ah melambung melalui hadis tentang diperbolehkannya menetapkan syarat dalam niat haji atau umrah. Dhuba'ah meminta petuah dari syarat itu langsung di hadapan Rasulullah. Peristiwa ini membuat dia terkenal dengan julukan al-musytarithah, sang peminta syarat," ujarnya di YouTube MMC Lovers, Dhuba'ah, Shahabiyah Perempuan Perawi Hadis| Inspiring Women, Jumat (10/5/2024). 

MMC melanjutkan, Dhuba'ah merupakan pribadi yang haus ilmu. Ia tak segan bertanya langsung kepada Rasulullah SAW perihal persoalan yang ia hadapi. Hal tersebut membuat riwayatnya semakin istimewa. 

"Aisyah menuturkan saat itu Nabi bertandang ke rumah Dhuba'ah binti Zubair bin Abdul Muthalib lalu Dhuba'ah pun berkata, 'Ya Rasulullah aku bermaksud hendak menunaikan ibadah haji, tetapi aku sakit bagaimana itu?' Maka nabi menjawab, 'Hajilah dan syaratkan dalam niatmu bahwa tempat tahalulku di tempat saya tertahan (karena sakit)," kisahnya. 

Menurut MMC, riwayat lain menambahkan bahwa Rasulullah SAW mengajari Dhuba'ah tata cara berniat dengan keberadaan syarat di dalamnya seperti berikut. "Ya Allah saya menjawab panggilan-Mu dengan melakukan ihram untuk umrah, jika saya terhalang sesuatu di tengah jalan, tahalulku di tempat saya tertahan tersebut." 

"Dhuba'ah adalah sosok Muslimah yang sangat mencintai ilmu Islam. Inilah pelajaran berharga yang harusnya diteladani umat Islam hari ini tak terkecuali para Muslimah. Dhuba'ah telah sampai pada titik merasakan nikmatnya menuntut ilmu hingga hari-harinya dihiasi dengan menuntut ilmu. Dia begitu menghargai setiap jalan yang mengeluarkan manusia dari kebodohan," paparnya. 

MMC meyakinkan bahwa ilmu adalah kebutuhan urgen bagi setiap manusia khususnya ilmu Islam yang berkaitan dengan akidah dan syariat Islam. Tanpa pemahaman terhadap Islam, seseorang tidak akan mengetahui jati dirinya sebagai seorang hamba dan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur kehidupan dan alam semesta. Oleh karena itu, tidak sepatunya ada kata malas dalam menuntut ilmu. 

Kemudian MMC mengutip hadis riwayat Abu Dawud; Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu adalah pewaris para nabi para nabi tidaklah mewariskan dirham dan dinar, tetapi mereka mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya sungguh dia telah mengambil keberuntungan yang besar.

"Para Muslimah hari ini harus menuntut ilmu Islam secara sungguh-sungguh tentu saja bersama guru yang memiliki kapasitas untuk mengajarkan ilmu Islam. Hanya saja menuntut ilmu tidaklah cukup, para Muslimah juga harus berkomitmen mengamalkannya dan menyebarkan ilmu Islam kepada umat manusia," ajaknya. 

MMC menyarankan, para Muslimah harus bergabung dalam perjuangan Islam yang meneladani apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW mengingat masih banyak hukum-hukum Islam yang belum diterapkan hari ini." Perjuangan yang dimaksud adalah perjuangan mengembalikan kehidupan Islam bersama kelompok dakwah Islam ideologis," pungkasnya.[] Nabila Zidane
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar