Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Islam Memiliki Konsep Wujudkan Generasi Berakhlak Mulia

Topswara.com -- Pemerhati Keluarga dan Generasi Ustazah Dedeh Wahidah menjelaskan bahwa Islam memiliki konsep untuk mewujudkan generasi yang berakhlak mulia. 

"Islam memiliki konsep untuk mewujudkan gambaran generasi yang berakhlak mulia," tuturnya dalam Muslimah Bicara, Visi Generasi Berakhlak, Mengapa Generasi Kriminal Makin Marak? di kanal YouTube Muslimah Media Center, Sabtu (11/4/2024). 

Ia menjelaskan bahwa Islam tidak hanya memiliki konsep tentang akhlak mulia, tetapi sekaligus ada pembuktiannya dan itu jelas sekali, yakni yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga, kalau seorang Muslim ingin memiliki akhlak yang lengkap dan ideal, gambarannya ada pada diri Rasulullah SAW yang merupakan tauladan terbaik umat. 

Kemudian dia mengutip ketika Aisyah r.a ditanya bagaimana akhlak Rasulullah SAW? Aisyah r.a menjawab 
كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ  
"Bahwasanya akhlak beliau adalah al-Quran". 

"Sehingga, bagaimana gambaran akhlak seorang Muslim? Yaitu tidak terlepas dari apa yang tertera di dalam Al-Qur'an. Kalau dielaborasi yang ada di dalam Al-Quran, pertama, terkait keimanan, sehingga akidah seorang Muslim yang berakhlak baik, berarti akidah dan keimanannya sesuai yang dituntun Al-Qur'an. Memiliki keimanan yang kokoh bahwa Allah SWT sebagai Sang Pencipta dan Rasulullah SAW sebagai tauladan, Al-Qur'an sebagai imam, dan hidup ini terikat dengan syariat," jelasnya. 

Hal yang demikian katanya, penting sekali karena tidak mungkin seseorang berakhlak mulia kalau imannya lemah, akidahnya tidak shahih, misalkan musyrik. 

"Berbeda dengan gambaran akhlak mulia, akhlak gemerasi yang sekarang itu tidak ada kaitannya dengan keimanan, tetapi lebih kepada sekularistik. Sedangkan dalam Islam memandang pondasi utama dari akhlak itu adalah penampakkan perilaku, dan penampakkan itu didasari oleh pondasi, yaitu akidah dan keimanan yang kuat. Itulah yang diajarkan oleh Al-Qur'an," paparnya. 

Lebih lanjut, dia mengatakan perilaku dalam Al-Qur'an yang nanti dicerminkan oleh perilaku Rasulullah SAW bukan sekadar keimanan, tetapi wujud dari keimanan tersebut berbentuk perilaku. Perilaku yang dituntut oleh Al-Qur'an adalah perilaku ketaatan. Sehingga di dalamnya ada ayat-ayat yang menyangkut perintah seperti zakat dan lainnnya dan larangan mendekati zina. Dari situ, akhlak seorang Muslim dikatakan mulia jika perilakunya senantiasa terikat dengan aturan yang ada di dalam Al-Qur'an. 

"Akhlak mulia itu ternyata bukan hanya berpengaruh pada dirinya saja sebagai seorang Muslim karena ia bukan generasi individualistik. Seorang Muslim harus bervisi keumatan seperti yang digambarkan dalam ayat Al-Qur'an," paparnya. 

Kemudian ia membacakan Al-Qur'an surah Ali-Imran ayat 110 

كُنۡتُمۡ خَيۡرَ اُمَّةٍ اُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَاۡمُرُوۡنَ بِالۡمَعۡرُوۡفِ وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ الۡمُنۡكَرِ وَتُؤۡمِنُوۡنَ بِاللّٰهِ‌ؕ وَلَوۡ اٰمَنَ اَهۡلُ الۡكِتٰبِ لَڪَانَ خَيۡرًا لَّهُمۡ‌ؕ مِنۡهُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ وَاَكۡثَرُهُمُ الۡفٰسِقُوۡنَ‏ 

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

Ia menerangkan, pada sisi tersebut jelas ada visi keumatan. Tidak mungkin seseorang berakhlak mulia kalau dia individualistik, yakni kemaslahatan untuk dirinya sendiri. Sehingga, gambaran generasi berakhlak mulia adalah dari sisi keimanannya mantap sesuai dengan Al-Qur'an, dari sisi perilaku taat syariat, dari sisi kepedulian terhadap umat dia aware. "Mengajak umat untuk melakukan ketaatan sempurna kepada aturan Islam dan menegakkan Islam kaffah," tandasnya.[] Nurmilati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar