Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tarif Tol Naik, Bukti Rakusnya Para Kapitalis

Topswara.com -- Bulan suci Ramadhan baru saja tiba, tapi masyarakat harus disambut dengan pengumuman kenaikan tarif jalan Tol. Dilansir dari akun resmi milik Jasa Raharja, pihaknya telah mengumumkan adanya kenaikan tarif tol. 

Sejumlah ruas jalan tol mengalami kenaikan tarif jelang Ramadhan tahun 2024. Beberapa di antaranya yakni Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), Pasuruan-Probolinggo, Serpong-Cinere, dan Surabaya-Gresik. (Kompas.com/9/03/2024).

Kenaikan tarif ini seakan-akan menjadi kebiasaan bagi perusahaan jalan tol untuk menaikan tarif. Kenaikan yang terjadi musiman ini terjadi karena pihak perusahaan swasta memanfaatkan momen libur puasa dan lebaran untuk menaikan tarif, karena pengguna jalan tol akan meningkatkan tajam dari hari-hari biasanya. Sehingga ini menjadi kesempatan emas bagi perusahaan untuk mengeruk banyak keuntungan.

Tidak hanya soal kenaikan tarif, pihak swasta sebenarnya sudah sangat memahami bahwa kebutuhan masyarakat akan layanan jalan bebas hambatan sangat tinggi. Sebab perekonomian masyarakat juga ditentukan oleh infrastruktur jalan yang efektif, cepat, dan mampu memangkas waktu tempuh berkendara.

Maka banyak pihak swasta berlomba-lomba untuk meningkatkan proyek jalan tol sebagai investasi jangka panjang. Karena sampai kapanpun jalan tol akan terus dipakai. Terlebih lagi pulau Jawa yang antar wilayahnya dihubungkan dengan daratan. Maka jalan tol itu sebagai sarana paling efektif untuk berkendara.

Meskipun jalan tol menjadi solusi berkendara yang efektif dan nyaman, masyarakat itu sebenarnya berhak mendapatkan pelayanan yang murah soal pelayanan infrastruktur transportasi. 

Karen infrastruktur transportasi merupakan urat nadi perekonomian masyarakat. Akan tetapi ternyata pemerintah tidak memberikan peran sepenuhnya dalam memenuhi kebutuhan pelayanan jalan tol. 

Karena banyak pihak swasta yang bermain, sedangkan pemerintah hanya sebagai regulator saja. Maka jika terjadi kenaikan jalan tol itu sudah diluar kuasa pemerintah. Karena tarifnya sudah ditentukan oleh pihak perusahaan swasta. 

Dari sini jelas bahwa pemerintah tidak turun tangan langsung dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Pelayanan publik ini justru diserahkan kepada korporat dan melakukan transaksi bisnis, agar pemerintah mendapatkan banyak keuntungan. 

Transaksi seperti ini akan makin mengokohkan dominasi korporat dalam negeri, dan kondisi ini semakin mencerminkan sikap kapitalisme penguasa dalam mengurusi rakyatnya. 
Karena ciri negara kapitalis adalah, menyerahkan pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan mendasar masyarakat kepada para korporat. 

Sehingga peran pemerintah hanya sebagai regulator saja. Maka wajar jika pelayanan publik di negeri yang menganut sistem kapitalis itu akan semakin mahal. Karena negara telah menyerahkan urusan rakyat kepada korporat. Termasuk kenaikan tarif jalan tol. 

Nah kenaikan inilah yang setiap tahun akan dikeluhkan oleh para pengendara. Khususnya para pemudik. Kita tahu bahwa dimasa-masa akhir Ramadhan nanti, masyarakat akan mengantongi banyak sekali uang THR. Tetapi bukan berarti masyarakat harus dipaksa menguras kantong mereka untuk tarif premi jalan tol. 

Bukankah sudah menjadi hak masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang murah dan nyaman?

Dari fakta diatas jelas menunjukkan bahwa sistem kapitalis itu gagal menyejahterakan rakyat. Maka mengapa kita harus bertahan dengan sistem yang sudah seabad menciptakan penderitaan rakyat? 

Jawabnya adalah karena kaum muslimin telah jauh dari hukum Islam. Padahal Islam bukanlah agama ritual saja. Tetapi Islam adalah ideologi yang wajib diemban oleh kaum muslimin. Karena dari ideologi ini lahir seperangkat aturan yang berdasarkan Al-Qur'an dan as-sunah. 

Sehingga diperlukan kepemimpinan yang mampu menerapkan sistem ini. 
Sebab jika sistem ini diterapkan, fokus penguasa adalah memprioritaskan urusan rakyat. Maka pengaturan terhadap urusan rakyat akan diatur seadil mungkin. 

Karena makna kepemimpinan dalam Islam itu adalah memberikan perlindungan dan pelayanan terhadap masyarakat.  
Untuk itu mari kita jadikan bulan suci ini sebagai bukan perjuangan untuk menegakkan kembali aturan Allah di muka bumi ini.


Oleh: Yuni Lestari
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar