Topswara.com -- Gelombang PHK massal kini terus menghantui masyarakat, pengangguran kian bertambah, dan sudah di pastikan keadaan ekonomi masyarakat kian terpuruk. Ketidakstabilan ekonomi karena berbagai kondisi global yang berperan dalam memicu maraknya PHK.
Bukan hanya satu atau dua pabrik yang tutup berjamaah, seperti yang di alami oleh PT sepatu Bata Tbk. Yang terpaksa harus menyetop pabrik produksi di daerah purwakarta, Jawa Barat. Sejumlah karyawan terpaksa harus di PHK massal.
Ini merupakan kelanjutan dari banyaknya pabrik di sektor padat karya yang di tutup di provinsi Jawa barat. Hal ini di akui ketua bidang hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan Disnakertrans Jawa Barat. (11/05/2024) CNBC.com
Selain itu, dalam kurun waktu setahun terakhir antara 2023 sampai 2024 di kabarkan 8 pabrik raksasa tutup di Jawa Barat. Sebelum pabrik Batta tutup, 233 karyawan terpaksa di PHK massal, selain itu, publik juga di gemparkan dengan tutupnya pabrik ban PT Hung-A Indonesia dj Cikarang Jawa Barat.
Tutup lebih awal dan melakukan PHK massal seluruh karyawan yang berjumlah 1.500 orang sejak 16 Januari 2024. Dan masih banyak lagi pabrik pabrik raksasa yang akhirnya berhenti beroperasi.
Kementerian ketenagakerjaan sendiri sudah merilis jumlah angka PHK pada tahun 2024 dengan rincian yang sangat fantastis dari gelombang pertama akhir 2023 hingga maret 2024 2.650 karyawan di PHK.
Suasana sepi tanpa aktivitas di pabrik-pabrik kini mulai terasa, dikawasan-kawasan industri dan kawasan berikat seperti cilincing Jakarta Utara dan kawasan lainya kini benar-benar sepi, bahkan dampak nya bukan hanya pada karyawan yang terkena PHK saja namun pada warga sekitar pabrik yang biasa berjualan di kawasan pabrik pun ikut merasakan dampaknya. Mereka kembali harus mencari lapak tempat jualan baru atau mencari tempat usaha yang lain.
Hal ini sudah di pastikan akan meningkatkan angka kemiskinan dan berbagai hal lainnya, sulitnya mendapatkan pekerjaan baru dan lowongan pekerjaan makin sempit inilah realitas yang di rasakan masyarakat saat ini.
Selain kemiskinan, kejahatan kian merajalela akibat dari sulitnya mencari pekerjaan, karena kefakiran akan mengakibatkan kekufuran salah satunya mereka berani berbuat apa saja untuk memenuhi isi perut nya, baik dengan tindakan kekerasan kepada orang lain ataupun tindakan kejahatan lainnya.
Kapitalisme Meniscayakan Kemiskinan
Negara dengan sistem kapitalisme meniscayakan terjadinya kemiskinan, dalam sistem kapitalisme sekular saat ini kemiskinan bukan hanya sebuah kemiskinan, tetapi dimiskinkan secara sistematis, "masyarakat kaya semakin kaya, dan masyarakat miskin semakin merana" Itulah realitanya yang terjadi, padahal negeri dengan kekayaannya sangat banyak, tetapi masyarakatnya seperti akan mati di lumbung padi sendiri.
Karena berpihaknya pada oligarki, para pengusaha pemilik modal, mereka membuka perusahaan di negeri ini tetapi tidak bisa menyerap banyak karyawan lokal, mereka mendatangkan para pekerja dari negeri mereka sendiri atau tenaga kerja lulusan luar negeri.
Miris, sedih, sungguh itulah saat ini yang di rasakan oleh masyarakat, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan setelah terkena PHK, usaha butuh modal yang cukup banyak, mencari pekerjaan pun sulit karena faktor usia dan keahlian yang saat ini menjadi sekala prioritas dari perusahaan asing yang ada, terutama perusahaan oligarki yang memiliki modal sangat besar.
Islam Menjamin Kesejahteraan
Setiap individu rakyat dengan berbagai mekanisme dalam sistem IsIam kaffah termasuk sistem ekonomi di dalamnya, mampu memberikan jaminan bagi rakyatnya, dengan tersedianya lapangan pekerjaan, ataupun negara menciptakan lapangan pekerjaan, diberbagai sektor, karena sumber daya alam di kelola oleh negara dan hasilnya di nikmati oleh rakyatnya.
Pengelolaan yang sesuai dengan syariat Islam akan menjadikan keberkahan untuk semuanya, baik muslim ataupun non muslim.
Karena Islam nyata memberikan jaminan kehidupan yang sejahtera, jika pengelolaan dari sumberdaya alamnya di kelola dengan sebaik-baiknya. Sehingga negara memiliki berbagai sumber pemasukan sehingga mampu mengatasi kemiskinan. Semua itu hanya bisa terwujud jika Islam di jadikan sebuah aturan hidup yang mengikat. Aturan yang langsung di turunkan dari sang Pencipta yaitu Allah SWT.
Wallahualam bishawab.
Oleh: Ade Siti Rohmah
Aktivis Muslimah
0 Komentar