Topswara.com -- Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS Al Baqarah : 183).
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS Ali Imran : 110).
Alhamdulillah, kembali kita berjumpa melalui tulisan seri The Power Of Ramadhan hari ke sembilan belas bulan suci Ramadhan 1445 H. Kesyukuran seorang muslim dalam menyongsong datangnya bulan suci Ramadhan adalah karena Allah masih memberikan waktu dan kesempuatan untuk membersamai bulan suci in. Sebab dalam jangka waktu satu tahun, telah jutaan muslim lainnya meninggal dunia.
Karena itu Ramadhan mestinya memberikan kekuatan kepada seorang muslim yang tengah menjalankan kewajiban puasa untuk benar-benar menghargai setiap detiknya dari bulan Ramadhan.
Sebab Ramadhan dengan berbagai batasan waktu telah memberikan pembelajaran tentang manajemen waktu. Ramadhan mengajarkan betapa detik perdetik adalah harga yang sangat mahal. Seorang muslim harus memanfaatkan sumber daya waktu ini dengan baik.
Sumber daya (resource) adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya dapat berupa benda maupun non-benda, yang terdapat di alam atau hasil karya manusia.
Sumber daya yang berasal dari alam disebut sumber daya alam (natural resources), seperti air, tanah, udara, mineral, dan energi yang dapat diperbaharui dan tidak diperbaharui. Sedangkan sumber daya yang berasal dari hasil karya manusia disebut sumber daya manusia (human resources), seperti pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki manusia.
Selain itu, sumber daya juga dapat dibagi menjadi sumber daya fisik dan sumber daya non-fisik. Sumber daya fisik adalah sumber daya yang dapat dilihat dan dirasakan, seperti tanah, gedung, mesin, dan peralatan. Sedangkan sumber daya non-fisik adalah sumber daya yang tidak dapat dilihat dan dirasakan, seperti waktu, kebijakan, keahlian, teknologi, dan jaringan sosial.
Pemanfaatan sumber daya yang efektif dan efisien merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan selama menjalankan puasa. Apakah waktu termasuk sumber daya non fisik ? Ya, waktu juga dapat dianggap sebagai sumber daya.
Bukankan disaat seorang muslim menjalankan ibadah puasa, sebenarnya dia sedang berada di sebuah ruang dan waktu. Bukankan puasa sejak imsak hingga azan maghrib adalah sederetan waktu. Bukankan detik perdetaik akan diperhitungkan di hadapan Allah kelak, bagaimana waktu itu diisi, apakah dengan kebajikan atau dengan keburukan.
Waktu adalah suatu hal yang tidak bisa diproduksi kembali dan jumlahnya terbatas, dalam arti rutinitas dan pengulangan kegiatan. Semua muslim yang sedang puasa memiliki jumlah waktu yang sama setiap harinya, yaitu 24 jam atau 1.440 menit.
Dalam satu hari terdapat 24 jam, dan setiap jam terdiri dari 60 menit. Oleh karena itu, dalam satu hari terdapat 24 x 60 = 1440 menit. Setiap menit terdiri dari 60 detik, sehingga jumlah detik dalam satu hari adalah : 1440 menit x 60 detik/menit = 86.400 detik. Jadi, terdapat 86.400 detik dalam 24 jam.
Waktu juga merupakan sumber daya yang sangat penting karena digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup, mencapai tujuan, maupun untuk beribadah dan beraktifitas sosial.
Oleh karena itu, waktu harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam berbagai kegiatan yang dilakukan, khususnya selama menjalankan puasa Ramadhan.
Dalam dunia bisnis, waktu yang terbuang sia-sia dapat menyebabkan kerugian finansial. Dalam kehidupan sehari-hari, waktu yang terbuang sia-sia dapat menyebabkan hilangnya kesempatan atau kegiatan yang lebih bermanfaat dan berdampak positif. Oleh karena itu, penting bagi seorang muslim untuk mengelola waktu dengan baik dan bijak dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Waktu merupakan salah satu sumber daya yang paling berharga dalam hidup manusia. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa waktu sangat penting: pertama, waktu terbatas. Waktu merupakan sumber daya yang terbatas. Kita tidak dapat memperpanjang waktu yang telah lewat atau menambah waktu yang tersedia dalam sehari.
Oleh karena itu, pengelolaan waktu yang baik menjadi sangat penting agar dapat memanfaatkan waktu yang tersedia secara maksimal. Semua muslim tidak bisa menjamin apakah bisa menyelesaikan puasa Ramadhan selama sebulan penuh di tahun 1445 H ini?.
Kedua, menghasilkan produktivitas. Waktu yang digunakan secara efektif dapat membantu seorang muslim yang sedang berpuasa menjadi lebih produktif dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Ketika seorang muslim mengalokasikan waktu dengan bijaksana, maka dia akan dapat mengisi waktu Bulan Ramadhan secara efektif dan efisien.
Ketiga, meningkatkan kualitas hidup dan ibadah. Ketika seorang muslim yang sedang berpuasa mengelola waktu dengan baik, dia dapat menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan waktu luang, sehingga akan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, sebab hidup seorang muslim adalah perjalanan meniti waktu.
Keempat, mengurangi stres. Ketika seorang yang sedang berpuasa memanfaatkan waktu Ramadhan dengan baik, dia akan dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan tepat waktu dan menghindari deadline yang mepet, sehingga mengurangi stres. Ramadhan itu bisa digunakan untuk memperbanyak zikir, sholawat dan doa yang bisa menambah kebahagiaan dan ketenangan.
Kelima, kesuksesan. Waktu adalah kunci kesuksesan dalam kehidupan. Orang yang dapat mengelola waktu dengan baik memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mencapai tujuan mereka dan menjadi sukses dalam hidup. Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa untuk betul-betul meraih kesuksesan di dunia maupun akhirat.
Sumber daya waktu Ramadhan bisa diisi dengan bekerja. Waktu yang diberikan untuk bekerja, biasanya dalam bentuk jam kerja atau hari kerja. Ramadhan juga merupakan waktu luang yakni waktu yang tersedia setelah jam kerja atau di akhir pekan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau melakukan kegiatan ibadah. Karena itu penting menyikapi waktu Ramadhan ini dengan membuat jadwal kegiatan.
Pengelolaan sumber daya waktu yang baik melibatkan prioritas tugas-tugas dan kegiatan yang paling penting, mengatur jadwal yang efektif, dan memanfaatkan waktu luang dengan bijaksana untuk menghindari kelelahan dan stres. Ada empat dimensi manajemen waktu: penting dan mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak dan tidak penting dan tidak mendesak.
Dalam Islam, waktu adalah anugerah dari Allah. Dalam Islam, waktu dipandang sebagai anugerah dari Allah SWT. Waktu adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah untuk kita manfaatkan sebaik mungkin dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai hamba-Nya.
Setiap momen yang muslim miliki harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam kegiatan yang bermanfaat dan positif. Waktu juga dipandang sebagai ujian bagi manusia dalam kehidupan. Allah SWT memberikan waktu sebagai kesempatan bagi manusia untuk beribadah dan beramal saleh. Karena itu seorang muslim harus memenej waktu Ramadhan dengan seksama.
Dalam Islam, seorang muslim diminta untuk menghargai waktu dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dalam menjalankan tugas-tugas kita sebagai hamba-Nya. Kita harus memperhatikan setiap detik yang kita miliki dan menjalankan tugas-tugas kita dengan baik dalam waktu yang telah ditentukan.
Dalam Islam, waktu juga dianggap sebagai hal yang harus dijaga kebersihannya. Kita harus menjauhi hal-hal yang bisa mengganggu penggunaan waktu kita dengan baik, seperti menghindari hal-hal yang tidak bermanfaat atau menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif terkhusus pada bulan Ramadhan.
Dalam Islam, waktu juga dianggap sebagai hal yang memberikan kebebasan bagi manusia untuk memilih kegiatan yang sesuai dengan tuntunan agama dan berdampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menyusun kegiatan ibadah sejalan dengan kapasitas masing-masing.
Ada banyak ayat Al-Qur’an yang membahas masalah waktu dan bagaimana seharusnya manusia menyikapinya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu dalah sumber daya yang sangat berharaga.
Berikut adalah beberapa ayat Al-Qur'an tentang waktu : "Demi masa (waktu) yang sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian." (TQS. Al-Asr: 1-2). "Maka demi waktu (yang berlalu dengan cepat), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian." (TQS. Al-Maarij: 4).
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi." (TQS. Al-Munafiqun: 9).
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam kesulitan. Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang memerintahinya? (Dia berkata): "Aku telah meluangkan harta yang banyak". Apakah dia mengira bahwa tidak ada yang melihatnya? Maka sungguh, Kami telah memberitahu dia tentang jalan yang mudah. Dan sungguh, ia tidak berani menempuh jalan itu." (TQS. Al-Balad: 4-10)
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah kamu sujud kepada matahari dan janganlah kepada bulan, tetapi sujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu benar-benar menyembah-Nya." (TQS. Fushshilat: 37).
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT menegaskan bahwa waktu adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan muslim. Allah juga menegaskan bahwa manusia harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya untuk mengingat-Nya dan melakukan kebaikan, serta harus menghindari hal-hal yang dapat membuang-buang waktu dan merugikan diri sendiri.
Allah juga menegaskan bahwa waktu merupakan salah satu tanda kekuasaan-Nya dan harus dijadikan sarana untuk makin mendekatkan diri kepada-Nya, telebih di bulan istimewa tahun 2024 ini.
(Kota Hujan, 29/03/24 M – 19 Ramadhan 1445 H : 05.58 WIB)
Oleh : Dr. Ahmad Sastra
Dosen Filsafat
0 Komentar