Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Independent Woman Tidak Sesuai Fitrah Perempuan

Topswara.com -- Menanggapi perempuan pekerja yang mengeluh akan lelahnya menjadi independent woman atau  perempuan mandiri, Pemerhati Generasi Dra. (Psi) Zulia Ilmawati menuturkan bahwa independent woman atau perempuan mandiri tidak sesuai dengan fitrah perempuan.

"Independent woman atau perempuan mandiri tidak sesuai dengan fitrah perempuan karena sebagai manusia, perempuan adalah makhluk sosial," lugasnya dalam Cakrawala Perubahan: Independent Woman Ala Kapitalis, Bikin Capek? di kanal YouTube Muslimah Media Hub, Rabu (22/5/2024).

Ia menjelaskan bahwa independent itu artinya tidak bergantung pada orang lain atau perempuan independent adalah perempuan yang mandiri atau tidak tergantung kepada orang lain. 

"Berangkat dari situ, sebetulnya di dunia ini tidak ada manusia yang tidak bergantung pada orang lain," ujarnya.

Maka, lanjutnya, ketika kemudian ada pernyataan yang viral bahwa menjadi perempuan yang mandiri itu dianggapnya perempuan yang hebat dan istimewa, ternyata pada ujungnya mereka mengatakan ternyata capek menjadi perempuan mandiri.

"Nah, dari situ bisa disimpulkan bahwa sesungguhnya perempuan itu tidak bisa melakukan semua hal sendiri atau tidak bergantung pada orang lain," lanjutnya. 

Sehingga, katanya, sehebat-hebatnya perempuan, dia mempunyai keterbatasan-keterbatasan. Ada hal yang memang semuanya tidak bisa dilakukan oleh perempuan secara keseluruhan.

"Stigma tentang perempuan mandiri itu pun kan latarnya juga dari sana, bisa kita lihat di tengah-tengah masyarakat bahwa perempuan mandiri atau perempuan berdaya itu identik dengan perempuan yang bisa memenuhi kebutuhan finansialnya, memiliki perencanaan keuangan yang matang, bisa memberikan kontribusi finansial, baik di tengah-tengah keluarga maupun di lingkungan masyarakat," tuturnya.

Ia melanjutkan, maka dari itu, jika ibu rumah tangga yang tidak bekerja, orang menganggapnya suatu aktivitas yang tidak memberikan kontribusi yang tinggi terhadap keluarga, terhadap kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga, tolok ukur yang dipakai pun menjadi tolok ukur yang keliru. Adakalanya memang perempuan itu misalnya dalam kondisi tertentu idealnya tidak begitu. Kalau kemudian itu berlangsung terus-menerus, apalagi di dalam tolok ukur kacamata kapitalis yang seperti ada di hari ini, maka kemudian mandiri itu menjadi sesuatu yang sangat sempit.

"Sehingga dari situ, memaksa para perempuan untuk melakukan hal-hal yang semestinya tidak dilakukan, tetapi kemudian itu diberi label yang istimewa. Namun, ternyata kemudian mereka merasa capek. Nah, itu sesuatu yang aneh, mengapa? Karena itu tadi labelnya berasal dari tolok ukur yang salah dan menyalahi sebuah fitrah. Sehingga, merasa tinggi derajatnya, tetapi pada fitrahnya mereka capek," mirisnya.

Kesalahan

Ia menjabarakan bahwa kesalahan tolok ukur tersebut dipengaruhi juga dari bagaimana cara berpikir tentang persoalan kemandirian itu sendiri. 

"Dalam hal ini, definisi perempuan mandiri dalam kacamata kapitalis. Kenapa bisa begitu? Karena tidak lepas dari kondisi saat ini yang memang kesuksesan, kebahagiaan, keberhasilan itu sebagaimana tolok ukur tersebut. Sehingga, ketika seorang perempuan tidak mencapai hal-hal seperti itu, maka mereka dikatakan sebagai perempuan yang membebani, perempuan yang tidak mandiri," terangnya.

Ia mengungkapkan, ketika kemudian keinginan untuk menjadi perempuan mandiri seperti gambaran yang sekarang ada, dan jika kemudian kebablasan dan kemudian memengaruhi dirinya, bahkan kemudian ia memengaruhi orang lain untuk bisa seperti dirinya, hal tersebut agak berbahaya karena dapat memberi pengaruh yang negatif, sebab mengajak orang lain menjadi perempuan mandiri yang tak mau dipengaruhi oleh orang lain.

"Tidak ketergantungan kepada orang lain, saat ini menjadi sesuatu yang istimewa, hingga akhirnya manusia menjadi makin individualis, tak mau dinasihati, dan tidak mau dipengaruhi oleh orang lain. Sebab, misalkan ada seorang perempuan seperti itu, dan ia melakukan kemaksiatan, sedangkan ia tidak mau dinasihati, maka ini berbahaya," tandasnya. [] Nurmilati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar