Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Beragam Motif Kejahatan Marak dalam Sistem Saat Ini

Topswara.com -- Sebagaimana kita ketahui bersama bekangan ini begitu masif pemberitaan kasus kriminal. Hal ini menunjukkan bahwa kriminalitas di negeri ini sudah sangat meresahkan. Motif tindak kriminal pun beragam beragam. Bahkan pelaku tindak kriminal pun tidak hanya dari kalangan dewasa tetapi juga dari kalangan anak-anak. Tidak hanya dilakukan oleh orang jauh tetapi juga dilakukan oleh orang terdekat.

Kasus yang cukup mengejutkan publik baru-baru ini adalah seorang suami yang memutilasi istrinya YN di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis. hasil pemeriksaan saksi kunci bahwa aksi tersebut dilakukan karena latar belakang faktor ekonomi. (republika.co.id/5/5/2024)    

Selain itu, kasus kriminal juga terjadi pada seorang taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda Jakarta Utara berinisial P (19) yang tewas karena diduga dianiaya senior. (tirto.id/04/5/2024)

Kasus-kasus kriminalitas kian merajalela. Sebab, ditengah kehidupan sekularisme saat ini kepuasan jasmani dan materi menjadi prioritas. Hal ini menggambarkan kepada kita betapa bobroknya kondisi masyarakat kita ini. 

Hidup dalam himpitan sistem kapitalisme sekularisme membuat dada terasa sesak. Sehingga wajar, jika dalam sistem ini muncul beragam motif kejahatan yang dilakukan demi memenuhi tuntutan kepuasan jasmani dan materi. Tentunya ada banyak faktor yang harus kita pahami sehingga kita bisa memberikan solusi komprehensif. 

Minimnya ilmu pengetahuan agama di masyarakat sehingga sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif. Melakukan sesuatu juga tanpa memperhatikan standar halal-haram. Minimnya ilmu agama ini juga terkait dengan sistem pendidikan yang salah. 

Sehingga menghasilkan manusia-manusia yang selalu berorientasi pada materi semata, bersifat tamak, memaksakan kehendak dan memenuhi nalurinya dengan berbagai macam cara. Bahkan hal ini juga yang memudahkan seseorang melakukan tindak kriminal atau kejahatan.

Sistem pendidikan yang diterapkan saat ini berbasis sekularisme. Memisahkan aturan agama dari kehidupan sehari-hari membuat seseorang bertindak mengikuti hawa nafsu nya tanpa standar agama. Inilah yang dilahirkan dari sistem pendidikan sekularisme. Sekularisme melahirkan individu yang lemah iman dan lemah mental.

Selain itu, faktor ekonomi yang rendah dan sulit juga membuat masyarakat gelap mata. Terlilit utang, gaya hidup tinggi serta sulitnya memnuhi kebutuhan sehari-hari adalah problem yang terkadang melatarbelakangi terjadinya tindak kriminal. 

Diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme saat ini membuat masyarakat kecil sulit memenuhi kebutuhan ekonomi nya sebab kapitalisme tidak mensejahterakan masyarakat. Ekonomi kapitalisme hanya mensejahterakan para pemilik modal, bahkan tak jarang masyarakat kecil "dilupakan" oleh penguasa. 

Masyarakat berjalan tanpa kepastian memenuhi kebutuhan hidup nya bahkan ada yang mengakhiri hidup nya karena beban ekonomi.

Belum lagi pemberitaan di media yang secara terang-terangan memberitakan kasus-kasus kriminal hingga kronologi nya. Bukan menjadi pelajaran bagi yang menyaksikan justru menjadi contoh. Akibat nya, kasus kriminalitas semakin tumbuh subur. 

Lantas, siapakah yang harus di salahkan? Hidup dalam naungan kapitalisme benar-benar menjadi petaka bagi masyarakat di negeri ini.

Belum lagi sistem sanksi yang diterapkan tidak menimbulkan efek jera bagi para pelaku kejahatan. Sistem sanksi yang dibuat berdasarkan hukum buatan manusia tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan. Sebab manusia adalah makhluk lemah dan terbatas. Manusia tidak layak membuat aturan bagi manusia lainnya.

Oleh karena itu, sistem kehidupan yang rusak ini harus segera kita ganti dengan sistem yang membawa kebaikan dan aturan yang benar yaitu syariat Islam kaffah.

Islam sangat melarang keras kemaksiatan. Islam melarang keras segala bentuk tindak kejahatan. Apalagi sampai merenggut nyawa. Sistem pemerintahan Islam yaitu khilafah akan menerapkan syariat Islam secara sempurna sebagai aturan kehidupan. 

Maka, sistem pendidikan yang diterapkan dalam khilafah Islam berlandaskan pada akidah Islam. Pendidikan Islam akan mewujudkan individu yang beriman dan berkepribadian Islam. Sehingga melakukan suatu perbuatan berlandaskan pada standar syariat. Pendidikan Islam yang diterapkan negara tentunya akan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. 

Sebab pendidikan formal adalah salah satu sarana yang digunakan negara untuk memperbaiki kondisi masyarakat.

Negara Islam, juga akan menerapkan sistem ekonomi Islam. Sistem ekonomi Islam akan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat. Ini menjadi politik ekonomi daulah Islam. 

Pemimpin bertanggung jawab atas rakyat nya sebagaimana hadis Rasulullah SAW, " Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [Hr. Bukhari dan Muslim]

Selain itu, sistem sanksi (uqubat) yang diterapkan dalam daulah khilafah Islam bersumber dari syariat Islam. Sanksi dalam syariat Islam akan mencegah dan menebus dosa pelaku. Penerapan sanksi Islam yang tegas akan memberikan dampak dalam meminimalisir kasus-kasus kriminal. 

Maka jelas, penerapan syariat Islam dalam naungan daulah khilafah Islam adalah solusi komprehensif yang pasti dapat menyelesaikan seluruh problematika kehidupan kita. 

Wallahua'lam Bisshawab.


Oleh: Eva Susiani 
Aktivis Muslimah 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar