Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tidak Cukup Boikot Produk

Topswara.com -- Kurma menjadi salah satu komoditas primadona di bulan Ramadhan. Namun ada yang berbeda di tahun ini dimana kaum muslim perlu lebih hati-hati dalam memilih kurma dalam rangka melanjutkan boikot produk kaum zionis. 

Seruan untuk tidak membeli produk kurma yang terjafiliasi diserukan kembali oleh MUI maupun komunitas muslim di Indonesia. Informasi berbagai merek dagang kurma yang dianggap berafiliasi sudah tersebar di masyarakat. 

Boikot produk yang sudah berjalan di hampir seluruh dunia sepertinya juga dikhawatirkan menggannggu bisnis Kurma Israel sebgai salah satu produsen kurma terbesar dunia. 

Dilansir dari Middle East Eye, Minggu (3/2) “Kampanye iklan senilai USD 550.000 untuk mempromosikan kurma Medjool Israel dihentikan sebagai tanggapan atas ketakutan akan boikot,” tulis laporan itu. 

Pengawasan terhadap produk kurma mereka terus meningkat diseluruh negara semenjak pemberitaan pembantaian di Gaza menarik simpati masyarakat dunia. Banyak masyarakat yang meninggalakan produk terafiliasi zionis dan beralih ke produk alternatif lainnya. 

Boikot harus Terus Berlanjut

Meski sudah megundang simpati dan berbagai reaksi pengutukan terhadap genosida di Palestina, hingga hari ini otoritas dunia internasional yang dinaungi PBB belum bisa memberikan solusi pasti. 

Bahkan kekuaatan pemerintahan Saudi Arabia menjadi tumpul ketika menghadapi realitas saudara muslim mereka dibantai oleh kaum zionis. Tidak ada bantuan militer padahal tentara zionis jumlahnya tidak seberapa dibandingkan kekuatan tentara kaum muslim di sekitar Palestina. 

Boikot memang bukan solusi yang cukup untuk menyelesaikan masalah di Palestina tetapi setidaknya inilah yang bisa dilakukan oleh masyarakat sipil biasa sebagai bentuk kepedulian dan keberpihakan. Boikot harus terus dilakukan terhadap semua produk zionis  tidak hanya kurma oleh siapa saja yang memiliki hati nurani khususnya kaum muslimin. 

Tidak Cukup Boikot Produk

Zionis tidak hanya menciptakan rantai bisnis kapitalis global diberbagai jenis komuditas namun juga menyebarkan ideologi sekuler mereka. Bisnis makanan, pakaian, hiburan, dan lain sebagainya adalah alat yang juga mereka gunakan untuk mempromosikan berbagai ide-ide kehidupan sekuler. Sekularsime yang memisahkan agama dari kehidupan telah menjadi pilar peradaban dunia saat ini tak terkecuali bagi banyak kaum muslim di seluruh dunia. 

Salah satu bentuk penerapan sekularisme global adalah sekat nasionalisme yang telah mengkotak-kotakan kaum muslim seolah bukan umat yang satu. Terbukti saat genosida di Palestina, tidak ada satupun pemimpin muslim di dunia yang berani mengirimkan bantuan militer untuk rakyat Palestina. 

Sebaliknya, malah berharap pada PBB yang sebagian hak vetonya justru dipegang oleh negara Pro Israel. Belum lagi banyak masalah yang dihadapi penduduk dunia hari ini juga bersumber dari penerapan sistem sekularisme dengan ekonomi kapitalismenya seperti isu kelaparan, kesenjangan ekonomi, kemiskinan, perubahan iklim dan sebagainya.

Sudah seharusnya boikot ini berjalan tidak hanya pada produk berwujud benda tetapi juga ideologi mereka. Ideologi inilah yang menjadi landasan dalam perbuatan mereka termasuk genosida di Palestina. 

Saatnya masyarakat dunia khususnya kaum muslim beralih ke ideologi yang sempurna yaitu ideologi Islam. Islam menyediakan peraturan-peraturan hidup menyeluruh di setiap aspek kehidupan. Peraturan Islam tidak dibuat berdasarkan selera sekelompok masyarakat melainkan datang dari Sang Pencipta. 

Mengenal Islam sebagai solusi global
Islam bukanlah sekedar agama ritual yang mengurusi urusan ibadah ritual saja tetapi sebuah paradigma komprehensif tentang seluruh aspek kehidupan baik itu agama, sosial, ekonomi, politik, budaya, hukum. 

Islam sebagai ideologi pernah diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW, dilanjutkan oleh para Khulafa Rasyidin, dan Kesultanan Umayah, Abasiyah, hingga Turki Utsmani dengan jangkauan wilayah yang melintasi berbagai suku dan budaya. 

Sebagai ideologi universal maka Islam tidak hanya menaungi kaum muslimin tetapi juga kaum Nasrani dan Yahudi hidup berdampingan dengan damai. 

Maka dari itu sudah saatnya masyarakat dunia juga mulai mengenal ideologi Islam yang khas ini agar bisa mengadoposinya. Sementara kaum muslim seharusnya menjadi orang-orang yang mengamalkan serta mendakwahkan kemuliaan Islam kepada masyarakat dunia. 

Wallahu’alam.


Oleh: Fanissa Narita, M.Pd.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar