Topswara.com -- Ya Rabb, hamba ingin bergembira menyambut Ramadhan
Sebagaimana seruan dalam menyambut Ramadhan yang mulia itu
Bergembiralah dengan kehadiran Ramadhan
Dilipatgandakan pahalanya diberkahi malamnya
Ya Rabb, bagaimana bisa menyambut Ramadhan dengan riang gembira?
Bukan tidak percaya dengan janji-Mu dan keajaiban di dalamnya
Bukan tidak beriman atas firman dalam Al-Qur'an
Bukan pula menistakan dan mengingkari nash-nash yang termaktub dalam sabda kalam
Hanya saja tidak percaya kepada manusia yang telah diberikan kuasa
Di tangannya ada kekuatan untuk mengulurkan tangan dalam membela umat Muhammad
Namun tidak bergeming dan justru rasa iba telah mengering
Kelaparan yang dirasakan penduduk Gaza tidak juga kuasa membebaskan dari cengkeraman penjajah
Bukankah penguasa itu memiliki kedudukan di atas rakyatnya
Berkekuatan memerintahkan pasukan bersenjata untuk berjihad membebaskannya Palestina
Mampu mengirimkan bantuan bahan makanan melalui langit yang mengharu-biru
Dan membuka gerbang perbatasan serta mengeyahkan penjajahan di bumi yang diberkati
Tarhib Ramadhan dalam catatan harga kebutuhan pokok yang merangsek naik
Penguasa menjadi pelupa dengan sikap sesuka hati jiwanya
Tidak merasakan nasib wong cilik yang kian tercekik
Cuman mikirin diri sendiri bagaimana biar berkuasa sampai mati?
Tarhib Ramadhan dalam catatan menguatnya narasi Islamofobia
Padahal derajat takwa itulah tujuan semua yang berpuasa
Konsekuensi takwa ialah menaati syariah Allah Yang Esa
Jika syariah belum tegak maka ada kewajiban perjuangan di pundak
Tarhib Ramadhan dalam catatan kepongahan manusia yang mengatur manusia lainnya
Sudahlah sistem kehidupan sekularistik liberal melahirkan kesengsaraan kehidupan
Manusia itu berpesta pora di atas derita manusia lemah yang wajib diurusi kehidupannya
Melupakan nasib rakyat malah naikkan harga pajak
Ya Rabb, bagaimana bisa menyambut Ramadhan dengan keceriaan
Tatkala puasa belum mampu membuat perisai bagi individu manusia
Satu posisi khusyuk dalam ibadah
Satu posisi menolak dan menyingkirkan Islam kaffah penuh berkah
Ya Rabb, bagaimana bisa menyambut Ramadhan dengan suka cita
Tatkala masih banyak umat manusia dalam duka cita
Kelaparan yang melanda akibat arogansi bangsa penjajah
Kepongahan yang menyekat manusia seolah hilang nasib sesama saudara
Tarhib Ramadhan dalam catatan tahun ke tahunnya
Jika ini sebagai bentuk renungan panjang agar umat berkekuatan
Maka Ramadhan jadi arena pembentukan kesadaran dalam spektrum keleluasaan
Dan jadi tanda untuk mewujudkan dua junnah: puasa sebagai junnah pribadinya dan imam sebagai junnah kepemimpinan umat Islam sedunia
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media
0 Komentar