Topswara.com -- Hari ini kaum muslimin terperangkap dalam penjajahan model baru, yakni penjajahan pemikiran, budaya, ekonomi, politik dan penjajahan ideologi, bahkan militer. Kondisi tersebut berhasil menggiring kaum muslimin mengalihkan ketaatan dan loyalitasnya secara mutlak.
Ketaatan yang seharusnya hanya diberikan kepada Allah SWT dan syariatnya, hari ini telah diberikan kepada pemikiran dan peradaban Barat, akibatnya tidak ada satupun sisi yang bisa digunakan kaum muslimin untuk mengakhiri eksistensi penjajah.
Penjajahan Barat ini sampai pada kadar kita memahami agama kita dengan cara dan metode berpikir mereka. Jika ada orang yang melawan cara pandang mereka atau cara berpikir mereka, maka Barat tidak segan-segan menggerakkan media massa untuk menyerang orang tersebut, kemudian menggambarkan orang tersebut dengan image negatif.
Orang tersebut digambarkan menantang kemapanan, keluar dari kelaziman, merusak ijma' dan mendeskripsikannya sebagai ekstrimis, teroris, fundamentalis dan radikal. Bahkan menyebut orang tersebut sebagai musuh kemanusiaan dan orang-orang bodoh yang tidak layak hidup, kecuali dalam kegelapan dan permusuhan.
Semua itu dilakukan Barat karena orang-orang itu melontarkan pemikiran yang berlawanan dengan barat. Hal itu dianggap oleh Barat sebagai bentuk permusuhan dan provokasi. Setelah image buruk direkayasa, fakta juga akan dimanipulasi, bahkan mereka dipandang sebagai pihak yang layak untuk dibungkam.
Di tengah upaya membungkam kebenaran yang dilakukan oleh Barat, hari ini kita menyaksikan mulai berdenyutnya kebangkitan di dalam diri umat umat. Umat melihat Barat bagaikan melihat setan. Munculnya orang-orang yang loyal terhadap kepentingan Barat, diyakini akan musnah dengan berakhirnya masa kemunduran Islam.
Maka, opini Islam sebagai sebuah ideologi yang akan mengantarkan umat pada kebangkitan Islam, harus terus disuarakan oleh para pengemban dakwah. Para pengemban dakwah harus meyakinkan umat, bahwa Islam datang untuk menjawab seluruh problematika manusia secara tuntas dan benar.
Islam merupakan aturan yang integral atau menyeluruh dan mengatur setiap perbuatan manusia. Islam adalah pemikiran menyeluruh yang menjadikannya mampu untuk menjawab setiap hal yang berkaitan dengan urusan hidup mereka.
Di samping itu, bangunan Islam adalah bangunan yang paripurna, yang tegak di atas asas yang memancarkan setiap solusi hakiki. Kebangkitan Islam yang ditandai dengan tegaknya hukum-hukum Islam, akan mengeluarkan umat Islam dari segala bentuk penjajahan.
Sungguh mulia pengemban dakwah yang menyelamatkan manusia dari segala bentuk penjajahan ini. Karena itu, teruslah berdakwah, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, hingga Allah SWT memenangkan umat dan dakwah ini atau kita binasa karenanya.
Allah SWT berfirman:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran, 3: 110).
Imam Ibnu Katsir menjelaskan, ayat ini mengandung makna umum yang mencakup semua umat dalam setiap generasinya. Dan sebaik-baik generasi mereka ialah orang-orang yang Rasulullah SAW utus di kalangan mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka, kemudian orang-orang sesudah mereka.
Wallahu a'lam bishshawab.
Sumariya
Aktivis Lisma Bali
0 Komentar