Topswara.com -- Bencana alam memang tidak bisa dihindarkan, seperti yang terjadi dibeberapa wilayah yang tersebar di Indonesia belakangan ini diantaranya telah terjadinya banjir dan tanah longsor di daerah Lumajang, yang diketahui terdapat 3 korban yang meninggal dunia, 495 KK terdampak dan menyebabkan kerusakan infrastruktur berupa 17 jembatan rusak pada hari kamis (18/4/2024).
Sebelumnya, hujan lebat memang telah mengguyur wilayah kabupaten Lumajang dan lereng Gunung Semeru pada Kamis (18/4) sekitar pukul 19.30 WIB. Akibatnya, debit air aliran sungai meluap hingga masuk ke permukiman warga akan tetapi bencana yang terjadi ternyata tidak hanya banjir lahar hujan dari Gunung Semeru.
Namun, terdapat juga banjir akibat meluapnya debit air sungai yang letaknya berdekatan dengan aliran yang dilewati lahar. Sehingga sejumlah warga yang berada di dekat bantaran sungai aliran lahar dingin pun melakukan evakuasi mandiri di tempat yang aman LUMAJANG, KOMPAS.com - (20/4/2024).
Sedang di kota Bengkulu Satgas Bencana Nasional BUMN Provinsi Bengkulu, dalam respons terhadap bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebong, secara resmi telah menyerahkan bantuan yang mencakup berbagai kebutuhan dasar. Adanya bantuan ini merupakan inisiatif dari masyarakat.
Satgas Bencana Nasional BUMN Provinsi Bengkulu menghimbau agar uapya penyaluran bantuan terdampak bencana alam tidak hanya sebatas pada penyaluran bantuan sesaat, tetapi juga mencakup upaya-upaya mitigasi dan pemulihan yang berkelanjutan CNNIndonesia (19/4/2024).
Indonesia termasuk dalam negara rawan bencana alam. Posisi Indonesia secara astronomis berpengaruh terhadap faktor kebencanaan yang ada. Indonesia yang secara astronomis terletak di antara koordinat 60 LU-110 LS dapat menyebabkan negara zamrud khatulistiwa ini beriklim tropis.
Alhasil, iklim tersebut tidak hanya memberi dampak positif kepada Indonesia, tetapi juga berpengaruh terhadap munculnya bencana-bencana tertentu seperti meningkatkan peluang terjadinya bencana banjir maupun tanah longsor, badai, hingga siklon tropis. seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
Dampak bencana alam yang berkepanjangan dapat merusak berbagai bidang. Adanya penanggulangan bencana alam atau mitigasi adalah upaya berkelanjutan untuk mengurangi dampak bencana terhadap manusia dan harta benda yang penting keberadaannya dalam suatu negara.
Perkembangan manajemen bencana di Indonesia telah mengalami peningkatan sejak bencana tsunami 2004. Namun kenyataannya penanganan bencana alam masih membutuhkan perbaikan yang serius. Banyak daerah yang masih lemah dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana, sehingga diperlukan perbaikan yang komperhensif.
Banyaknya daerah yang rentan bencana alam, masih memperlihatkan bagaimana lemahnya kesiapsiagaan dalam aplikasi sistem peringatan dini terhadap bencana, kurangnya kewaspadaan risiko bencana dan kecakapan manajemen bencana yang masih perlu diperbaiki.
Adanya badan penanggulangan bencana daerah yang direncanakan di semua provinsi realisasinya baru didirikan di 18 daerah di seluruh Indonesia. Selain itu, kelemahan manajemen bencana di Indonesia salah satunya dikarenakan kurangnya sumber daya dan kecakapan pemerintah daerah yang masih bergantung kepada pemerintah pusat. Serta dikarenakan keterbatasan dana, akhirnya masyarakat harus merasakan dampak yang berkepanjangan.
Bencana memang tidak bisa dipastikan kedatangannya. Akan tetapi bisa memperkirakan dalam menghadapi bencana alam. Manusia diberi akal untuk berpikir sehingga bisa menggunakan ranah usaha sebagai upaya agar dapat meminimalisir korban terdampak dan kerusakan yang akan terjadi.
Sayangnya konsep ini tidak berjalan dalam konsep sistem kapitalisme yang segala regulasinya dipandang untung dan rugi. Lingkungan yang tercemar, iklim yang tidak karuan, alih fungsi lahan menjadi pemandangan yang biasa hari ini ditengah kehidupan yang menerapkan sistem kapitalisme.
Adanya pemerintah yang tunduk kepada korporat menyebabkan rakyat kehilangan pelindungnya, karena fungsi negara hari ini hanya sebagai regulator saja apalagi dalam kesiapsiagaan bencana alam terlihat sangat ala kadarnya yang seringkali menumpuk banyak kerugian, korban jiwa karena minimnya antisipasi, penanggulangan dan perhatian.
Indonesia butuh sistem mitigasi bencara yang tepat, efektif dan efisien.
Islam ternyata memiliki seperangkat aturan yang detail, rinci dan aplikatif dalam kehidupan. Prinsip-prinsip kebijakan bernegaranya berdasarkan aturan-aturan Islam. Ditujukan untuk kemaslahatan para rakyatnya.
Dalam pandangan Islam menjadikan negara sebagai pengurus rakyat yang bertanggungjawab atas nasib rakyat termasuk saat bencana alam terjadi. Adapun kesiapsiagaan Islam terlihat dari adanya regulasi pra bencana, ketika dan setelah bencana.
Adanya regulasi pra bencana dimaksudkan agar bencana dapat dicegah dan penduduk dapat dihindarkan dari bencana alam yang terjadi. Misalnya bencana banjir, negara yang menerapkan Islam menyeluruh akan membangun sarana-sarana fisik seperti bendungan, kanal, pemecah ombak, tanggul, melakukan reboisasi, pemeliharaan aliran sungai dari pendangkalan, tata kelola amdal, memihara kebersihan lingkungan, adanya pemetaan daerah-daerah rawan bencana, akan dipasangkannya alarm bencana, informasi BMKG dan lain sebagainya.
Tidak ketinggalan adanya sosialisasi terhadap masyarakat juga akan dilakukan agar memiliki persepsi yang benar terkait bencana, cara menyikapi bencana dan mengerti apa yang harus dilakukan saat bencana alam terjadi dan setelah bencana alam terjadi.
Adanya tim SAR yang khusus juga akan dibentuk yang akan dibekali dengan peralatan yang canggih dan berkemampuan untuk memudahkan mengevakuasi korban saat terjadi bencana alam.
Islam akan menjamin ketersediaan dana dalam menanggulangi bencana karena memiliki sumber pemasukan yang beragam salah satunya dengan mengoptimalisasi sumber daya alam yang ada tanpa privatisasi dan swastanisasi. Ketersediaan dana ini akan terwujud karena dalam Islam tidak ada model APBN seperti dalam sistem hari ini.
Dalam negara yang menerapkan aturan Islam secara menyeluruh, jika ada kebutuhan dana untuk kepentingan rakyat, maka negara akan menyediakan secara langsung dari berbagai pos penerimaan yang ada. Lewat pengaturan ekonomi Islam harta akan mudah disalurkan untuk masyarakat.
Wallahi alam bisawab.
Oleh: Wilda Nusva Lilasari, S.M.
Aktivis Muslimah
0 Komentar