Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Rahasia di Balik Capaian Luar Biasa Umat Islam Terdahulu

Topswara.com -- Dalam tinjauan sejarah, umat Islam berhasil meraih capaian yang luar biasa di berbagai bidang. Bidang pertahanan dan keamanan misalnya, umat Islam di bawah kekhalifahan Abu Bakar ash-Shidiq berhasil menumpas kemunculan nabi palsu. 

Padahal di waktu yang sama, tentara muslim di bawah kepemimpinan panglima muda, Usamah bin Zaid, berperang menghadapi Romawi. Semuanya berhasil dikalahkan oleh kaum Muslimin.

Begitupun di bidang ekonomi, kaum Muslimin pernah mencapai titik kemakmuran yang cukup tinggi. Seperti pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, seorang pejabat khilafah pernah diberikan tugas untuk mencari di seluruh wilayah khilafah, rakyat yang mustahik zakat. 

Namun, setelah mencari dari Yaman sampai Maroko, petugas khilafah tidak menemukan seorang pun mustahik zakat. Betapa makmurnya rakyat pada masa Umar bin Abdul Aziz.

Belum lagi dimasa Khalifah Harun Ar-Rasyid, Umat Islam dengan negara khilafahnya menjadi negara yang disegani oleh negara lain. Contohnya raja-raja Romawi saat itu rutin membayar jizyah kepada negara khilafah dibawah kepemimpinan Harun Ar-Rasyid ini. 

Bahkan ketika ada yang menunjukan ketidaktaatan dari raja Romawi di Kontantinopel maka Khalifah Harun ar-Rasyid langsung menekannya. Khilafah menjadi adidaya dunia yang disegani bahkan oleh negara sekelas Bizantium.

Dalam hal ideologi, Ideologi islam menancap kuat di benak masyarakatnya. 1300 tahun lebih peradaban Islam eksis dengan masyarakat yang tidak termurtadkan. Meski mereka bergaul dan berinteraksi dengan berbagai bangsa, menghadapi berbagai kebudayaan yang lebih tua dibandingkan peradaban Islam, seperti peradaban India dan Yunani. 

Peradaban Islam tetap eksis dengan ideologi Islamnya. Ini menandakan bahwa ideologi Islam mampu memuaskan akal masyarakat dan menentramkan hati mereka.

Tidak hanya hak-hak umat Islam yang dipenuhi, hak-hak kafir dzimmy pun dipenuhi dengan baik. Khalifah Umar bin Khaththab contohnya, saat melakukan perluasan wilayah kekuasaan Islam ke al-Quds (Palestina). 

Umar membuat perjanjian yang menyatakan bahwa gereja-gereja Kristen dan salib mereka tidak akan dihancurkan, harta mereka dan jiwa mereka tidak akan dirampas. Mereka juga tidak dipaksa untuk masuk Islam. 

Sehingga sampai hari ini kita bisa mendapati Gereja Makam Kudus yang diyakini sebagai tempat Yesus disalib oleh orang Kristen al-Quds, masih awet dan terawat. Sungguh peradaban yang sangat luar biasa.

Peradaban Islam yang bertahan lebih dari 1300 tahun itu adalah hasil dari kepemimpinan kolektif yang tidak bergantung pada ketokohan. Memang tokoh kita sebagai umat Islam adalah Rasulullah SAW. 

Namun Rasulullah mewariskan ajaran berupa seperangkat keyakinan dan aturan yang bisa dijalankan manusia setelahnya. Sebagai pembanding kita bisa melihat bagaimana kepemimpinan Alexander Agung. 

Kekuasaan yang terbentang dari Makedonia sampai India itu hancur seiring meninggalnya Alexander. Wilayahnya terpecahbelah oleh kepentingan para jendralnya pasca kematian Alexander.

Begitu pula dengan kepemimpinan Mongol yang memiliki wilayah kekuasaan lebih luas dari Alexander. Wilayah kekuasaan Mongol terbentang dari Pyongyang (Korea Utara) sampai Moscow (Rusia). Peradaban yang dibangun dengan kebengisan militernya ini pun akhirnya tumbang dalam waktu yang tidak begitu lama. 

Sangat berbeda dengan peradaban Islam yang dibangun dengan dasar akidah dan ilmu. Inilah rahasia besar peradaban Islam dulu hingga bisa bertahan selama 13 abad lebih. Peradaban Islam yang memiliki wilayah kekuasaan sangat luas dan mampu meleburkan bangsa-bangsa yang beragam, itu semua karena adanya ideologi. 

Ideologi Islam adalah ideologi yang hak dan cocok untuk manusia di segala tempat dan waktu. Itulah sebabnya ideologi Islam sangat diterima oleh warga negara Islam kala itu.

Ideologi Islam menjadi pondasi umat Islam meraih kegemilangannya. Ideologi Islam menuntut umat Islam bersatu tanpa sekat wilayah. Capaian demi capaian dapat diraih tatkala persatuan itu terwujud. 

Umat Islam hari ini pun bisa meraih capaian serupa jika mau mengambil Islam sebagai ideologi mereka. Bersatu dibawah satu kepemimpinan dengan balutan ikatan akidah Islam yang kokoh. 

Umat Islam bersedia menghancurkan sekat nasionalisme yang merusak dan memecahbelah umat, serta mau menerapkan syariat Islam secara menyeluruh dalam naungan khilafah. 

Wallahu 'alam.


Cicin Suhendi
Pengajar di Hagia Sophia IBS
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar