Topswara.com -- Ulama Nasional Ustaz Adi Hidayat, Lc., M.A. menyampaikan pesan penting terhadap Muslimah terkait keutamaan menggunakan jilbab. “Bagi perempuan-perempuan (Muslimah) yang telah berjilbab, jaga jilbabnya karena itu kehormatan hadiah dari Allah berikan dan konsekuensi penjagaan dari setiap pria-pria Muslim yang ada disekitarannya,” ungkapnya dalam video Nasehat UAH untuk Muslimah Agar Bangga Mengenakan Jilbab di kanal YouTube Adi Hidayat Official, Kamis (18/4/2024).
Ia mengutip Qs. Al-Ahzab: 59
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
“Yā ayyuhan-nabiyyu wahai nabi, qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna sampaikan, viralkan pada satu, istri-istrimu, kedua anak-anakmu yang perempuan, ketiga seluruh perempuan yang beriman. yudnīna 'alaihinna min jalābībihinn, żālika mulai sekarang kata Allah sampaikan pada mereka kenakan jilbab,” jelasnya.
Ia menjelaskan, yudnīna 'alaihinna min jalābībihinn, bukan sekadar penutup kepalanya tetapi diturunkan (sampai ke dada). Yang dimaksud jilbab yang menutupi bagian kepala sampai bagian dada, dan paling rendah sedada, sehingga tertutup aurat pokoknya.
“Perempuan, seluruh bagian tubuhnya aurat, kecuali nanti beberapa yang tampak seperti telapak tangan, kondisi-kondisi tertentu dengan wajah, yang lainnya ditutup. Yang paling menarik ditutup itu dari kepala setidaknya rendahkan turun kebawah. Kalau cuma sampai di bahu namanya khimar atau kerudung, kemudian turunkan kebawah (sampai dada) sehingga tertutup, bukan terbungkus. Terkadang ketat, jilbab itu ketika diulurkan longgar sehingga tertutup dengan sempurna,” terangnya.
Kemudian, ia menjelaskan tujuanmenggunakan jilbab żālika adnā ay yu'rafna fa lā yu`żaīn tanda awal Anda (perempuan) dikenal sebagai Muslimah yang terhormat. Yu'rafna ada tafsir dari kalangan ulama untuk menunjukkan bagi perempuan-perempuan yang merdeka, khususnya mereka menggunakan jilbab, merubah kesan bagi orang-orang yang bertindak kriminal dengan hasrat seksual, nafsu yang kurang bagus mengetahui bahwa ini perempuan terhormat, ini orang merdeka. Tetapi menariknya ayat ini pun diungkapkan dengan kata yang umum nisā`il-mu`minīn bisa untuk yang merdeka, bisa juga digunakan untuk yang budak dimasa itu.
"Hukum itu mengatakan hukum itu diambil tidak dikhususkan kepada sebab atau kondisi saat turun maka ayat ini memberikan gambaran searah pada saat itu diturunkan ayat jilbab satu untuk mengangkat derajat Muslimah menjadi terhormat dihadapan Allah, jadi ini hadiah dari Allah untuk perempuan, untuk Muslimah,” paparnya.
“Anda dikasih hadiah oleh yang paling disayang, ayah Anda kasih hadiah, ibu Anda kasih hadiah diterima gak? Diterima, bahkan tidak sedikit teman kasih hadiah langsung diposting, ini Allah kasih hadiah dan hadiah itu saking spesialnya mengangkat status perempuan menjadi terhormat, di samakan yang budak dengan yang merdeka pada saat itu sama-sama menggunakan jilbab sama terhormat, setelah itu hilang sifat perbudakan, dilekatkan itu bagi setiap Muslimah ketika mengenakan itu itulah hadiah yang Allah berikan pada setiap saudari Muslimah di mana pun berada yang mengangkat statusnya terhormat di hadapan Allah,” sambungnya.
Sehingga, ia menegaskan kalau Allah sudah mengangkat derajat Muslimah dengan jilbab, maka jangan turunkan. Kalau Allah sudah mengangkat terhormat jangan rendahkan, itu hadiah yang mewah sebab ketika seorang perempuan meninggal hadiah penghormatan Allah diabadikan bagian dari kafan. Itulah sebabnya nanti perempuan memiliki satu kain tambahan ketika meninggal dan itulah jilbab. Hal ini menandakan bagaimana Allah mengangkat derajat perempuan, terhormat bukan hanya saat hidupnya saja tetapi saat wafatnya pun dipakaikan jilbab, dipakaikan bagian kerudung, bagian atasnya untuk menutupi bagian kepala. Ini sesuatu yang sangat luar biasa dan tidak diberikan kepada laki-laki.
Ia melanjutkan, fa lā yu`żaīn maka dengan menggunakan jilbab itu Muslimah akan aman. "Dia, dipastikan tidak boleh diganggu lagi artinya setiap perempuan di masa itu yang sudah mengenakan jilbab sebagai tanda dia Muslimah yang terhormat, maka hukum melekat pada setiap laki-laki muslim untuk melindunginya, menjaganya dan itulah yang ditanamkan pada setiap pria muslim yang melihat perempuan Muslimah berkerudung, berjilbab dengan benar bukan hanya sekadar pakai tetapi dia gunakan jilbab untuk menjaga kehormatan dirinya,” urainya.
Selanjutnya ia menjelaskan fungsi jilbab. Pertama, menjaga kehormatan hadiah Allah. Kedua, hukum mengikat ketika perempuan yang menjaga kehormatan itu bersikap yang baik, bersikap mulia, dikenakan kebanggaan Allah mengangkat statusnya dengan terhormat, lalu dia gunakan sifat-sifat kebaikan untuk menjaga kehormatan, bicaranya yang santun, menjaga dirinya dalam kondisi terhormat, menjaga langkah tuturnya perilakunya supaya Allah ridha. Maka ketika kehormatan itu dijaga Allah kirimkan para penjaga disekitarnya, ditanamkan sifat kehormatan setiap laki-laki mindungi dan mejaga dia.
“Wa kānallāhu gafụrar raḥīmā dan sungguh Allah mengetahui tindakan yang kadang kurang baik dikenakan perempuan berjilbab atau yang belum siap berjilbab, Allah memberikan kesempatan jika ada yang ingin berubah Allah ampuni, jika ada yang ingin menggunakan kepada kebaikan Allah sayangi, dan jika pun ada yang berlebihan Allah terima dengan sifat rahmatnya, jangan putus asa dari rahmat Allah SWT,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar