Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Antara Indonesia dan Palestina

Topswara.com -- Miris memang jika membandingkan keadaan hari ini di Indonesia dengan kondisi di Palestina.
Di Indonesia rakyat ditimpa dengan musibah judi online, perselingkuhan, kriminalitas dan prostitusi dan macam kemaksiatan sehingga menghancurkan tatanan keluarga.

Di Palestina keluarga tercerai berai karena dijajah oleh entitas yahudi laknatullah'alaih. Kedua kondisi di dua negara itu sama-sama mengalami kehancuran keluarga tetapi yang membedakan adalah penyebab kehancurannya.

Di Indonesia banyak hubungan keluarga yang berakhir dengan perceraian dan kehancuran hanya karena tak tahan menanggung perihnya kekurangan ekonomi padahal jika mau berkaca pada keluarga di Palestina, mereka sama-sama bercerai berai tapi bukan karena tak tahan menanggung beban ekonomi tapi karena dihancurkan oleh kebengisan zionis.

Banyak keluarga di Indonesia yang hanya untuk gengsi dan mendapatkan reputasi serta dipandang, mereka rela berjudi online dan berhutang pada pinjol demi mimpi mendapatkan uang dalam waktu cepat. Dan berakhir dengan keretakan rumah tangga.

Bukan hanya itu, perselingkuhan pun marak di negeri mayoritas muslim ini karena terlalu terhipnotis oleh film-film yang menawarkan fantastis semu padahal hakikatnya menghancurkan tatanan keluarga.

Lalu mari kita lihat saudara kita di Palestina, mereka disibukkan oleh mempertahankan keluarganya dari serangan zionis dan mereka pertaruhkan nyawa mereka untuk mempertahankannya. Keimanan mereka benar-benar teruji dengan baik. Mereka mempertahankan aqidah mereka demi mendapatkan keridhaan Allah SWT.

Meskipun di tengah kekurangan materi dan terpisah dengan orang-orang tercinta, mereka mampu bertahan dalam menghadapi kebengisan zionis. Tetapi kita di Indonesia yang Allah berikan kekayaan alam berlimpah, negeri yang damai dan tidak dalam keadaan perang fisik malah dilenakan dengan maraknya perselingkuhan, perzinaan, kejahatan, perjudian dan pornografi.

Lalu, situasi mana sebenarnya yang lebih membahayakan di antara kedua negara tersebut?

Kebanyakan manusia akan berpendapat situasi di Palestina yang lebih berbahaya karena terus dibombardir oleh zionis tetapi jika kita mau merenung sedikit saja justru kondisi di Indonesia lebih berbahaya daripada di Palestina.

Mengapa? Karena di Palestina musuhnya kasat mata yaitu zionis alias entitas yahudi tetapi Indonesia musuhnya tidak kasat mata, tidak semua orang menyadari bahwa Indonesia pun sama-sama sedang dihancurkan sebagaimana Palestina tapi dengan cara yang halus tanpa disadari oleh orang kebanyakan.

Apa bentuk penjajahan yang berlakukan oleh orang-orang kafir terhadap negeri mayoritas muslim ini? Seperti yang diungkapkan di atas negeri ini tengah dijajah dengan pemikiran sesat berupa sebuah sistem kehidupan sekularisme yang menjauhkan agama dalam mengatur kehidupan masyarakat.

Sehingga buah dari penerapan sistem tersebut adalah apa yang kita saksikan saat ini, manusia bebas berbuat tanpa harus terikat dengan aturan agama. Bukankah maraknya perjudian, pinjol, perselingkuhan, pornografi, perzinaan buah dari karena masyarakat sudah tak menjadikana agama sebagai pedoman hidup.

Karena menjauhkan dari agama akhirnya mereka tidak takut lagi akan azab Allah SWT dan tak takut lagi akan siksa neraka. Bahkan, kini marak yang melecehkan dan menghina ajaran agamanya sendiri. Budaya agnostik dan tidak percaya adanya Tuhan semakin merajalela di negeri mayoritas muslim ini.

Justru kondisi Indonesia lebih mengerikan daripada di Palestina. Di Palestina mereka sudah teruji tingkat keimanannya dan In sya Allah jaminannya surga sedangkan di Indonesia masyarakat lambat laun akan digiring pada kehancuran peradaban Islam karena dihancurkan sistem yang tengah diterapkan saat ini tanpa disadari oleh sebagian masyarakatnya.

Masyarakat di Indonesia akan tersadarkan ketika keluarganya telah terkena efek kerusakan sistem ini secara langsung tetapi ketika keluarganya aman-aman saja mereka katakan," bukan keluarga kita, semoga keluarga kita tidak seperti itu." Padahal efek kerusakan sistem ini berjalan tidak secepat penjajahan fisik tetapi berjalan lambat dan pasti serta efeknya lebih mengerikan daripada penjajahan fisik jika tidak segera dihentikan.

Efek dari penjajahan pemikiran adalah masyarakat muslim akan semakin banyak yang meninggalkan agama dan beralih menjadi sosok yang tak percaya agama sehingga efeknya tak ada lagi yang mau menjadikan agama sebagai solusi dalam mengurai permasalahan hidup.

Meraka akan menyelesaikan masalah sesuai hawa nafsunya dan meniadakan peranan Allah dalam menyolusi permasalahan manusia. Jelas ini berbahaya dan ancaman bagi kemusnahan peradaban manusia. Karena manusia akan membuat hukum berdasarkan pikiran mereka masing-masing yang sudah pasti jauh dari kata sempurna sebagaimana manusia sendiri yang jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu efek dari penjajahan pemikiran jauh berbahaya dan mengerikan daripada penjajahan fisik. Selain contoh yang dipaparkan di atas, efek dari kejahatan penjajahan pemikiran adalah ketidakpedulian masyarakat muslim kepada saudaranya di Palestina yang sekarang tengah dihabisi oleh zionis.

Masyarakat muslim disibukkan oleh urusan ekonomi di negeri mereka masing-masing belum lagi serangan dari segi hawa nafsu, masyarakat muslim diiming-imingi dengan syahwat duniawi hingga lupa akan kondisi saudaranya sendiri.

Oleh karena itu, walaupun sama-sama berbahaya dan mengahancurkan tetapi keadaan masyarakat muslim di Indonesia lebih membahayakan dan mengerikan karena rapuhnya keimanan akibat penjajahan pemikiran dan tekanan rezim sedangkan di Palestina secara fisik mereka hancur tetapi secara pemikiran dan keimanan mereka hakikatnya menang.

Maka, langkah berikutnya perlu adanya dakwah di tengah-tengh umat agar umat Islam kembali mengambil Islam sebagai panduan dalam menyolusi permasalahan hidupnya dan ini bisa terjadi jika negara yang memiliki kekuasaan mengambil Islam sebagai pedoman dalam menerapkan aturan kehidupan.


Oleh: Emmy Emmalya 
(Analis Mutiara Umat Institute)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar