Topswara.com -- Bagaimanakah harga barang-barang kebutuhan pokok di daerah anda? Mengalami kenaikan juga? Seakan sudah menjadi tradisi menjelang ramadhan harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, setidaknya demikian yang terjadi diberbagai daerah. Sepert halnya di pasar Pangkalpinang harga beras, cabai, bawang, hingga telur mengalami kenaikan (tribunnews.com. 5/03/2024).
Namun, jika kita mengamati kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok ini sudah mengalami kenaikan sejak masa pemilu. Ekonom senior Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani dikutip dari tempo.co (6/5/2024) menyampaikan jika kenaikan harga barang terutama beras ini, pertama dipengaruhi oleh momentum pemilu 2024, kedua oleh dampak iklim/El Nino, ketiga karena rantai distribusi yang panjang, keempat faktor tengkulak, dan yang terkakhir karena menjelang ramadhan.
Mengatasi harga barang yang mahal tersebut pemerintah daerah kemudian melaksanakan operasi pasar murah sebagai upaya mengatasi kenaikan harga beras, operasi tersebut justru menimbulkan masalah lain.
Seperti yang terjadi di daerah Kota Baubau, operasi pasar murah hampir ricuh sebab warga berdesakan berebut untuk mendapatkan beras hingga ada warga yang dituduh mencuri karena mengambil beras di atas mobil padahal sebenarnya sudah membayar. (rri.co. 6/3/2024)
Kenaikan harga barang tak pernah selesai, kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok ini juga akan mengurangi daya beli masyarakat, hal ini dikarenakan pendapatan yang diterima masyarakat tidak mengalami kenaikan.
Jika hal ini terjadi justru akan membuat para pedagang turut merugi sebab barangnya tidak laku. Perlu solusi tuntas untuk menyelesaikan masalah kenaikan harga pangan yang terus berulang. Adapun solusi oprasi pasar murah nyatanya tak menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah lain.
Mengatasi masalah ini perlu peran negara, untuk memutus rantai pasokan kebutuhan pokok yang panjang misalkan beras. Pada saat ini pedangan besarlah yang mengendalikan harga dan memainkan pasokan beras kemudian mendapatkan keuntungan besar, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi kesejahteraan petani nya.
Belum maksimalnya pengelolaan lahan dan alih fungsi lahan menjadi masalah lain sehingga kurangnya pasokan untuk memenuhi kebutuhan yang tidak berbanding lurus dengan permintaan.
Dalam Islam masalah pangan menjadi hal pokok yang harus diperhatikan oleh negara sebab merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Kepala negara dalam Islam (khalifah) wajib memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya.
Untuk menjamin ketersedian pangan negara harus memastikan tidak ada para pedagang culas yang menimbun komiditi. Rasulullah bersabda “Siapa yang melakukan menimbun makanan terhadap kaum muslim, Allah akan menimpakan kepada dirinya kebangkrutan atau kusta.”
Negara juga dapat mengatasi kekurangan berbagai kebutuhan pokok dengan cara menghidupkan lahan-lahan serta meminimalkan alih fungsi lahan. Negara kemudian memberikan subsidi pupuk, bibit kepada para petani.
Kemudian negara mendorong para peneliti dan ilmuan untuk melakukan riset agar menemukan produk pangan yang berkualitas. Semua itu hanya bisa terwujud dalam pemerintahan yang berdasarkan Islam.
Wallahu ‘alam bishshawab.
Oleh: Ridho Riyanto
Aktivis Dakwah
0 Komentar