Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jerat Narkoba Makin Menggurita, Apa Solusinya?

Topswara.com -- Narkoba masih membayangi negeri ini. Jika dahulu di negeri ini ‘hanya’ sebagai tempat pemasaran narkoba, tetapi kini justru menjadi tempat produksi narkoba. Bahkan, tidak berlebihan bila narkoba kini telah menjadi sebuah industri.

Seperti halnya yang terjadi di Bali beberapa waktu lalu di mana terungkapnya vila sebagai tempat produksi narkoba. Polisi telah menemukan kebun ganja yang tumbuh subur di lantai dua salah satu vila di Canggu, Badung, Bali. 

Pada lantai satu vila tersebut digunakan sebagai pabrik produksi narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi. Polisi menggerebek vila yang ditempati oleh dua anak kembar asal Ukraina pada Jumat (3/5). Polisi berhasil menangkap salah seorang dari kembar tersebut. Sementara satunya lagi berhasil kabur dan kini dalam pengejaran. (radarbali.jawapos.com, 8/5/2024)

Penggerebekkan salah satu pabrik produksi narkoba hanyalah salah satu yang berhasil dikuak. Sangat mungkin masih banyak pabrik narkoba lainnya yang belum terendus. Narkoba memang begitu merajalela.

Padahal, efek buruk dari narkoba sangat nyata dan merusak. Tidak hanya haram dari sisi agama, narkoba juga berbahaya dari sisi medis. Narkoba bisa merusak saraf hingga menimbulkan kecanduan. Belum lagi dampak secara materiil yang begitu besar.

Namun sayangnya, pengedaran dan konsumsi narkoba ini belum mampu tuntas diberantas. Sekalipun penangkapan terhadap pengguna maupun pengedar narkoba telah banyak dilakukan, tetapi narkoba masih tetap saja ada. 

Meskipun gembong narkoba ditangkap, nyatanya tak cukup membuat peredaran barang haram ini lenyap. Justru, narkoba kian merajalela. Masyarakat juga sering kali dikagetkan dengan adanya berita ditemukannya kebun, ladang, atau pabrik pembuatan narkoba seperti halnya di sebuah vila di Canggu, Bali tersebut. 

Pemberantasan narkoba sebenarnya telah ditempuh dengan berbagai cara dan upaya. Namun, sampai hari ini belum membuahkan hasil atau mampu menumpas narkoba hingga habis tidak bersisa. Hal ini dikarenakan lemahnya sistem sehingga narkoba dan sindikatnya seakan sulit tersentuh hukum. 

Sistem yang lemah menjadikan para sindikat narkoba tersebut mendapatkan keleluasaan untuk menjalankan bisnis mereka.

Sulitnya memberantas narkoba memang tidak bisa dilepaskan dari sistem yang diterapkan di negara ini. Pemberantasan narkoba tidak menyentuh akar permasalahannya. Berbagai cara untuk memberantasa narkoba, mulai dari didirikannya Badan Narkotika Nasional (BNN) hingga adanya UU yang mengatur tentang narkotika nyatanya tidak efektif. Para pengguna yang tertangkap bisa lepas dengan mudah. Sanksi bagi pengedar dan pembuat pun juga tak cukup memberi efek jera.

Pemberantasan narkoba tidaklah hanya persoalan menangkap gembongnya, produsennya, atau menghukum para penggunanya saja, tetapi juga harus ditumpas dari akarnya, dari sistemnya. 

Sistem kapitalisme sekularisme yang bercokol di negeri ini telah memisahkan agama dari kehidupan. Dalam sistem ini, orientasi hidup masyarakatnya adalah kesenangan materi (jasadiyah) sebesar-besarnya. 

Kebebasan sangat diagungkan sehingga orang bebas berbuat apa saja, termasuk memakai atau berbisnis narkoba. Orang memakai narkoba dengan alas an untuk melepas rasa stres akibat tekanan hidup yang semakin besar. Sedangkan para produsen mengambil dalih menjual narkoba untuk mendapatkan keuntungan.

Apalagi hasil dari bisnis narkoba yang tampak menggiurkan kian menjerat orang untuk jatuh pada barang haram ini. Orang gelap mata dan tidak peduli jika melanggar aturan agama. Halal dan haram yang seharusnya menjadi standar kehidupan telah dibuang demi mendapatkan keuntungan materi duniawi.  

Sistem sekularisme kapitalisme juga menghasilkan masyarakat yang individualis sehingga tidak peduli dengan lingkungan sekitar dan sesama. Akibatnya, Ketika terjadi pelanggaran, mereka diam saja. Selama tidak mengusik kepentingannya, hal itu bukan masalah. Tidak heran bila pelanggaran dan penyimpangan terus marak.  

Dengan sistem yang seperti ini, maka mustahil negara akan mampu memberantas gembong narkoba hingga ke akarnya. Beda halnya bila Islam diterapkan. Khilafah sebagai institusi yang menerapkan Islam secara totalitas akan mengurusi rakyatnya dengan baik, termasuk melindungi akal rakyatnya dari hal-hal yang berbahaya seperti narkoba. 

Penerapan aturan Islam akan memberantas narkoba, mulai dari produsen, pengedar hingga konsumennya dengan dukungan tiga pilar kehidupan. Pertama, pada aspek individu, khilafah akan membina ketakwaan dan keimanan setiap individunya dengan menggunakan sistem pendidikan Islam. 

Dari sistem pendidikan tersebut akan tercetaklah generasi-generasi yang memiliki kepribadian Islam sebagai bekal dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Mereka akan paham tentang halal dan haram sehingga mampu bertindak sesuai dengan tsaqafah Islam tersebut. 

Mereka juga akan fokus pada hal positif seperti mengembangkan potensi diri agar mampu memberi maslahat di tengah masyarakat. 

Kedua, dari aspek masyarakat, khilafah akan menciptakan masyarakat Islami. Masyarakat ini akan saling memedulikan kondisi satu sama lain dan senantiasa mengamalkan amar makruf nahi mungkar. Dengan begitu, pelanggaran bisa dicegah atau dihentikan segera.

Ketiga, dari negara akan menjamin pemenuhan kebutuhan per individu dengan diberlakukannya sistem ekonomi Islam yang mampu menjamin kesejahteraan rakyatnya. 

Khilafah akan menegakkan aturan Islam yang mampu mencegah terjadinya tindak pelanggaran seperti praktik penjualan barang haram atau narkoba. Khilafah juga akan menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya sehingga kaum laki-laki yang memiliki kewajiban untuk menafkahi anggota keluarganya tidak akan merasakan kesulitan untuk mencari penghasilan.

Inilah kehidupan Ketika Islam menjadi aturan. Rakyat akan hidup sejahtera, aman, tenteram, dan diliputi berkah karena hidup dengan aturan Sang Pencipta. Rakyat juga akan terbebas dari segala bentuk kriminalitas yang merugikan dan meresahkan. 

Wallahualam bisawab.


Oleh: Yuniarti Dwiningsih 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar