Topswara.com -- Kejahatan genosida Israel terhadap Palestina masih terus berlangsung hingga hari ini. Salah satu imbasnya adalah timbulnya gerakan boikot produk Israel di berbagai negara di dunia.
Salah satu produk yang menjadi andalan Israel di moment Ramadhan seperti sekarang ini adalah produk kurma. Israel merupakan salah satu produsen kuma terbesar di dunia. Dar kesluruhan eksport kurma, sepertiganya dilakukan di setiap bulan Ramadhan, khususnya kurma Medjool yang sangat popular, sebagaimana dilansir Kumparan Bisnis (3-3-2023).
Kekejaman Israel terhadap Palestina yang telah memakan korban meninggal hampir 30.000 jiwa dan korban luka-luka lebih dari 69.000 jiwa (Kumparan Bisnis, 3/3/2024) membakar kemarahan warga dunia dengan mengambil Langkah boikot hingga saat ini. Gema boikot terus berlangsung sebagai bentuk balasan terhadap genosida yang dilancarkan Israel terhadap palestina.
Aksi boikot ini membuat ciut produsen kurma Israel, hingga iklan produk mereka dengan dana besar pun dihentikan guna menghindari imbas boikot terhadap produk mereka.
Mayoritas umat muslim menjadi “alergi” terhadap produk Israel. Sehingga mereka terus berusaha untuk mengenali dan menandai produk-produk yang dilancarkan oleh Israel,dan berusaha untuk menghindarinya.
Gerakan boikot ini bagi umat muslim menjadi salah satu upaya untuk membantu saudara-saudaranya di Palestina, dengan tujuan menghambat gerak zionis atau setidaknya memberikan beban pada gerak langkah penjajah ini dalam melancarkan serangannya pada warga Palestina.
Bila kita berpikir bahwa memboikot produk zionis Israel adalah Langkah yang penting untuk ditempuh, maka kita pun wajib memboikot produk Israel tak hanya dalam bentuk barang dan jasa, terlebih memboikot produk zionis ini dalam bentuk ideologi. Karena sejatinya ideologi yang kita semua hidup di dalamnya ini menyebabkan kaum muslim terpenjara dan terjajah sedemikian rupa.
Tidakkah kita melihat bahwa para sekutu Israel langsung menggelontorkan berbagai bantuan kepada Israel mulai dari tambahan angran militer, pengiriman pesawat tempur beserta pasukannya, dan bantuan bantuan lainnya secara berkesinambungan.
Sebaliknya, tidak ada tindakan serupa yang dilakukan para pemimpin dunia Islam dan Arab, dalam upaya menghentikan serangan Israel. Reaksi mereka hanya terbatas pada kecaman serta bantuan logistik dan keuangan sekedarnya saja.
Hanya untuk membunuh rasa bersalah karena berlepas tangan dari membantu saudaranya atas keberutalan kejaatan zionis dan sekutunya. Disamping itu terang terangan dan tidak segan segan para pemimpin muslim ini masih membuka hubungan bilateral dengan zionis.
Masih memasok minyak yang pada akhirnya digunakan untuk membantai warga Palestina. Ada pula yang negaranya bersedia menjadi jalur militer amerika untuk membantu Israel. Artinya, secara tidak langsung para pemimpin muslim turut andil dalam aksi genosida ini.
Bukankah ini adalah bentuk penghianatan dunia islam pada Palestina? Tidak hanya itu,mereka juga menghianati Allah dan Rasul-Nya, karena persekutuan mereka dengan musuh musuh Islam.
Itulah kondsi umat islam pada saat menggunakan produk ideologi kafir, dimana tidak ada lagi persatuan, kekuatan, dan perlindungan bagi kaum muslim. Dari tragedi Palestina ini kita bisa melihat dengan mata telanjang bahwa para pemimpin di dunia islam hanya pada berhidmat pada kaum zionis saja tidak lagi mengindahkan petunjuk dan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Lalu apakah kita tidak berpikir untuk memboikot akar permasalahn kaum muslim di dunia, yaitu ideologi sesat yang diproduksi oleh kafir Israel ini? Akankah kita terus dalam “mengkonsumsinya” meskipun jelas jelas menanamkan racun di tubuh kaum muslim?
Sesungguhnya Allah sudah menurunkan ideologi atau sistem hidup yang tepat untuk muslim dan seluruh umat manusia yaitu ideologi islam, yang dengannya sudah terbukti dan dicatat dalam sejarah bahwa ideologi yang dibawa Rasulullah SAW telah mengantarkan umat manusia baik muslim maupun non muslim yang bersedia hidup dalam sistem ini mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan.
Penindasan demi penindasaan, serta segudang permasalahan di tengah umat muslim menimbulkan bibit-bibit kesadaran akan kebutuhan akan adanya pelindung serta pemimpin, agar umat Islam kembali menjadi umat terbaik. Namun kesadaran inilah yang tidak akan dibiarkan hidup oleh musuh musuh Islam.
Berbagai perang termasuk perang istilah ini, mengarah jelas pada islam sebagai titik tembak dan ancama satu satunya bagi amerika dan sekutunya setelah komunisme mereka lumpuhkan.
Propaganda barat dengan proyek global war on radicalisem (GWOR), jelas merupakan usaha mempertahankan dominasi blok barat atas dunia dengan sistem kapitalismenya yang dipimpin oleh amerika serikat.
Sudah seharusnya penyesatan opini ang dilakukan musuh musuh islam ini melalui perang radikalisme ini dibongkar oleh kaum muslimin dan dijelaskan kepada masyarakat bahwa semua ajaran islam termasuk khilafah di dalamnya adalah rahmat dari Allah SWT, bukan bahaya ancaman sebagaimana yang dipropagandakan Barat selama ini.
Sesungguhnya dakwah islam itu bersifat fikriyah (pemikiran) dan unfiyah (tanpa kekerasan) jadi mustahil melahirkan terorisme. Justru yang harus diperangi adala ancaman sistem kapitalisme yang sudah terbukti merusak seluruh tatanan kehidupan baik di bidsng ekonomi, social, hukum, maupun politik di negri negri muslim. (Muslimah news).
Seyogyanya umat muslim dengan kecerdasannya bisa berpikir dan menyadari kondisi ini hingga tidka terjebak pada arus propaganda yang diciptakan musuh islam, hingga berbalik memusuhi saudara muslimnya sendiri berikut syariat yang sejatinya harus mereka tegakan.
Sebenarnya yang harus dimusuhi dan diperangi oleh kaum muslim adalah sistem kapitalisme dan sekulerisme dan juga para pengusung utamanya. Dan harus diingat bahwa menjadi bagian keimanan kita dimana pertarungan haq dan batil akan dimenangkan oleh haq, sebagaimana pertarungan antara Islam dan kekufuran akan dimenangkan Islam.
Wallahualambisawab.
Oleh: Siti Rini Susanti
Aktivis Muslimah
0 Komentar