Topswara.com -- Pintu Rafah yang jadi harapan terakhir di antara tembok pembatas Mesir
Perbatasan imajiner yang sengaja dibikin penguasa sekuler
Batasan yang digariskan penjajah jadi penghalang menolong saudaranya
Rafah kini jadi arena baru peletusan bom Israel bantuan Amerika
Semenjak media sosial menjadi warta dunia
Semua tahu fakta asli dan wakta kaum bangsa penjajah
Sekutunya pun tidak malu menyebut bantuan bom dan senjata
Alang kepalang senjata dan bom itu jadi pemusnah massal warga Palestina
Oh dunia yang kini fokus pada satu titik
Rafah yang diharap jadi tempat teraman pengungsian dan pintu bantuan
Bagi bangsa yang tidak puas akan dunia yang menghinakan
Semua dihajar dan dunia Islam dengan penguasanya di sekitar diam
Ketika semua mata tertuju pada Rafah
Tidak cukup dengan iba dan prihatin
Tidak cukup dengan hati teriris melihat mereka yang teroris
Tidak cukup dengan mengutuk bangsa buruk yang perusuh
Ketika semua mata tertuju pada Rafah
Dan ketika penguasa yang penglihatannya tertutup oleh kedigdayaan penjajah yang dikira sebenarnya
Dan ketika penguasa yang main tangan di belakang bersalaman dengan penjajah
Dan ketika penguasa yang diam-diam dan terus terang telah dan sedang bekerjasama
Apakah tiada malu di hadapan jutaan mata manusia?
Senjata canggih dan pasukan militer terlatih hanya disimpan dan berkarat?
Apakah tiada hina di hadapan anak-anak Palestina?
Bermodal Izzah dan aqidah ujung dari segala cita-cita syahid di jalan Allah
Ketika mata tertuju pada Rafah
Berjibun bantuan kadang dihadang masuk ke Gaza pusat dan utara
Bertenda-tenda warga bertahan di Rafah
Ini demi izzah dan tanah berkah yang dirampas oleh penjajah durjana
Semua mata tertuju pada Rafah
Tidakkah bom-bom yang dijatuhkan saat ini mampu menggerakkan hati komandan dan jenderal?
Mengirimkan senjata dan pasukan pembebasannya
Dan dunia mendorong perubahan besar menuju khilafah
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar