Topswara.com -- Kebanyakan orang umumnya merindukan nikmat dan kebahagiaan di dunia yang bersifat material. Mereka akan selalu bersemangat dan bersungguh-sungguh meraih nikmat dan kebahagian material tersebut.
Namun, sedikit yang merindukan nikmat dan kebahagiaan di dunia yang bersifat spiritual. Tidak lain nikmat dan kebahagiaan dalam beribadah dan menjalankan ketaatan kepada Allah SWT. Padahal nikmat dan kebahagiaan spritual inilah yang selayaknya lebih dirindukan dan diupayakan oleh seorang Muslim.
Setidaknya itulah yang pernah dinyatakan oleh Imam al-Hasan al-Bashri rahimahulLaah (w. 110 H) berkata:
تفقدوا الحلاوة في ثلاث: في الصلاة، وفي القرآن، وفي الذكر؛ فإن وجدتموها، فامضوا و ابشروا، فإن لم تجدوها، فاعلموا أن الباب مغلق
“Carilah rasa manis (kenikmatan dan kebahagiaan) dalam tiga hal: dalam shalat; dalam membaca Al-Qur'an; dan dalam zikir. Jika kalian menemukan semua itu, teruskanlah dan bergembiralah. Sebaliknya, jika kalian tidak mendapatkan rasa manis (kenikmatan dan kebahagiaan) dalam ketiganya maka ketahuilah bahwa pintu (kenikmatan dan kebahagiaan) itu telah tertutup.” (Abu Nu’aim, Hilyah al-Awliyaa‘, 4/318).
Semoga saja Allah SWT senantiasa memberi kita rasa nikmat dan bahagia dalam shalat, dalam membaca Al-Qur'an dan dalam zikir kepada Allah SWT. Juga rasa nikmat dan bahagia dalam menjalankan seluruh ketaatan kepada Allah SWT: dalam mengusahakan harta yang halal; dalam meraih dan menyebarluaskan ilmu; dalam mendidik keluarga; dalam dakwah dan amar makruf nahi mungkar; dll. Kenikmatan dan kebahagiaan semacam inilah yang selayaknya lebih kita rindukan dan kita upayakan.
Wa mâ tawfîqî illâ billâh wa ’alayhi tawakkaltu wa ilayhi unîb.
Oleh: Ustaz Arief B. Iskandar
Khadim Ma'had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor
0 Komentar